resistensi terhadap sedikitnya dua macam obat adalah 11,6 , tiga macam obat 3,9 dan empat macam obat adalah 2,8 . Di Pakistan resistensi
terhadap rifampisin, INH dan etambutol dilaporkan masing-masing adalah 17,7 , 14,7 dan 8,7 .
3
Di India resistensi terhadap INH dan streptomisin adalah 13,9 dan 7,4 , sementara terhadap dua obat atau lebih adalah 41.
3
Di Indonesia pola MDR-TB di Rumah Sakit Persahabatan tahun 1996 dan 1997 sebesar 5,8
menjadi 4,85 resistensi primer serta 24,45 menjadi 41,60 resistensi sekunder.
7
Penderita tuberkulosis cenderung terjadi reaktivasi dan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan reaktivasi ini adalah diabetes melitus.
Dari penelitian secara retrospektif 1987-1997 yang dilakukan oleh Bashar dkk. didapatkan angka MDR-TB pada penderita tuberkulosis dengan diabetes
sebesar 36 . Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suradi dkk. di Surakarta tahun 2002 didapat angka MDR-TB pada penderita tuberkulosis
dengan diabetes sebesar 33,3 .
7,9
Penelitian ini dilakukan untuk dapat memahami hubungan antara penyakit tuberkulosis dan diabetes mellitus terutama yang sudah mengalami resistensi
obat ganda.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara MDR dengan diabetes mellitus pada penderita tuberkulosis paru yang disertai DM
22
Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.
1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya hubungan antara MDR dengan DM pada penderita TB paru yang disertai DM
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui adanya hubungan antara MDR-TB dengan DM pada penderita TB paru yang disertai DM
b. Untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dengan MDR-TB pada penderita TB paru yang disertai DM
c. Untuk mengetahui adanya hubungan antara jenis kelamin dengan MDR-TB pada penderita TB paru yang disertai DM
d. Untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan MDR-TB pada penderita TB paru yang disertai DM
1.4. HIPOTESIS
Ada hubungan antara MDR dengan diabetes melitus pada penderita tuberkulosis paru yang disertai dengan diabetes melitus
1.5. MANFAAT PENELITIAN
a. Dengan penelitian ini diharapkan dokter yang merawat penderita tuberkulosis yang disertai dengan diabetes melitus waspada akan
kemungkinan MDR-TB.
23
Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.
b. Sebagai dasar dalam menentukan kebijaksanaan pemberantasan tuberkulosis, apakah semua penderita tuberkulosis dengan diabetes
melitus harus memeriksakan uji resistensi sebelum mendapat pengobatan OAT.
24
Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS
Multidrug Resistant Tuberculosis resistensi ganda terhadap obat TB
didefenisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis yang resisten paling sedikit terhadap obat rifampisin dan isoniazid dengan
atau tanpa resisten terhadap obat lain.
3,8,10,11,12,13,14
Faktor risiko terjadinya MDR – TB yang diterima secara luas adalah akibat pemberian obat anti
tuberkulosis sebelumnya, bertempat tinggal di daerah endemik penderita MDR – TB dan berhubungan erat dengan penderita MDR – TB.
5
MDR – TB bukan hal yang baru tetapi merupakan fenomena alami serta penyakit
iatrogenic yang timbul karena pengobatan yang tidak adekuat.
15
Secara klinis resistensi TB dibagi atas 2 jenis yaitu resistensi primer dan resistensi sekunder. Resistensi primer adalah dijumpai kuman
M. Tuberculosis
yang resisten pada pasien yang belum pernah mendapat OAT ataupun sudah pernah mendapat pengobatan OAT tapi kurang dari satu
bulan. Resistensi sekunder adalah resistensi yang terjadi pada penderita yang pernah mendapat pengobatan OAT selama satu bulan atau lebih.
8,16
25
Simion Sembiring: Multi Drug Resistance MDR Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Melitus USU e-Repository © 2008.