Latar Belakang Masalah Strategi pemasaran pada mini market ahad dalam peningkatan volume penjualan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukan adanya gejala persaingan yang semakin meningkat ke arah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil, saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan berbagai macam cara dan usaha supaya perusahaan dapat menjual produk sebanyak-banyaknya pada konsumen yang membutuhkan. Untuk itulah perusahaan harus mendapat pasar yang luas dengan metode strategi pemasaran yang telah dikuasainya dengan baik. Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, dapat dirasakan adanya kemajuan yang pesat didalam aktivitas perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Salah satunya adalah pasar modern, pasar modern meliputi hypermarket, super market dan mini market. Kehadiran hypermarket, salah satu jenis pasar modern yang semakin eksis di belantara perbelanjaan Indonesia, berawal sejak Indonesia di timpa krisis moneter, situasi kacau di dalam negri ini ternyata membuahkan bagi investor asing. Bila dikatakan krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan 1997 menyebabkan krisis multidimensional, memang bukan isapan jempol belaka. Tidak hanya fundamental ekonomi bangsa Indonesia yang hancur-hancuran, pasar Indonesiapun semakin terbuka dari serbuan asing. Krisis moneter membuat Indonesia terpaksa menandatangani Letter Of Intent LoI dan tergantung pada Dana Moneter Internasional IMF untuk pemulihan dan pengawasan ekonomi. Alhasil sebagai imbalanya, Indonesia harus membuka pasar di sektor bisnis untuk asing, termasuk sektor ritel. Salah satu ritel terbesar yang kiprahnya semakin menjadi adalah hypermarket pasar serba ada yang dikemas dalam format modern. Pada saat ini ada 2 dua perusahaan asing yang bermain disektor ini yaitu Makro dan Carrefour: dan satu perusahaan dalam negri yaitu Giant. Berdasarkan data dari Gabungan Perusahaan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia GAPPMI, dari total pasar yang ada, jumlah pasar tradisioanal 73 persen atau sekitar 1,7 juta unit, sedangkan jumlah pasar modern yang meliputi hypermarket, super market dan mini market sebesar 27 persen atau sekitar 500.000 unit. 1 sedangkan pertumbuhan hypermarket pada 1 Agus Rahman, ”pasar modern di Indonesia”, di akses pada 2 Febuari 2008, http: www. Suara Karya – online. Comnews tahun 2001-2005 mencapai 34 persen, sementara ritel yang lebih kecil, seperti super market tumbuh 9 persen 2 . Ada beberapa faktor yang mendorong tumbuh pesatnya pasar modern yaitu: perilaku masyarakat rumah tangga di Indonesia. Berdasarkan penelitian, perilaku konsumen rumah tangga di Indonesia sangat tinggi ditunjukan bahwa bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang paling sering berbelanja. Faktor lain adalah kenyamanan, keamanan dan kelengkapan serta harga yang bersaing; ada sitgma di masyarakat bahwa pasar tradisional itu kumuh, kotor, terkesan tidak nyaman dan aman, sehingga lebih nyaman berbelanja dipasar modern. Pasar modern belum mempunyai peraturan yang menggatur kegiatannya secara jelas, baru dalam Rancangan Peraturan Pemerintah RPP; akan tetapi dalam mendirikan usahanya atau izinya usahanya IUPM diatur oleh pemerintah pusat dan daerah. Misalkan Izin Usaha Pasar Modern IUPM diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal ini departemen perdagangan bila luas bangunan usahanya lebih dari 20.000m2, sedangkan kalau pemerintah daerah memberikan izin usaha bila luas bangunan usahanya dibawah 20.000m2. Sebagai contoh pemerintah DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah PERDA No. 2 tahun 2002 tentang perpasaran swasta 3 . Peraturan ini yang menjadi dasar berdirinya pasar moderen di DKI Jakarta. 2 Ibid,. h,1 3 Muhamad Yusuf, ”Peraturan Tentang Pasar Modern”, di akses pada 2 Febuari 2008, http: Berita Jakarta. ComdownloadskdetailPERDA. NO.2. TAHUN. 2002. Pada skripsi ini hanya akan fokus membahas tentang strategi pemasaran mini market saja. Yang dimaksud mini market adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari hari secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya paling besar maksimal 4.000m 4 . Dan dalam perkembanganya pada saat ini, ada mini market yang tidak hanya mencari keuntungan saja, tetapi ada aspek ketuhanan. Dalam hal ini tidak menjual barang-barang yang haram seperti, minuman keras, rokok dan lain-lain. Salah satunya yaitu mini market Ahad, mini market Ahad baru berdiri kurang lebih lima tahun ini sehingga perlu strategi pemasaran yang baik guna mampu bersaing dengan pesaingnya yang telah eksis lebih dahulu. Dalam menjalankan strategi pemasarannya guna meningkatkan volume penjualannya, maka pelaksanaan bisnis yang dijalankan harus tetap berpegang pada ketentuan syariat. Dengan kendali syariat, bisnis bertujuan untuk mencapai hal utama 5 : 1. Target hasil: profit-materi dan benefit non-materi. 2. Pertumbuhan, artinya terus meningkat. 3. Keberlangsungan dalam kurun waktu selama-lamanya. 4. Keberkahan atau keridhaan Allah. Target hasil: profit materi dan benefit non-materi. Tujuan perusahaan harus tidak hanya untuk mencari profit qimah madiyah atau nilai materi setinggi- 4 Ibid,. h.5 5 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami , Jakarta : Gema Insani Press,2002 , h.18. tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit keuntungan atau manfaat non-materi kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal lingkungan seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya. Benefit yang dimaksud bukan sekedar memberikan manfaat kebendaan, tetapi juga bersifat non-materi. Islam memandang tujuan suatu amal perbuatan tidak hanya berorientasi pada qimah madiyah, masi ada tiga orientasi lainnya yakni: qimah insaniyah, qimah khuluqiyah dan qimah ruhiyah. Jika profit materi dan benefit non materi telah diraih sesuai target, perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus-menerus dari setiap profit dan benefitnya. Hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat tiap tahunnya; upaya penumbuhan ini tentunya dijalankan dalam koridor syariat. Belum dikatakan sempurna orientasi manajemen suatu perusahaan bila hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Karena itu, perlu diupayakan terus agar pertumbuhan target hasil yang telah diraih dapat dijaga kelangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama. Faktor keberkahan atau orientasi untuk menggapai ridha Allah SWT merupakan puncak kebahagian hidup manusia muslim. Bila ini telah dicapai menandakan terpenuhinya dua syarat diterimanya amal manusia, yakni adanya elemen niat keikhlasan dan cara yang sesuai dengan syariat Dan dalam kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan akan keinginan masyarakat akan suatu produk dan jasa. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. 6 Bagi dunia usaha yang bergerak dibidang perpasaran swasta yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Dalam kegiatan pemasaran, Mini Market harus menetapkan konsep pemasarannya, karena konsep pemasaran yang digunakan dalam pemasaran menentukan tujuan-tujuan dari pemasaran itu sendiri. Bagi suatu Mini Market, konsep pemasaran yang cocok adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan karena kondisi pasar sekarang adalah pasar pembeli, maka pelanggan adalah segala-galanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan harus benar-benar diperhatikan, sedangkan tujuan konsep ini adalah agar pelanggan tetap setia berbelanja ditempat tersebut. Mengingat pentingnya aktifitas pemasaran serta keingintahuan mengenai seberapa efektif pemasaran yang dilakukan oleh PT. Mini Market Ahad dalam menarik masyarakat untuk berbelanja ditempat tersebut untuk meningkatkan 6 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta : Erlangga,1996, jilid 2, h.20. penjualan, kiranya cukup beralasan jika penulis merasa tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul “STRATEGI PEMASARAN MINI MARKET DALAM PENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi Di Mini Market Al-AHAD Pondok Aren Tangerang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.