TB terhadap streptomisin dihubungkan dalam dua kelas mutasi yang berbeda, yaitu mutasi pada point S12 protein ribosom dengan kode gen
rpsL dan mutasi pada 16S rRNA dengan kode gen
rrs . Mutasi pada
rpsL dan
rrs dapat menyebabkan resistensi kuman TB terhadap streptomisin.
32,33,35
2.4. PENYEBAB MDR – TB
Ada berbagai faktor yang berpengaruh dalam menyebabkan timbulnya MDR –TB yaitu :
a. Faktor genetik Diperkirakan bahwa dijumpai fakta yang mengarahkan faktor genetik dari
host merupakan predisposisi untuk terjadinya MDR – TB walaupun itu tidak terlalu meyakinkan. Penelitian yang terbaru di India dimana pasien dengan
HLA-DRB1 13 dan –DRB1 14 mempunyai kemungkinan timbul MDR – TB dua kali lebih besar. Park dkk. menemukan bahwa ada hubungan erat
antara penderita MDR – TB pada orang Korea dengan HLA-DRB1 08032- 0601 haplotipe. Peran dari faktor-faktor ini secara terperinci belum
diketahui.
22
b. Faktor yang berhubungan dengan pemberian anti
tuberkulosis sebelumnya
1,3,8,17
1 Pemakaian obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis yaitu pemberian obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis akan
membunuh sebagian besar kuman yang sensitif dan jumlah kuman
36
Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.
dalam sputum akan menurun tajam. Namun sebagian kecil mutan yang resisten akan terus berkembang biak. Setelah dua minggu sampai
beberapa bulan kuman yang resisten ini akan tumbuh melebihi kuman yang sensitif sehingga kuman kembali muncul pada sputum penderita.
Hal ini dikenal sebagai fenomena timbul dan tenggelam fall and rise
phenomen akibat pemberian obat tunggal.
2 Penggunaan paduan obat yang tidak adekuat, yaitu jenis obatnya yang kurang atau di lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi
terhadap obat yang digunakan, misalnya memberikan rifampisin dan INH saja pada daerah dengan resistensi terhadap kedua obat tersebut
sudah cukup tinggi 3 Pemberian obat yang tidak teratur, misalnya hanya dimakan dua atau
tiga minggu lalu stop, setelah dua bulan berhenti kemudian berpindah dokter dan mendapat obat kembali selama dua atau tiga bulan lalu
stop lagi, demikian seterusnya. 4 Penggunaan obat kombinasi yang pencampurannya tidak dilakukan
dengan baik, sehingga mengganggu bioavailabilitas obat. 5 Fenomena
addition syndrome adalah penambahan obat dalam suatu
paduan obat yang tidak berhasil. Bila ketidak berhasilan itu terjadi karena kuman TB telah resisten pada paduan yang pertama, maka
penambahan satu macam obat hanya akan menambah panjangnya daftar obat yang resisten.
37
Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.
6 Penyediaan obat yang tidak teratur ke suatu daerah, kadang obat dikirim, kadang berhenti pengirimannya sampai berbulan-bulan
7 Pemakaian obat anti tuberkulosis yang cukup lama sehingga menimbulkan Kejemuan
8 Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit tuberkulosis c. Faktor lain
Beberapa hal yang juga menjadi faktor risiko meningkatnya kasus MDR – TB adalah : infeksi HIV, sosio ekonomi yang rendah, tingkat pendidikan
yang rendah serta keadaan imunokompromais seperti penerima transplantasi, penderita yang mendapat terapi anti kanker dan penderita
DM.
18
2.5. HUBUNGAN DM DAN MDR – TB