toluen memisah sempurna, dibaca volume air dengan ketelitian 0,05 ml. Kadar air dihitung dalam persen Depkes, 1989 dan WHO, 1992. Perhitungan kadar air dapat
dilihat pada lampiran 3 halaman 35.
3.5 Pemeriksaan Triterpenoidsteroid daun tumbuhan karamunting Rhodomyrtus
tomentosa Wight.
Sebanyak 1 gram serbuk daun tumbuhan karamunting, dimaserasi dengan n- heksan selama 2 jam, disaring, lalu filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisanya,
ditambahkan pereaksi LB. Timbulnya warna ungu atau merah ungu yang kemudian berubah menjadi hijau biru menunjukkan adanya Triterpenoidsteroid.
3.6 Pembuatan Ekstrak Pembuatan ekstrak dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 80.
Cara kerja: Ditimbang sebanyak 500 g serbuk daun karamunting Rhodomyrtus tomentosa
Wight. kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaca, lalu dimaserasi dengan etanol 80 secukupnya sampai serbuk terendam, lalu wadah ditutup serta dibiarkan pada suhu kamar
dan terlindung cahaya selama 2 x 24 jam sambil sering diaduk, kemudian disaring. Ampas dimaserasi kembali dengan prosedur yang sama, dilakukan pengulangan sebanyak
tiga kali. Maserat yang diperoleh digabungkan kemudian dipekatkan dengan bantuan rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental. Bagan pembuatan ekstrak dapat
dilihat pada lampiran 4 halaman 36.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Isolasi senyawa Triterpenoidsteroid dari ekstrak etanol
Dengan cara fraksinasi menggunakan pelarut n-heksan. Cara kerja:
Dua 2 gram ekstrak etanol ditambahkan dengan 10 ml aquades, panaskan sampai homogen. Tambahkan 25 ml n-heksan, ekstraksi atau kocok selama 15 menit, lalu
pisahkan dengan corong pisah. Ambil lapisan n-heksan lapisan atas. Dibuat perlakuan sebanyak 3 kali. Sari n-heksan dikumpulkan lalu diuapkan sampai kental. Bagan
ekstraksi dapat dilihat pada lanjutan lampiran 4 halaman 37.
3.8 Analisis Fraksi n-heksan secara Kromatografi Lapis Tipis
Analisis fraksi n-heksan dilakukan dengan KLT menggunakan fase diam plat pra lapis tipis silika gel GF
254
dan fase gerak campuran n-heksan-etil asetat dalam berbagai perbandingan, yaitu 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50; 40:60. Penampak bercak yang
digunakan adalah pereaksi LB.
Cara kerja: Fraksi n-heksan ditotolkan pada plat pra lapis tipis silika gel GF
254
, kemudian plat dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang masing-masing telah jenuh dengan uap
fase gerak. Lalu fase gerak dibiarkan naik sampai hampir batas pengembangan. Plat dikeluarkan, lalu diberi tanda dan dikeringkan di udara terbuka. Disemprot dengan
pereaksi LB lalu dipanaskan pada suhu 110 C selama 10 menit. Diamati perubahan
warna yang terjadi dan dihitung harga Rf. Kromatogram hasil KLT dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 38.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Pemisahan Fraksi N-heksan dengan Kromatografi Kolom