Susi Mestika Samosier : Pengaruh Spesifik Grafity SG , Gross Heating Value GHV DAN C
6 +
Terhadap Mutu Gas Alam Di Pt.Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.
C
3
H
8
= 6,7944 x 2516,20 100
= 0,103 i-C
4
H
10
= 1,602 x 3252,10 100
= 0,032 n- C
4
H
10
= 1,8424 x 3262,40 100
= 0,036 i-C
5
H
12
= 0,7406 x 4000,90 100
= 0,018 n- C
5
H
12
= 0,4489 x 4008,80 100
= 0,011 C
6 +
= 0,1958 x 5065,83 100
=
No 0,006 +
Sehingga total GHVi semua komposisi gas alam adalah = 1305,93
GHV =
jumlahGHVi x 14,7 14,696 0,9978 =
1305,93 x 0,95264 0,9978 =
1305,93 x 1,002 =
1308,5 BAB 4
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data yang diperoleh dari hasil analisa dengan menggunakan Kromatografi Gas
Waktu Area
ID No. Konsentrasi Nama
1 2.43
618 1
0.1701 N
2
2 2.688
179240 2
74.0571 CH
4
3 3.28
6142 3
1.8733 CO
2
4 3.818
44871 4
12.2755 C
2
H
6
Susi Mestika Samosier : Pengaruh Spesifik Grafity SG , Gross Heating Value GHV DAN C
6 +
Terhadap Mutu Gas Alam Di Pt.Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.
5 5.82
31193 5
6.7944 C
3
H
8
6 8.432
8500 6
1.602 i C
4
H
10
7 10.435
10030 7
1.8424 n C
4
H
10
8 16.048
4472 8
0.7406 i C
5
H
12
9 18.148
2819 9
0.4489 n C
5
H
12
10 24.417
1265 11
25.882 544
10 0.0739
C6
+
12 27.217
897 10
0.1219 C6
+
4.2. Pembahasan
Gas alam hasil pengeboran pada umumnya akan diolah kembali menjadi bahan bakar gas murni yang digunakan untuk keperluan bahan bakar, baik untuk keperluan
kendaraan maupun untuk industri rumah tangga. Berbagai faktor yang mempengaruhi kemurnian dan kualitas dari bahan bakar gas yang dihasilkan juga perlu
dipertimbangkan. Bahan bakar gas yang memiliki kualitas yang bagus juga memiliki nilai jual yang tinggi. Seperti misalnya komponen inert yang ada dalam bahan bakar gas
seperti karbondioksida, nitrogen dan hidrogen sulfida dapat mengurangi efektifitas dari nyala yang dihasilkan oleh bahan bakar gas alam tersebut, sehingga harus dilenyapkan
terlebih dahulu sebelum diolah menjadi bahan bakar gas sampai mencapai konsentrasi
Susi Mestika Samosier : Pengaruh Spesifik Grafity SG , Gross Heating Value GHV DAN C
6 +
Terhadap Mutu Gas Alam Di Pt.Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.
yang sekecil – kecilnya untuk dapat menghasilkan bahan bakar gas dengan kualitas dan harga jual yang tinggi.
Faktor yang mempengaruhi kualitas dan nilai jual bahan bakar gas juga sangat bergantung pada harga spesifik gravity SG dan harga Gross Heating Value GHV
dalam gas alam hasil pengeboran. Sementara harga C
6 +
pada bahan bakar gas juga mempengaruhi kualitas dan nilai jual dari bahan bakar gas tersebut tetapi dalam jumlah
yang tidak terlalu besar disebabkan komponen yang utama dalam bahan bakar gas adalah metana diikuti etana, propana, butana dan pentana.
Konsumen tentu saja menginginkan bahan bakar gas yang berkualitas tinggi dan mempunyai kemurnian yang tinggi dan daya nyala yang besar. Panas pembakaran yang
dihasilkan oleh bahan bakar gas sangat tergantung pada harga Gross Heating Value GHV dari gas alam. Gross Heating Value GHV sendiri adalah harga panas yang
dihasilkan oleh bahan bakar gas. Oleh sebab itu, harga Gross Heating Value GHV pada bahan bakar gas menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan harga
dan kualitas bahan bakar gas yang dihasilkan. Harga Gross Heating Value GHV yang semakin besar juga sebanding dengan nilai Spesifik Gravity SG gas alam tersebut.
Untuk Spesifik Gravity SG yang semakin tinggi, maka nilai Gross Heating Value GHV akan semakin tinggi juga. Dengan demikian menghasilkan bahan bakar gas yang
berkualitas tinggi. Sebaliknya, harga Spesifik Gravity SG yang semakin kecil, maka nilai Gross Heating Value GHV juga akan semakin kecil, yang akan menghasilkan
bahan bakar gas dengan kualitas dan nilai jual yang semakin rendah juga.
Susi Mestika Samosier : Pengaruh Spesifik Grafity SG , Gross Heating Value GHV DAN C
6 +
Terhadap Mutu Gas Alam Di Pt.Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.
Berbagai cara yang dilakukan orang untuk meningkatkan harga Spesifik Gravity SG dan harga Gross Heating Value GHV adalah pemilihan sumur pengeboran gas,
menghilangkan komponen inert yang ada dalam sampel gas alam. Kedua cara ini menyebabkan sampel gas alam yang akan diolah menjadi bahan bakar gas akan memiliki
kemurnian dan kualitas yang tinggi.Kandungan komponen inert yang semakin kecil, berarti akan meningkatkan harga Spesifik Gravity SG dan harga Gross Heating Value
GHV , sehingga akan menghasilkan bahan bakar gas dengan kualitas dan nilai jual yang semakin tinggi.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan