Faktor Internal Prinsip dan Syarat-syarat Hukuman

B. Keterlibatan ideologis Ideologic Involvement yaitu yang tingkatan sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatis dalam agama mereka. C. Keterlibatan intelektual Intelectual Involvement yaitu yang menggambarkan sejauh mana seseorang mengetahui tentang ajaran agamanya dan seberapa jauh aktivitasnya dalam menambah pengetahuan agama. D. Keterlibatan pengamalan Eksperimental Involvement yaitu yang menunjukkan apakah seseorang pernah mengalami pengalaman yang spektakuler yang merupakan keajaiban yang datang dari Tuhan. E. Keterlibatan secara konsekuen Concequetial Involvement yaitu tingkatan sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya. Menurut Muhammad Alim dalam buku “Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim”, indikator religiusitas seseorang ada 7 yaitu: 1. Komitmen terhadap perintah dan larangan agama. 2. Bersemangat mengkaji ajaran agama. 3. Aktif dalam kegiatan keagamaan. 4. Menghargai simbol-simbol keagamaan. 5. Akrab dengan kitab suci. 6. Mempergunakan pendekatan agama dalam menentukan pilihan. 7. Ajaran agama dijadikan sebagai sumber pengembangan ide. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengamalan ajaran Islam diantaranya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

a. Faktor Internal

Kebutuhan manusia akan agama merupakan kebutuhan manusia terhadap pedoman hidup yang dapat menunjukkan kearah kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurut Robert Rutin dalam buku Jalaludin “Dorongan beragama merupakan salah satu dorongan yang bekerja dalam diri manusia sebagaimana dorongan-dorongan lainnya seperti makan, minum, intelek dan lain sebagainya.” Sejalan dengan itu maka dorongan beragama pun menuntut untuk dipenuhi sehingga pribadi manusia itu mendapat kepuasan dan ketenangan. Selain itu dorongan beragama juga merupakan kebutuhan insaniyah yang tumbuhnya dari berbagai faktor yang bersumber dari keagamaan. 35 Sejak lahir kita telah membutuhkan agama, yang dimaksud dengan agama dalam kehidupan adalah iman yang diyakini oleh pikiran, diresapkan oleh perasaan dan dilaksanakandiamalkan dalam tindakan, perbuatan perkataan dan sikap. Iman ditumbuh kembangkan melalui pengalaman hidup. 36 Dengan demikian sesungguhnya kebutuhan manusia terhadap agama pada umumnya dan kepada Islam pada khususnya, bukanlah merupakan kebutuhan sekunder sampingan, pelengkap, melainkan kebutuhan primer dasar, asasi yang berhubungan erat dengan substansi kehidupan manusia. Dalam Islam instink agama itu disebut dengan fitrah. Ini sesuai dengan firman Alloh swt yang artinya: ْ ﺄ ﻚﻬْ و ﱢﺪ ﺎ ﺮْ ت ﱠ ا اﱠ ﺮ سﺎﱠ ا ﺎﻬْ ﺎ ﺪْ ْ ﱠ ا ﻚ ذ ﱢﺪ ا ﱢ ْا ﱠ ﻜ و ﺮﺜْآأ سﺎﱠ ا ﺎ نﻮ ْ “Maka hadapkanlah wajahmu secara lurus ke agama Alloh, tetaplah berada diatas fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. itulah agama yang lurus akan tetapi kebanyakan manusia itu tidak mengetahuinya”. Rum: 30. Sedangkan hadis Nabi yang menjelaskan tentang fitrah manusia diantaranya hadis berikut yang artinya adalah : “Diceritakan dari Adam, diceritakan dari Ibnu Abi Dzi’bin dari Az-Zuhri dari Abi Salamah bin Abd Rahman dari Abu Hurairah ra. Berkata: Nabi saw bersabda: “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah, maka tergantung pada kedua orang tuanya yang menjadikannya penganut agama Yahudi, Nasrani ataupun Majusi….” HR Bukhari

b. Faktor Eksternal