2.2. Perdarahan akibat Defisiensi Vitamin K PDVK
Perdarahan akibat defisiensi vitamin K atau Vitamin K deficiency bleeding
VKDB yang dulunya lazim dikenal dengan hemorrhagic disease of the
newborn HDN didefinisikan sebagai perdarahan spontan atau akibat
trauma pada bayi yang berhubungan dengan defisiensi vitamin K dan menurunnya aktifitas faktor pembekuan II, VII, IX, dan X dengan
fibrinogen dan trombosit normal.
18,22
Kelainan ini dapat berakibat fatal dengan insiden diperkirakan 1:100 hingga 1:400 kelahiran.
2,9
Di Amerika defisiensi Vitamin K menyebabkan perdarahan 0,25 hingga 1,7 minggu pertama setelah
lahir pada bayi yang tadinya terlihat sehat.
1
Sebanyak 91 bayi yang didiagnosis dengan PDVK di Mexico merupakan bentuk
late onset yang
berat berupa perdarahan intrakranial.
23
Di Hanoi insidens late onset
PDVK diperkirakan 116 per 100.000 kelahiran pada bayi yang tidak mendapat
vitamin K profilaksis.
24
Data PDVK secara nasional di Indonesia belum tersedia, namun berdasarkan data dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSCM 1990-2000, terdapat 21 kasus dengan 81 mengalami perdarahan otak.
25
2.2.1. Patofisiologi PDVK
Bayi baru lahir mengalami defisiensi faktor pembekuan yang tergantung vitamin K
Vitamin K-dependent coagulation factor secara bermakna,
konsentrasi faktor pembekuan ini rendah dalam plasma beberapa hari
setelah lahir dan mencapai titik terendah pada hari ketiga.
15,17
Hal ini disebabkan karena bayi baru lahir mengalami defisiensi vitamin K dengan
berbagai alasan antara lain rendahnya cadangan vitamin K pada saat lahir, kadar vitamin K yang rendah pada air susu ibu, prematuritas, bayi
yang lahir dari ibu yang mendapat pengobatan luminal, hidantoin, salisilat, kumarin, rifampisin, dan isoniazid.
4,17,26
Faktor lain yang berhubungan dengan defisiensi vitamin K adalah terlambatnya kolonisasi bakteri usus
disebabkan oleh terlambatnya pemberian diet, ASI eksklusif, diare hebat, pemberian antibiotik terutama jangka lama.
2,27
Vitamin K sangat sedikit yang dapat melewati sawar plasenta,
dimana kadar pada plasma ibu 1-2 µgl sedangkan kadar pada tali pusat kurang dari 0,05 µgl.
15
Kadar vitamin K pada ASI 1,5 - 2,1 µgl, kolostrum 2,3 µgl sedang pada susu formula 6 µgl. Kombinasi berbagai keadaan ini
menimbulkan gangguan hemostasis pada bayi baru lahir yang menyebabkan PDVK.
15,28,29
2.2.2. Klasifikasi dan Manifestasi Klinis PDVK
Ada tiga bentuk perdarahan akibat defisiensi vitamin K yaitu, onset dini early onset
, bentuk klasik classic disease
, serta onset lambat late
onset .
4,30
1. Onset dini early onset
terjadi 24 jam pertama setelah lahir. Merupakan bentuk yang sangat jarang. Biasanya berhubungan
dengan obat – obat yang dikonsumsi ibu selama hamil yang
mempengaruhi produksi vitamin K pada bayi baru lahir seperti golongan barbiturat, fenitoin, rifampisin, isoniazid, warfarin.
Manifestasi perdarahan yang sering dari umbilikus, saluran cerna, hematoma sefal. Juga dapat terjadi perdarahan intrakranial.
2. Bentuk klasik classic disease
dapat terjadi pada hari ke 2 sampai ke 7, biasanya terlihat pada bayi – bayi dengan asupan yang tidak
adekuat atau hanya mendapat air susu ibu dan tidak mendapat vitamin K profilaksis pada waktu lahir. Perdarahanyang terjadi
biasanya dari bekas suntikan, sirkumsisi, saluran cerna, umbilikus, THT, umbilikus dan juga perdarahan intrakranial.
3. Onset lambat late onset
terjadi pada 2 minggu pertama kehidupan sampai usia 6 bulan, dengan insiden tertinggi pada usia 4-8
minggu. Merupakan sekunder terhadap tidak adekuatnya asupan vitamin K bayi dengan ASI eksklusif atau menderita penyakit
hepatobilier. Manifestasi klinis biasanya berat berupa perdarahan intrakranial 50 dengan kematian 10-15 , dan 40 yang
bertahan mengalami cacat neurologis. Lokasi perdarahan lain bisa juga dari saluran cerna, kulit, THT, bekas suntikan, saluran kemih
dan intratorakal.
2.2.3. Diagnosis PDVK