2.2 Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya Judul
Variabel Alat Analisis
Hasil Peneltian Dampak
Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap PLTU Paiton Terhadap
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Desa Binor Rizki Febri Eka
Pradani 2014 Pekerjaan
Pendidikan Pendapatan
Interaksi sosial Deskriptif dengan
teknik survey Terjadi perubahan pada Masyarakat Desa Binor yang
bekerja mengalami peningkatan sebanyak 1.020 Jenis pekerjaan sebagai buruh tani mengalami penurunan
sebesar 49,6 karena munculnya lapangan usaha baru Mayoritas Masyarakat Desa Binor dapat mencapai
pendidikan minimal SMASMK karena pemikiran masyarakat yang mulai berkembang dan adanya bantuan
dari PLTU Paiton Rata-rata pendapatan masyarakat bisa mencapai diatas
Rp2.000.000 setelah adanya PLTU Paiton Perubahan pada interaksi sosial masyarakat Desa Binor
antara lain memudarnya rasa tolong-menolong, pola hidup mulai konsumtif, dan munculnya gaya hidup
hedonism
Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan
Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Gili
Trawangan Kecamatan Pemenang
Kabupaten Lombok Utara Irianto, 2011
Pendapatan Kehidupan sosial
Metode pendekatan kualitatif
Terjadi peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Dibandingkan dengan tempat lain diluar Gili Trawangan
dengan pendapatan bersih pedagang juice rata-rata sebesar Rp 400.000,00 per hari dan pendapatan Kusir
Cidomo sebesar Rp 180.000,00 sampai Rp 200.000,00 per hari.
Lunturnya nilai-nilai budaya masyarakat setempat karena masyarakat cenderung meniru perilaku wisatawan asing
yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya kita.
Dampak Perkembangan
Pariwisata Terhadap Kondisi Lingkungan,
Sosial dan Ekonomi Masyarakat Studi
Kasus Kawasan Pariwisata Sanur,
Denpasar-Bali I Wayan Tagel Sidarta
2002 Aspek sosial
ekonomi meliputi: perubahan
pekerjaan dan pendapatan, pola
pembagian kerja, dan kesempatan
bekerja dan usaha
Aspek lingkungan yaitu perubahan
tata guna lahan Metode deskriptif
analis Terjadi perubahan pekerjaan dari jenis pekerjaan non
pariwisata ke pekerjaan yang berhubungan dengan pariwisata
Pola pembagian kerja dalam mencari nafkah, mengelola usaha, mengurus rumah tangga, dan keterlibatan lain
dalam kegiatan adat Kesempatan kerja dan usaha, dimana kesempatan kerja
banyak yang terserap dari hotel, losmen, penginapan sederhana dan lainnya. Dalam bidang yang memberikan
kesempatan usaha adalah kios cenderamata, warungkafe, bar restoran, rumah makan, toko dan swalayan.
Sedangkan dalam bidang jasa adalah perahu layar tradisional, speed boat, dan penyewaan kano dan alat-alat
renang.
Dampak terhadap penggunaan lahan yaitu berubahnya fungsi lahan dari persawahan, tegalan atau huma,
perkebunan dan pekarangan menjadi pemukiman, hotel, restoran atau rumah dan fasilitas wisata
Dampak Ekonomi Pengembangan
Kawasan Ekowisata Kepulauan Seribu
Hanny Aryunda, 2011
Pendapatanjenis usaha
Peluang kerja Pendapatan
pemerintah Metode deskriptif
Pengembangan kawasan ekowisata di Kabupaten Seribu memberikan dampak terhadap pendapatan masyarakat di
wilayah tersebut. Penduduk yang memiliki usaha yang berkaitan langsung dengan kegiatan pariwisata meliputi
akomodasi,
restaurantmakanan dan
minuman, transportasi, dan jasa souvenir, jasa-jasa dan perdagangan
informal seperti PKL dan warung. Penggunaan tenaga kerja lokal mengindikasikan lapangan
pekerjaan bagi penduduk setempat. Selain itu, para pendatang yang berasal dari daerah lain juga mendapat
kesempatan untuk memperoeh pekerjaan di Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pendapatan pemerintah dari sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan pendapatan terbesar kedua
setelah pertambangan.
Perubahan Sosial dan Peran Masyarakat
Dalam Pengembangan Kawasan Wisata
Kepulauan Karimun Jawa Qomarudin,
2013 Pendapatan
Pola hidup kebersamaan
Peran masyarakat Metode penelitian
kualitatif Meningkatnya pendapatan, pola piker masyarakat yang
semakin maju sebagai hasil interaksi dengan wisatawan. Pola hidup kebersamaan masyarakat menjadi metralisme
dan individualistik. Peran masyarakat dalam pengembangan wisata belum
optimal dan bergantung pada karakteristik sosial dan budaya masyarakat, karakteristik ekonomi masyarakat
serta ketersediaan sarana dan prasarana serta wilayah pusat pengembangan.
2.3 Kerangka Konseptual