Pengaruh Transfer Pricing terhadap Koreksi Fiskal Pajak

Tabel 4.1 Analisis Pengaruh Hubungan Istimewa Terhadap Transfer Pricing Jenis Hubungan Istimewa Volume Transaksi Transfer Pricing Tingkat Penurunan Harga 1. Faktor Kepemilikan diatas 25 a. DC b. SCE c. EI d. CWA e. IPI f. CCS 95 dari Pembelian Bahan Baku 65 dari Pembelian Sparepart 56 dari Bahan Pendukung 25 dari Biaya Pemeliharaan Mesin 100 dari Biaya Packing 80 dari Biaya Ekspedisi 10 dari harga wajar 2-4 dari harga wajar 10-12 dari harga wajar 15 dari harga wajar 10-15 dari harga wajar 15-20 dari harga wajar 2. Faktor Hubungan Keluarga SedarahSemenda a. CV Seluruh Transaksi Valas Rp. 30-50 per mata uang Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. PSPI

2. Pengaruh Transfer Pricing terhadap Koreksi Fiskal Pajak

Penghasilan Transaksi transfer pricing dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa. Perusahaan melakukan transaksi transfer pricing dengan anak perusahaan, afiliasi, dan lembaga penunjang dengan misi sebagai pendukung bisnis sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Namun tanpa disadari transaksi tersebut memberikan dampak terhadap pengurangan pembayaran pajak penghasilan oleh wajib pajak karena adanya perlakuan istimewa terhadap pihak yang memiliki hubungan istimewa. Oleh karena itu, setiap transaksi transfer pricing akan diperiksa kewajarannya oleh petugas pajak jika ada pemeriksaan pajak. Jika nilai transaksi tersebut tidak wajar maka akan dikoreksi secara positif. Ada 3 jenis transaksi transfer pricing yang tidak wajar terjadi di perusahaan ini, yaitu: a. ketidakwajaran harga penjualan. Universitas Sumatera Utara b. ketidakwajaran batas waktu pelunasan piutang. c. ketidakwajaran bunga pinjaman.

a. Ketidakwajaran Harga Penjualan

Dalam tahun 2006, PT. PSPI menjual alat-alat pancing sebesar 20960 set dengan nilai Rp. 7.054.882.260. Penjualan tersebut ditujukan kepada pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa maupun kepada pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa. Penjualan kepada pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa sebesar 8020 set dengan harga satuan sebesar Rp. 345.916 sehingga total penjualan sebesar Rp. 2.774.252.620. Penjualan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa sebesar 12940 set dengan harga satuan sebesar Rp. 330.806 sehingga total penjualan sebesar Rp. 4.280.629.640

b. Ketidakwajaran Batas Waktu Pelunasan Piutang

Batas waktu pelunasan piutang disepakati oleh pihak-pihak yang melakukan transaksi jual beli, tetapi pada kenyataannya pihak yang memiliki hubungan istimewa melunasi piutang setelah batas waktu yang telah ditetapkan tanpa ada penalti bunga. Perbedaan itulah yang mengakibatkan batas waktu pelunasan piutang menjadi tidak wajar. Pada tabel 4.2 dapat dilihat daftar pelunasan piutang dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tidak dikenakan penalti bunga, sedangkan pada tabel 4.3 dapat dilihat daftar pelunasan piutang dari pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa yang dikenakan penalti bunga. Jatuh tempo pelunasan piutang yang diberikan PT. PSPI Universitas Sumatera Utara kepada pembeli, baik pihak yang memiliki hubungan istimewa maupun pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa, adalah 1 bulan setelah tanggal transaksi dan penalti bunga akan dikenakan kepada pembeli setiap bulan jika tidak melunasinya setelah tanggal jatuh tempo dengan tarif 24 per tahun. Tabel 4.2 Daftar keterlambatan pembayaran terhadap piutang penjualan dari pihak yang memiliki hubungan istimewa Perusahaan Jumlah Piutang Tanggal Transaksi Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Pelunasan Keterlambatan Pembayaran Bulan DC 31.562.500 10 Jan ‘06 10 Feb ‘06 25 Apr ‘06 2 SCE 22.242.500 2 Mar ‘06 2 Apr ‘06 18 Juni ‘06 2 EI 24.092.000 8 Apr ‘06 8 Mei ‘06 10 Juli ‘06 2 CWA 18.599.875 17 Mei ‘06 17 Juni ‘06 19 Agst ‘06 2 IPI 12.737.500 10 Juli ‘06 10 Agst ‘06 4 Sept ‘06 1 CCS 20.017.500 7 Agst ‘06 7 Sept ‘06 3 Nov ‘06 2 SCE 33.478.400 9 Sept ‘06 9 Okt ‘06 15 Nov ‘06 1 TOTAL 162.730.275 Sumber: Daftar Pelunasan Piutang PT. PSPI Tabel 4.3 Daftar keterlambatan pembayaran terhadap piutang penjualan dari pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa Perusahaan Jumlah Piutang Tanggal Transaksi Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Pelunasan Keterlambatan Pembayaran Bulan PT. A 75.786.000 14 Jan ‘06 14 Feb ‘06 20 Mar ‘06 1 PT. B 111.412.500 11 Feb ‘06 11 Mar ‘06 16 Apr ‘06 1 PT. C 52.141.250 24 Apr ‘06 24 Mei ‘06 23 Juni ‘06 1 PT. D 49.138.750 6 Juni ‘06 6 Juli ‘06 10 Sept ‘06 2 PT. E 134.010.000 12 Okt ‘06 12 Nov ‘06 12 Des ‘06 1 PT. F 66.988.125 20 Okt ‘06 20 Nov ‘06 22 Des ‘06 1 PT. G 53.608.500 26 Okt ‘06 26 Nov ‘06 25 Des ‘06 1 TOTAL 543.085.125 Sumber: Daftar Pelunasan Piutang PT. PSPI

c. Ketidakwajaran Bunga Pinjaman

Rendahnya suku bunga yang dikenakan dalam pinjaman antar pihak- pihak yang memiliki hubungan istimewa dibandingkan suku bunga pasar mengakibatkan nilai pinjaman menjadi tidak wajar. Dalam tahun 2006, PT. PSPI mempunyai hutang lancar terhadap pihak yang Universitas Sumatera Utara memiliki hubungan istimewa dan kepada pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa. Hutang lancar PT. PSPI dalam tahun 2006 adalah Rp. 5.648.531.400 dengan bunga pinjaman Rp. 1.011.429.925. Hutang lancar kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa sebesar Rp. 4.288.463.057 dengan bunga pinjaman sebesar Rp. 763.346.425. Hutang lancar tersebut sebagian besar merupakan hutang kepada DC. International dan Sheng Chang Electric, Ltd karena faktor kepemilikan perusahaan yg sangat tinggi. Sedangkan hutang lancar kepada pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa sebesar Rp. 1.355.647.536 dengan bunga pinjaman sebesar Rp. 248.083.500

3. Koreksi Fiskal Terhadap Transaksi Transfer Pricing a. Koreksi Fiskal Terhadap Harga Penjualan