BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi di Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI serta memiliki laporan keuangan triwulanan secara berturut-turut dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yang akan diteliti yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk kedalam
perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempunyai laporan keuangan secara berturut-turut dari
tahun 2003 sampai tahun 2007.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan, teknik pengumpulan data sekunder adalah sebagai berikut :
1. Riset kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data yang didasarkan pada teori-teori
dari berbagai literature yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data yang diperlukan untuk penelitian diperoleh dari buku-buku yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Data yang dibutuhkan dapat juga diambil dari internet sebagai salah satu media riset
kepustakaan. 2. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian di
Bursa Efek Indonesia. Data sekunder tersebut adalah :
a. Data berupa laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahun dan prospectus perusahaan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai
dengan 2007 serta data index statistic dari Bursa Efek Indonesia. b. Data berupa informasi harga saham perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2007.
D. Metode Analisis
1. Metode Analisis Regresi Berganda Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu
variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut
variabel bebas atau variabel independen. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi
berganda. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolineritas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas. Adapun persamaan dari regresi berganda dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Dimana: Y
= Return saham
x
1
= Perputaran Persediaan
x
2
= Perputaran Total Aktiva
x
3
= Return on Asset
x
4
= Debt to Total Assets
x
5
= Debt to Equity Ratio
x
6
= Price Earnig Ratio
x
7
= Price to Book Ratio a
= Konstanta b
= Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel terikat yang didasarkan pada hubungan nilai
variabel bebas е
= Error
Y = a + b X
1
+ bX
2
+ bX
3
+ bX
4
+ bX
5
+ bX
6
+ bX
7
+е
2. Uji Asumsi Klasik Suatu model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang
baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik, baik itu multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Autokorelasi Autokorelasi akan terjadi apabila terdapat korelasi antara residu
ei dengan variabel tergantung Y. untuk mendeteksi terjaditidaknya auto korelasi dapat dilihat dari nilai koefesien Durbin-watson test
DWT. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n–sampel adalah periode waktu. Sedangkan untuk
sampel data section dengan n-sampel item seperti perusahaan, orang, wilayah dan yang lain sebagainya jarang terjadi, karena variabel
penggangu item sampel yang satu berbeda dengan yang lain. b. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan
beberapa cara, diantaranya: 1 Nilai skewness
Nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam variabel dengan menilai kemiringan
kurva. Dan nilai skewness yang baik adalah mendekati angka 0.
Jika kemiringan dilihat dari nilai skewness, nilai skewness ini bersifat mutlak +-, ketinggian kurva dilihat dari nilai kurtosis.
Nilai kurtosis tidak berpengaruh terhadap penilaian distribusi normal.
2. Normal P-Plot Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal. c. Multikolineritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lain dalam suatu model Nugroho, 2005 : 58. Artinya, uji ini melihat adakah hubungan linier antara variabel dependen dan
independen pada sebuah regresi. Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari
beberapa hal Nugroho:2005:58: a. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan
nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1Tolerance, jika VIF = 10
maka Tolerance = 110 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
b. Jika nilai
koefisien korelasi
antar masing-masing
variabel independen kurang dari 0.7, maka model dapat dinyatakan bebas
dari asumsi klasik multikolineritas. Jika lebih dari 0.7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel
independen sehingga terjadi multikolineritas. c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R
2
maupun R-Square diatas 0.60 namun tidak ada variabel independen yang
berpengaruh terhadap variabel dependen, maka model terkena multikolineritas.
d. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang
diprediksi dengan Studentized Delete Residual. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual
suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat
dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model linier berganda tidak
terdapat heteroskedastisitas jika : a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka
0 Nol. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data yang di peroleh tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
2. Uji Regresi Berganda a. Uji Simultan dengan F-Test
Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada
output SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom Sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung pada kolom F
lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n- k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Jika
nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel yang telah di peroleh berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
bersama-sama adalah signifikan. b. Uji Parsial dengan T-Test
Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen
secara individual
parsial terhadap variabel dependen. Pada output SPSS 16.0 dapat dilihat pada
tabel Coefficients
a
. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p-value
lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung pada kolom t lebih besar dari t-tabel.
c. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi
R
2
bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0.5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada output SPSS koefisien
determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square.
E. Operasional Variabel Penelitian