Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan

f. Rasio Penilaian Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.

B. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat utama untuk menganalisis keuangan, rasio dapat menstandarisasi informasi keuangan yang dapat dipakai sebagai alat pembanding antar perusahaan dengan ukuran yang berbeda Keown dkk., 2001:108. Rasio keuangan adalah suatu cara untuk melakukan perbandingan data keuangan perusahaan agar menjadi lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan dari perusahaan. Pertanyaan tersebut meliputi likuiditas perusahaan, kemampuan manajemen memperoleh laba dari penggunaan aktiva perusahaan dan kemampuan manajemen mendanai investasinya serta hasil yang dapat diperoleh pemegang saham dari investasi yang dilakukannya kedalam perusahaan. Pengggunaan rasio keuangan dapat dikriteriakan sebagai berikut : a. Bagi manajemen perusahaan Rasio keuangan dipergunakan untuk perencanaan dan mengevaluasi performance prestasi manajemen dikaitkan dengan rata-rata prestasi industri. b. Bagi manajer kredit Rasio keuangan dipergunkan untun memperkirakan resiko potensial yang dihadapi oleh para peminjam debitur dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran tingkat keuntungan yang diminta. c. Bagi para investor Rasio keuangan ini digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi nilai saham dan obligasi berbagai perusahaan. d. Bagi manajer perusahaan Rasio keuangan dipergunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan melakukan merger penggabungan dengan perusahaan lain Sartono, 1997:21. Sejumlah rasio yang tidak terbatas banyaknya dapat dihitung, akan tetapi pada prakteknya cukup digunakan beberapa jenis rasio saja. Walaupun rasio-rasio merupakan alat ukur yang sangat berguna, tetapi tidak terlepas dari beberapa kelemahan dan harus digunakan dengan hati- hati J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, 1997. Oleh sebab itulah dalam penelitian ini dipergunakan beberapa rasio saja yang berguna bagi penelitian ini.

C. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan labarugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor serta memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun, analisis dapat mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan apakah telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya didalam kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Kedua, perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama. Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Rasio keuangan adalah hal penting yang harus ada, karena hanya dengan cara membandingkan rasio keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis seorang analis dapat memberikan pertimbangan yang realistis Sawir, 2001:6-7. Pada dasarnya rasio keuangan dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu: 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas 3. Rasio Profitabilitas 4. Rasio Leverage 5. Rasio Penilaian Rasio Pasar Sejumlah rasio yang tidak terbatas banyaknya dapat dihitung, akan tetapi dalam prakteknya cukup digunakan beberapa jenis rasio saja. Walaupun rasio-rasio merupakan alat yang sangat berguna, tetapi tidak terlepas dari beberapa kelemahan dan harus digunakan dengan hati-hati J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, 1997. Karena perbedaan tujuan dan harapan yang ingin dicapai, maka analisis keuangan juga beragam. Bagi pemilik pemegang saham dan calon investor akan melihat dari segi profitabilitas dan resiko, karena kestabilan harga saham tergantung dengan tingkat keuntungan yang diperoleh dan dividen dimasa datang. Bagi manajemen akan lebih memperhatikan semua aspek analisis keuangan apakah yang sifatnya jangka pendek ataupun jangka panjang, karena tanggungjawabnya untuk mengelola operasi perusahaan setiap hari dan memperoleh laba yang kompetitif. Maka agar kebijakan yang diambil manajer tepat, maka rasio-rasio keuangan akan menjadi landasan para manajer dalam pengambilan keputusannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Lima kelompok rasio keuangan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Dengan menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal maka rasio-rasio tersebut adalah: Ratio Current = Lancar Utang Lancar Aktiva Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Aktiva lancar yang dimaksud adalah termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan. Dari aktiva lancar tersebut, persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid dibandingkan dengan kas, piutang dan surat berharga Sartono, 1996:121. Rasio Test Acid = Lancar Utang Persediaan Lancar Aktiva  Rasio ini seperti halnya current ratio, tetapi hanya memperhitungkan aktiva lancar yang benar-benar likuid saja, yakni aktiva lancar diluar persediaan. Pengertian likuiditas sebenarnya mengandung dua dimensi yaitu waktu yang diperlukan untuk mengubah aktiva menjadi kas serta kepastian harga yang akan terjadi. Dengan demikian diantara ketiga elemen aktiva lancar tersebut memang piutang lebih likuid dibandingkan dengan persediaan dan memerlukan waktu lebih pendek untuk mengubahnya menjadi kas Sartono, 1996:122. 2. Rasio aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis untuk menghasilkan penjualan yang menguntungkan . Oleh karena itu penjualan yang menguntungkan memerlukan pelaksanaan investasi yang sehat. Salah satu tujuan manajer keuangan adalah menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan berbagai sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri maka dapat diketahui tingkat efisiensiperusahaan dalam industri Sartono, 1996:125. Rasio aktivitas meliputi : a. Perputaran Persediaan Inventory Turnover Adalah rasio antara harga pokok penjualan atau penjualan dengan rata-rata persediaan yang mengukur efisiensi pengguna persediaan. Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkkan bahwa perusahaan tidak mempertahankan persediaan yang berlebihan. Pola tersebut perlu disesuaikan apabila usaha perusahaan sangat dipengaruhi oleh faktor musim seasonal atau sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu dalam satu periode tertentu. Rumus Perputaran Persediaan adalah : Persediaan Perputaran = Persediaan rata Rata Kredit Penjualan  Atau Persediaan Perputaran = Persediaan rata Rata Penjualan Pokok Harga  Perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi berarti makin efisien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga tidak baik, untuk itu perlu ditentukan keseimbangan Sartono, 1997:23. b. Rata-rata periode pengumpulan piutang Periode penagihan rata-rata atau average collection period Adalah rasio antara piutang dengan penjualan per hari. Rasio ini mengukur efisiensi dalam pengumpulan piutang perusahaan dengan membandingkan persyaratan penjualan yang telah ditentukan. Periode penagihan piutang rata-rata dihitung dalam dua langkah yaitu penjualan tahunan dibagi dengan 360 untuk menentukan penjualan harian rata-rata dan piutang dagang dibagi dengan penjualan harian untuk mendapatkan jumlah hari penjualan terikat dalam piutang Sartono, 1997:24. Rumus rata-rata penagihan piutang : Piutang Perputaran = rata Rata Piutang Penjualan  Penagihan rata Rata  = Piutang Perputaran Hari 360 Terlalu tinggi periode pengumpulan piutang berarti bahwa kebijakan kredit terlalu bebas, akibatnya timbul bad-debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar akibatnya keuntungan akan menurun. Sebaliknya periode pengumpulan piutang yang terlalu pendek berarti kebijakan kredit terlalu ketat dan besar kemungkinan perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Untuk itu standar kredit perlu diperlonggar. c. Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Turnover Adalah rasio antara penjualan dengan aktiva tetap yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap atau perputaran aktiva tetap. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan kantor. Rumus Perputaran Aktiva Tetap : Tetap Aktiva Perputaran = Bersih Tetap Aktiva Penjualan d. Perputaran Total Aktiva Total Asset Turnover Perputaran Total Aktiva adalah rasio antara penjualan dengan total aktiva yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan secara keseluruhan. Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume memadai bagi kapasitas investasinya. Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan memperoleh laba Sartono, 1997:24. Rumus Perputaran Total Aktiva : Aktiva Total Perputaran = Aktiva Total Penjualan 3. Rasio Profitabillitas Rasio Frofitabillitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, investasi maupun modal sendiri. Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan diantaranya adalah: a. Margin laba terhadap penjualan Net Profit Margin Net profit margin adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan penjualanyang mengukur laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan Sartono, 1997:24 . Profit margin digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini dapat dipengaruhi oleh intensitas modal dalam industri tempat perusahaan bergerak. Untuk menghasilkan hasil pengembalian atas modal, diperlukan hasil pengembalian atas penjualan yang lebih tinggi. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik kinerja operasional perusahaan. Rumus margin laba bersih: Margin Profit Net = Penjualan Bersih Laba b. Return On Investment atau Return On Asset ROI ROA Adalah rasio keuangan yang mennunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunkan. Semakin tinggi rasio return on asset, semakin baik keadaan suatu perusahaan Syamsudin, 1998:63 Rumus ROA : Asset On Return = Aktiva Total Pajak Setelah Bersih Laba c. Return On Equity ROE Adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba atas modalnya sendiri Tjiptono dan Hendy, 2006:200. Rumus ROE = Equity On Return = Sendiri Modal Pajak Setelah Bersih Laba 4. Financial Leverage Ratio Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri semuanya yaitu sebesar 100 modal usahanya tidak di biayai oleh hutang. Pengguna utang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi yaitu : a. Pemberi kredit akan menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan. b. Dengan menggunakan hutang, maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat. c. Menggunakan hutang maka agar memperoleh dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan. Rasio-rasio hutang antara lain : 1 Debt total assets Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang atau kewajiban dengan total aktiva. Rasio ini juga akan menjadi variabel bebas dalam penelitian ini. Rumus : Aktiva Total Kewajiban Total Asset Total to Debt  2 Debt to equity ratio Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang atau kewajiban dengan modal sendiri. Rumus : Sendiri Modal Kewajiban Total Ratio Equity to Debt  Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva Sartono, 1996:127. 3 Time interest earned ratio Adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga, atau mnegukur seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu membayar bunga. Oleh karena itu rasio ini penting dalam menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap pendapatan saham pada sebuah perusahaan. Rumus : Bunga Beban EBIT Ratio Earned Interest Time  4 Fixed charge coverage ratio Adalah rasio yang mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham preferen, bunga, angsuran pinjaman dan sewa. Karena tidak jarang perusahaan menyewa aktivanya dari perusahaan leasing dan harus membayar angsuran tertentu. Rumus : Sewa Pembayaran Bunga Sewa Pembayaran Bunga EBIT Coverage Charge Fixed   5 Debt service coverage Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman. Jadi sama dengan leverage yang lain, hanya dengan memasukkan angsuran pokok pinjaman. Sartono, 1996:129. Rumus Debt service coverage : T 1 pinjaman pokok Angsuran Sewa i EBIT coverage Service Debt     Keterangan: i = Bunga T = Pajak 5. Rasio Penilaian Rasio penilaian adalah ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu perusahaan karena mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio hasil pengembalian dan resiko Weston dan Copeland, 1995:244. Rasio penilaian merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada pemegang saham. Rasio ini terdiri dari : a Price Earning Ratio PER Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan harga pasar per saham terhadap laba per saham. Semakin tinggi rasio price earning ratio, maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan laba yang diharapkan, sehingga semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. Rumus : Ratio Earning Price = Saham Per Laba Saham Harga b Price to Book Value PBV Rasio Price to Book Value adalah rasio yang dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya. Rumus : Value Book to Price = Saham Per Buku Nilai Saham Harga

D. Return Saham

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI IND

0 1 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI INDONESIA.

0 2 8

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2008).

0 2 6

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 13

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Leverage terhadap Return Saham pada Perusahaan Batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 22

Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar Pada Return Saham Syariah BAB 0

1 1 16

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).

0 0 126