Sensor Suhu LM35 Perangkat Keras 1.

31 bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah. Semakin besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin besar pula. Suatu penerima pada sistem komunikasi cahaya harus memenuhi syarat antara lain: 1. Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah panjang gelombang yang dimaksud. 2. Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem komunikasi. 3. Noise internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin. http:www.ittelkom.ac.idlibraryindex.php?view=categoryid=23:Sistem20 Komunikasi20Inframerah=com_contentItemid=15

2.1.9. Sensor Suhu LM35

IC LM35 dari National Semiconductor adalah sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit IC, dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1°C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV. Sensor suhu LM35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Interval sensor mulai dari – 55°C sampai dengan +150°C, IC LM35 Universitas Sumatera Utara 32 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indikator tampilan catu daya terbelah. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µ A hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas self-heating dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC. Data sheet LM35. Tegangan output-nya adalah analog dapat langsung dihubungkan dengan salah satu port mikrokontroler yang memiliki kemampuan ADC, misalnya ATmega8535. ADC pada ATmega8535 memiliki resolusi 10-bit, yang dapat memberikan keluaran 210 = 1024 nilai diskrit. Bila digunakan catu 5V, resolusi yang dihasilkan adalah 5000mV1024 = 4.8mV. Karena LM35 memiliki resolusi output 10mVºC, maka resolusi termometer yang dibuat dengan ATmega8535 adalah 4.8mV10mV°C ~ 0.5ºC. Dan untuk hasil yang lebih baik dan mengurangi pengaruh noise, output dari LM35 dapat diperkuat dengan sebuah penguat tegangan. Sulhan Setiawan, 2006. Beberapa varian LM35: • LM35, LM35A memiliki jangkauan -55ºC hingga +150ºC. • LM35C, LM35CA memiliki jangkauan -40ºC hingga +110ºC. • LM35D memiliki jangkauan 0ºC hingga +100ºC. Gambar 2.22. Bentuk dan simbol IC LM35 Data sheet LM35. Universitas Sumatera Utara 33 Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah : 1. Kalibrasi dalam satuan derajat celcius. 2. Linearitas +10 mV º C. 3. Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang. 4. Range +2 º C – 150 º C. 5. Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V. 6. Arus yang mengalir kurang dari 60 µ A. 2.2. Perangkat Lunak 2.2.1. Pemrograman Bahasa C Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972. C adalah bahasa pemrograman terstruktur, yang membagi program dalam bentuk sejumlah blok. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam pembuatan dan pengembangan program. Program yang ditulis dengan mengunakan C mudah sekali untuk dipindahkan dari satu jenis mesin ke jenis mesin lainnya. Hal ini berkat adanya standarisasi bahasa C yaitu berupa standar ANSI American National Standards Institute yang dijadikan acuan oleh para pembuat kompiler C. Agus Bejo, 2008.

2.2.1.1. Bentuk Dasar Program C

Sebuah program dalam bahasa C setidaknya harus memiliki sebuah fungsi. Fungsi dasar ini disebut dengan fungsi utama fungsi main dan memiliki kerangka program sebagai berikut: void main void { pernyataan-pernyataan Universitas Sumatera Utara