29
Gambar 2.19. LED infra merah http:www.ittelkom.ac.idlibraryindex.php?view=categoryid=23:Sistem20Komun
ikasi20Inframerah=com_contentItemid=15
Gambar 2.20. Rangkaian pengirim infra merah http:www.ittelkom.ac.idlibraryindex.php?view=categoryid=23:Sistem20Komun
ikasi20Inframerah=com_contentItemid=15
2.1.8.2. Sistem penerima infra merah
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik di penerima.
Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan bagian pengirim dan menerima
sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner bagian penerima. Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen
yang peka cahaya yang dapat berupa dioda photodioda atau transistor phototransistor. Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi
cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik
yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Pada perangkat penerima ini biasanya detektor
Universitas Sumatera Utara
30 cahaya yang digunakan adalah komponen TSOP4838, dimana pada komponen ini
sudah terdapat filter. Jadi detektor ini akan bekerja dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.
Gambar 2.21. Rangkaian penerima infra merah dengan filter http:www.ittelkom.ac.idlibraryindex.php?view=categoryid=23:Sistem20Komun
ikasi20Inframerah=com_contentItemid=15 Fototransistor adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak
junction base-collector untuk menerima atau mendeteksi cahaya dengan gain internal yang dapat menghasilkan sinyal analog maupun digital. Fototransistor ini akan
mengubah energi cahaya menjadi arus listrik dengan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan fotodioda, tetapi dengan waktu respon yang secara umum akan lebih
lambat daripada fotodioda. Hal ini terjadi karena transistor jenis ini mempunyai kaki basis terbuka untuk menangkap sinar, dan elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya
pada junction ini di-injeksikan di bagian basis dan diperkuat dibagian kolektornya. Pada fototransistor, jika kaki basis mendapat sinar maka akan timbul tegangan
pada basisnya dan akan menyebabkan transistor berada pada daerah jenuhnya saturasi, akibatnya tegangan pada kaki kolektor akan sama dengan ground Vout = 0 V.
Sebaliknya jika kaki basis tidak mendapat sinar, tidak cukup tegangan untuk membuat transistor jenuh, akibatnya semua arus akandilewatkan ke keluaran Vout = Vcc.
Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor penting
dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan pada
Universitas Sumatera Utara
31 bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya lain maka sinyal
listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya baik photodioda maupun
phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan
sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah. Semakin besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin
besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin besar pula. Suatu penerima pada sistem komunikasi cahaya harus
memenuhi syarat antara lain: 1.
Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah panjang
gelombang yang dimaksud. 2.
Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem komunikasi.
3. Noise
internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin. http:www.ittelkom.ac.idlibraryindex.php?view=categoryid=23:Sistem20
Komunikasi20Inframerah=com_contentItemid=15
2.1.9. Sensor Suhu LM35