22
P3.3 pin 7 INT1 input interupsi ekstrernal 1, aktif low.
P3.4 pin 8 T0 eksternal input timer counter 0.
P3.5 pin 9 T1 eksternal input timer counter 1.
P3.7 pin 11 RD Read, aktif low Sinyal kontrol pembacaan memori data
input-output eksternal ke port 0.
4.
RST pin 1 – Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 siklus.
5.
XTAL1 pin 4 – Input untuk clock internal.
6.
XTAL2 pin 5 – Output dari osilator.
2.1.6. IC 4094
IC 4094 adalah suatu IC shift register 8 tingkat yang memiliki register latch untuk setiap bit untuk keperluan memindahkan data dari saluran serial kesaluran paralel
dengan 3 tingkatan pergeseren bit Q0 sampai bit Q7 menuju output. Output paralel dapat dihubungkan langsung dengan jalur data umum. Data digeser pada perubahan
sinyal clock dari Low ke High, selanjutnya data digeser dari register geser keregister penyimpanan, kemudian dengan memberikan logika high pada pin OE akan menggeser
data dari register penyimpangan menuju register output.
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 2.11. Diagram fungsi register Data Sheet IC 4094 Ada dua serial yang keluar dari IC 4094 yaitu Qs dan Q’s yang disediakan untuk
keperluan penyambungan beberapa IC secara serial. Data tersedia pada Qs pada pergeseran sinyal clock dari logika low ke logika high untuk memungkinkan pergeseran
dengan kecepatan tinggi dalam keperluan penyambungan beberapa IC secara serial. Output pada Q’s akan bergeser pada saat sinyal clock berubah dari logika high ke
logika low. Gambar 2.4 menunjukkan posisi dan penamaan pin untuk IC 4094.
Gambar 2.12. Diagram Pin IC 4094 Data sheet IC 4094. Keterangan:
D = data input
Universitas Sumatera Utara
24 CP
= clock input STR
= strobe input EO
= ouput enable input Q
S
, Q’
S
= output serial Q
Sd Q
7
= output parallel
2.1.7. Seven Segment
Seven segment merupakan LED yang disusun atas 7 segment yang dipergunakan untuk menampilkan angka 0 sampai 9 dan sejumlah karakter alfabet.
Gambar 2.13. Tampilan seven segmen Sulhan Setiawan, 2006 Seven segment terdiri dari dua konfigurasi, yaitu common anoda dan common
katoda. Pada seven segment tipe common anoda, anoda dari setiap LED dihubungkan menjadi satu kemudian dihubungkan ke sumber tegangan positif dan katoda dari
masing-masing LED berfungsi sebagai input dari seven segment, seperti ditunjukkan pada gambar 2.14.
Gambar 2.14. Konfigurasi seven segmen tipe common anoda Dwi sutadi, 2002. Sesuai dengan gambar 2.14, maka untuk menyalakan salah satu segmen, maka
katodanya harus diberi tegangan 0 volt atau logika low. Misalnya jika segmen a akan dinyalakan, maka katoda pada segmen a harus diberi tegangan 0 volt atau logika low,
dengan demikian maka segmen a akan menyala. Demikian juga untuk segmen lainnya.
Universitas Sumatera Utara
25 Pada seven segment tipe common katoda, katoda dari setiap LED dihubungkan
menjadi satu kemudian dihubungkan ke ground dan anoda dari masing-masing LED berfungsi sebagai input dari seven segment.
Gambar 2.15. Konfigurasi seven segmen tipe common katoda Dwi Sutadi, 2002. Sesuai dengan gambar 2.15, maka untuk menyalakan salah satu segmen, maka
anodanya harus diberi tegangan minimal 3 volt atau logika high. Misalnya jika segmen
a akan dinyalakan, maka anoda pada segmen a harus diberi tegangan minimal 3 volt
atau logika high, dengan demikian maka segmen a akan menyala. Demikian juga untuk
segmen lainnya.
Universitas Sumatera Utara
26
2.1.8. Sensor Infra Merah