PENGENDALIAN MDR – TB TINJAUAN PUSTAKA

memberikan hasil yang cepat, sebanding dengan pemeriksaan BACTEC. Pemeriksaan restriction fragment length polymorphism RFLP digunakan untuk mengkategorikan kuman M.tube rculosis dan membandingkannya sehingga memudahkan dalam penjelasan molekul epidemiologi TB. Pada tehnik ini DNA diperas dari kultur bakteri. Pemeriksaan RFLP juga digunakan untuk mengikuti penyebaran kuman yang resisten. Pemeriksaan ligase chain reaction LCR membutuhkan penggunaan enzim DNA ligase yang berfungsi menyambung dua rantai DNA membentuk rantai ganda. Teknik ini dapat mengidentifikasi sensitivitas kuman dalam 48 jam. Pemeriksaan FASTPlaque TB-RIF merupakan pemeriksaan yang cepat dalam menentukan resistensi kuman M.tuberculosis terhadap obat rifampisin. Polymerase chain reaction PCR merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengetahui mekanisme resistensi obat pada mikobakterIa. Sedangkan pemeriksaan line probe assay LiPA dilakukan untuk menentukan dengan cepat resistensi terhadap rifampisin. 17

2.7. PENGENDALIAN MDR – TB

Tujuan utama pengendalian MDR – TB adalah mencegah perkembangan kasus ini. Hal ini dapat dilakukan dengan program Directly Observed Treatment Short Course DOTS, yang merupakan cara paling murah untuk pencegahan dan pengobatan MDR – TB. Pada waktu yang sama ketika kasus MDR – TB kurang respon terhadap pengobatan dengan DOTS, 41 Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008. diperlukan alternatif lain untuk penanggulangannya. Karena pengadaan obat baru tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat maka yang harus dilakukan untuk keberhasilan pengobatan ini adalah penegakan diagnosis serta pengobatan yang cepat dan tepat. Disamping program penanggulangan tuberkulosis yang kuat diperlukan juga survei dari resistensi obat secara teratur dan berkelanjutan untuk mendapatkan informasi mengenai tipe obat yang digunakan untuk pengobatan dan juga memberikan informasi mengenai parameter evaluasi program pengobatan yang sedang berlangsung atau yang sudah lewat. Diperlukan perbaikan panduan program nasional berdasarkan tingkat resistensi, pelatihan orang yang ahli, memperkuat program penanggulangan TB nasional, pembatasan penggunaan rifampisin hanya untuk TB dan lepra , jaminan ketersediaan obat secara nasional, pengawasan pengobatan dan edukasi. WHO pada tahun 1998 mengusulkan rencana kerja yang disebut dengan DOTS Plus dan untuk itu WHO membentuk komite Green Light. Tujuan utama dari komite ini adalah untuk menyetujui, melaksanakan dan mengawasi pilot project berdasarkan panduan yang ditetapkan pilot project DOTS Plus. Sedangkan DOTS Plus meliputi strategi penatalaksanaan pengendalian tuberkulosis dan MDR – TB. 18,41 Infeksi yang disebabkan kuman MDR – TB sangat berbahaya sehingga perlu diberikan perhatian khusus untuk mengurangi risiko kontak dengan pasien ini. Ada dua aspek pencegahan MDR -TB yang dikenal yaitu aspek 42 Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008. mekanis dan chemoprophylaxis . Yang termasuk ke dalam aspek mekanis adalah ventilasi yang baik, penyinaran dengan UV, penggunaan masker, alat respirator dan filtrasi serta isolasi pasien. Aspek chemoprophylaxis adalah pengobatan penderita dengan pirazinamid dan ofloxacinciprofloxacin ataupun etambutol dan pirazinamid dengan ofloxacinciprofloxacin. 18 43 Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan menggunakan desain cross sectional

3.2. TEMPAT PENELITIAN

Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK USU, Jalan Universitas No. 1 Medan

3.3. POPULASI PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah semua penderita TB paru dengan DM dan TB paru tanpa DM yang berobat jalan dan rawat inap di bagian Paru RSU Haji Adam Malik Medan dan Puskesmas Kampung Lalang Medan.

3.4. JUMLAH SAMPEL

Z : Tingkat Kepercayaan = 95 Z : Kekuatan Uji power = 80 n 1 = n 2 : 24,7 25 44 Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.