Tujuan Dan Fungsi Hukuman A. Tujuan Hukuman Teori Pembalasan Teori Perbaikan Teori Perlindungan Teori ganti rugi Teori menakut-nakuti

pelanggaran-pelanggaran. Pelanggaran dimaksud adalah perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan ajaran agama atau tidak sesuai dengan aturannilai-nilai yang diberlakukan dalam lingkungan hidupnya. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hukuman adalah tindakan pendidik yang sengaja dan sadar diberikan kepada anak didik yang melakukan kesalahanpelanggaran aturan sekolah, agar anak didik tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji tidak mengulanginya. Atau dalam pengertian lain hukuman dapat diartikan sebagai penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang sesudah terjadinya penganggaran, kejahatankesalahan. Untuk mengukur efektifitas penerapan hukuman dapat dilihat dari pelaksanaan hukuman di sekolah yang meliputi pemberian stimulus derita kepada para siswa, melaksanakan perbuatan yang tidak menyenangkan dan menimpakan kesakitan.

2. Tujuan Dan Fungsi Hukuman A. Tujuan Hukuman

Beberapa ahli mengemukakan tentang maksud atau tujuan dari hukuman, salah satunya rumusan Charles Schaefer yang menyatakan bahwa “Tujuan jangka pendek dari menjatuhkan hukuman adalah untuk menghentikan tingkah laku salah, sedangkan tujuan jangka panjangnya ialah untuk mengajar dan mendorong anak-anak menghentikan sendiri tingkah laku mereka yang salah, agar anak dapat mengarahkan dirinya”. 17 Sedangkan M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa maksud atau tujuan orang memberi hukuman sangat bertalian erat dengan pendapat orang-orang mengenai teori-teori tentang hukuman tersebut, seperti :

1. Teori Pembalasan

Teori inilah yang tertua. Menurut teori ini hukuman diadakan sebagai pembalasan dendam terhadap kelalaian dan pelanggaran yang telah dilakukan seseorang. Teori ini tidak boleh dipakai dalam pendidikan di sekolah. 17 Charles Schaefer, loc cit.,

2. Teori Perbaikan

Menurut teori ini hukuman itu diadakan untuk membasmi kejahatan. Maksudnya ialah memperbaiki si pelanggar agar jangan berbuat kejahatan lagi. Teori inilah yang bersifat paedagogis karena bermaksud memperbaiki si pelanggar, baik lahiriah maupun batiniah.

3. Teori Perlindungan

Menurut teori ini hukuman diadakah untuk melindungi masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya hukuman ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan pelanggar.

4. Teori ganti rugi

Menurut teori ini hukuman diadakan untuk mengganti kerugian-kerugian yang telah diderita dari kejahatan-kejahatan atau pelanggaran itu. Hukuman ini banyak dilakukan dalam masyarakat maupun pemerintahan. Dalam proses pendidikan teori ini tidak cocok, karena dengan menerima hukuman semacam ini anak akan merasa menjadi tidak bersalah karena kesalahannya telah terbayar dengan hukuman.

5. Teori menakut-nakuti

Menurut teori ini hukuman diadakan untuk menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akibat perbuatannya yang telah melanggar itu, sehingga ia akan selalu takut melakukan perbuatan tersebut dan mau meninggalkannya. Teori ini juga memerlukan perbaikan, sebab dengan teori ini besar kemungkinan anak akan meninggalkan suatu perbuatan itu hanya karena takut, bukan karena keinsyafan bahwa perbuatannya memang terbentuk dari kata hatinya. 18 Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan atau maksud dari hukuman ialah mencegah dan mengoreksi anak didik sekaligus memberi kesadaran bagi mereka untuk mengenal dan mengetahui 18 M. Ngalim Purwanto, op.cit., h. 187-188 kesalahannya serta untuk memperbaiki tabi’at dan tingkah laku mereka ke arah ke baikankedewasaan. B. Fungsi Hukuman Fungsi Hukuman selain sebagai alat pendidikan yang dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan, juga dapat menjadi alat motivasi bagi anak didik, sebagaimana yang diungkapkan oleh Amir Dien Indrakusuma, sebagai berikut: Hukuman walaupun alat pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun dapat pula menjadi alat motivasi, alat pendorong untuk mempergiat belajar. Murid-murid yang pernah mendapatkan oleh karena kelalaian, karena tidak mengerjakan tugas, maka ia akan berusaha untuk dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajarnya agar terhindar dari bahaya hukuman. Hal ini berarti ia didorong untuk selalu belajar. 19

3. Prinsip dan Syarat-syarat Hukuman