. Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN

5.3. . Latar Belakang

Pemberian vitamin K 1 sudah merupakan standar penatalaksanaan bayi baru lahir sebagai profilaksis terhadap perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi vitamin K PDVK atau disebut juga dengan hypoprothrombinemia . 1-3 Salah satu faktor risiko terjadinya kelainan ini adalah pemberian ASI eksklusif. 2 Program pemerintah tentang ASI eksklusif giat dipromosikan mengingat manfaatnya yang sangat besar, oleh sebab itu risiko terhadap kelainan ini harus diatasi dengan pemberian vitamin K profilaksis. Sampai saat ini cara paling efektif yang direkomendasikan adalah dosis tunggal intramuskuler. 1 Pemberian satu dosis intramuskuler dapat mencegah perdarahan onset dini, bentuk klasik, dan onset lambat. Pemberian satu dosis oral hanya mencegah onset dini dan klasik. 4 Pemberian secara tunggal intramuskuler efektif sampai 2 bulan sedangkan secara oral hanya 3-4 minggu. 5 Pemberian secara intramuskuler ini bersifat invasif dan juga biaya lebih mahal, 4,6 serta adanya laporan hubungan pemberian vitamin K intramuskuler dengan peningkatan risiko kanker pada anak, 7,8 sehingga pemberian secara oral lebih disukai. Pemberian secara oral dikatakan lebih murah, lebih aman, dan dapat diberikan oleh bidan. 2,9 American Academy of Pediatrics AAP menyatakan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efikasi, keamanan, bioavailabilitas, dan dosis optimal vitamin K oral untuk mencegah PDVK. 1 Belum ada bukti pengaruh perbedaan antara jalur pemberian secara oral maupun intramuskuler terhadap faktor koagulasi. 10 Kadar vitamin K plasma rendah setelah 2 minggu pemberian satu dosis oral atau intramuskuler dan lebih tinggi setelah pemberian tiga dosis oral dibanding satu dosis intramuskuler. 11 Tingkat kepatuhan pemberian tiga dosis oral ini rendah. 12,13

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: apakah pemberian vitamin K dosis multipel oral sama efektifnya dengan dosis tunggal intramuskuler terhadap perbaikan masa protrombin prothrombin time= PT pada bayi aterm yang mendapatkan ASI eksklusif.

1.3. Hipotesis