Pengendalian Biologis Pengendalian Kimiawi

3.3 Definisi Operasional 3.3.1. Pengendalian Lingkungan Pengendalian Lingkungan pada prinsipnya pengelolaan lingkungan ini adalah mengusahakan agar kondisi lingkungan tidakkurang disenangi oleh nyamuk, sehingga umur nyamuk berkurang dan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang biak atau mengusahakan agar hubungan nyamuk dan manusia berkurang. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara menambah pencahayaan ruangan dalam rumah, lubang ventilasi, mengurangi tanaman perdu, tidak membiasakan menggantungkan pakaian di kamar serta pengendalian terhadap nyamuk pradewasa. Pengelolaan lingkungan tempat perindukan ini adalah usaha untuk menghalangi nyamuk meletakkan telurnya atau menghalangi proses perkembangbiakan nyamuk.

3.3.2. Pengendalian Biologis

Pengendalian biologis untuk pencegahan DBD dilakukan dengan memelihara predatorikan pemangsa telurjentik nyamuk. Dasar dari penggunaan predator nyamuk ini adalah ketika nyamuk pembawa virus bertelur di penampungan air, maka jentik yang dihasilkan tidak akan sempat untuk tumbuh menjadi nyamuk, karena langsung dimakan oleh predator- predator tersebut..

3.3.3. Pengendalian Kimiawi

Universitas Sumatera Utara Tindakan yang dilakukan dalam pengendalian kimiawi untuk pencegahan DBD meliputi fogging focus, yaitu dengan menjalankan program pengasapan pada tempat-tempat yang berpotensi besar untuk terjadinya perkembangbiakan nyamuk, dan abatisasi selektif, yaitu menaburkan bubuk abate yang didapatkan dari petugas kesehatan, pada tempat penampungan air mandi yang bertujuan agar telur nyamuk pembawa virus yang terdapat didalam air tidak sempat menetas dan langsung mati. Penaburan bubuk abate ini dilakukan secara rutin dengan pengaturan waktu tertentu, sehingga memperkecil kesempatan nyamuk untuk berkembangbiak. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit demam berdarah dengue DBD di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. 4.2. Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi Target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil yang berjumlah 420 Kepala keluarga.

4.2.2 Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 Kepala Keluarga yaitu anggota masyarakat yang beresiko terjangkit DBD. Sampel yang diambil sebanyak 10 dari total populasi anggota masyarakat yang pada saat dilakukan penelitian, memiliki resiko yang sama untuk menderita Demam Berdarah Dengue DBD. Hal ini dilakukan sesuai dengan teori Arikunto dalam Proposal Penelitian. Jika jumlah populasi kurang dari 100, maka seluruhnya dapat dijadikan sampel penelitian dan jika jumlah populasi lebih dari 100 maka sampel dapat diambil sebesar 10-15 sampai 20-25. Universitas Sumatera Utara