mempengaruhi produksi vitamin K pada bayi baru lahir seperti golongan barbiturat, fenitoin, rifampisin, isoniazid, warfarin.
Manifestasi perdarahan yang sering dari umbilikus, saluran cerna, hematoma sefal. Juga dapat terjadi perdarahan intrakranial.
2. Bentuk klasik classic disease
dapat terjadi pada hari ke 2 sampai ke 7, biasanya terlihat pada bayi – bayi dengan asupan yang tidak
adekuat atau hanya mendapat air susu ibu dan tidak mendapat vitamin K profilaksis pada waktu lahir. Perdarahanyang terjadi
biasanya dari bekas suntikan, sirkumsisi, saluran cerna, umbilikus, THT, umbilikus dan juga perdarahan intrakranial.
3. Onset lambat late onset
terjadi pada 2 minggu pertama kehidupan sampai usia 6 bulan, dengan insiden tertinggi pada usia 4-8
minggu. Merupakan sekunder terhadap tidak adekuatnya asupan vitamin K bayi dengan ASI eksklusif atau menderita penyakit
hepatobilier. Manifestasi klinis biasanya berat berupa perdarahan intrakranial 50 dengan kematian 10-15 , dan 40 yang
bertahan mengalami cacat neurologis. Lokasi perdarahan lain bisa juga dari saluran cerna, kulit, THT, bekas suntikan, saluran kemih
dan intratorakal.
2.2.3. Diagnosis PDVK
Sama halnya dengan pendekatan diagnosis pada umumnya, diagnosis PDVK melalui tahapan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
9
Anamnesis difokuskan terhadap awitan perdarahan, lokasi perdarahan, pemberian ASI eksklusif atau formula, riwayat ibu minum obat-obatan
terutama antikoagulan dan antikonvulsan, serta anamnesis untuk menyingkirkan kemungkinan lain.
9,22
Klinis berupa manifestasi perdarahan ringan sampai berat dengan berbagai komplikasinya.
4,10,14
Penting untuk diketahui adalah jika ditemukan bayi baru lahir dengan keadaan umum baik tetapi ada perdarahan segar dari mulut atau
feses berdarah maka harus dibedakan apakah itu darah ibu yang tertelan saat persalinan atau dari saluran cerna bayi itu sendiri dengan melakukan
uji Apt, warna merah muda menunjukkan darah bayi sedangkan warna coklat menunjukkan darah ibu.
29
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk mendeteksi defisiensi vitamin K termasuk skrining perdarahan, pemeriksaan faktor
pembekuan yang tergantung vitamin K, pemeriksaan kadar vitamin K secara direk atau indirek, dan pemeriksaan PIVKA II
protein induced by vitamin K antagonism or absence
.
4
Pada skrining perdarahan dijumpai masa protrombin PT
dan activated partial thromboplastin time
aPTT memanjang dengan kadar trombosit dan fibrinogen normal.
29
Pemeriksaan konsentrasi vitamin K dalam plasma dengan teknik Fluorometric Detection
dimana kadar normal pada orang dewasa 0,55 μgL.
31
Pemeriksaan status vitamin K total juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan metabolit
aglycone dalam urine dengan teknik HPLC
High Performance Liquid Chromatography
.
32
Beberapa literatur mengemukakan bahwa pemeriksaan vitamin K secara langsung tidak bermanfaat dalam menentukan diagnosis PDVK
karena kadar vitamin K plasma pada bayi baru lahir normal rendah, disamping pemeriksaan ini membutuhkan waktu lama dan biaya
mahal.
15,29
Pemeriksaan yang lebih spesifik untuk mengetahui defisiensi vitamin K adalah kadar PIVKA II plasma dimana kadar PIVKA II meningkat
pada PDVK.
4
Pemeriksaan ini dikatakan sensitif serta mampu mendeteksi defisiensi vitamin K bahkan setelah terapi vitamin K dan adanya perbaikan
masa protrombin. Adanya respon yang baik setelah pemberian vitamin K
serta perbaikan nilai PT dapat dijadikan konfirmasi diagnosis.
14
2.2.4. Penatalaksanaan PDVK