3.3 Penyiapan Tumbuhan
Penyiapan tumbuhan meliputi pengambilan tumbuhan, identifikasi tumbuhan dan pengolahan tumbuhan.
3.3.1 Pengambilan Tumbuhan
Pengambilan tumbuhan daun bangun-bangun dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain.
sampel diperoleh di, Jl. Pales V No. 57 Pokok Mangga Padang Bulan, Simpang Selayang Medan, Provinsi Sumatera Utara.
3.3.2 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor.
3.3.3 Pengolahan Tumbuhan
Bahan baku daun bangun-bangun yang masih segar dikumpulkan, dibuang bagian yang tidak diperlukan sortasi basah, dicuci bersih di bawah
air mengalir, ditiriskan, dan ditimbang berat basahnya 7.765 g. Selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan lemari pengering dengan tujuan agar daun
tidak membusuk pada saat proses pengeringan. Daun kering ditandai dengan daun mudah diremukkan, kemudian daun ditimbang kembali sebagai berat
kering 870 g lalu diblender dan ditimbang sebagai berat serbuk simplisia 793 g. Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah plastik, diberi etiket dan
disimpan di tempat kering terlindung dari cahaya matahari.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia
Skrining fitokimia serbuk simplisia meliputi pemeriksaan alkaloida, pemeriksaan
flavonoida, pemeriksaan
tanin, pemeriksaan
glikosida, pemeriksaan saponin, pemeriksaan steroidtriterpenoid.
3.4.1 Pemeriksaan alkaloida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2
menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut Ditjen POM, 1995:
a. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan 2 tetes larutan pereksi Mayer akan
terbentuk endapan berwarna putih atau kuning b.
Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan 2 tetes larutan pereksi Bouchardat akan terbentuk endapan berwarna coklat-hitam
c. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan 2 tetes larutan pereksi Dragendorff
akan terbentuk endapan berwarna merah atau jingga. Alkaloida dinyatakan positif jika terjadi endapan atau terjadi endapan paling
sedikit dua atau tiga dari percobaan di atas.
3.4.2 Pemeriksaan flavonoida
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditambahkan 100 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas. Kedalam 5 ml
filtrat ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika
terjadi warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol Farnsworth, 1966.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Pemeriksaan tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna.
Diambil 2 ml larutan dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan
adanya tanin Farnsworth, 1966.
3.4.4 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 g kemudian disari dengan 30 ml campuran 7 bagian volume etanol 96 dan 3 bagian volume air suling,
selanjutnya ditambahkan 10 ml HCl 2 N, dipanaskan selama 10 menit, didinginkan dan disaring. Pada 30 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan
25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan selama 5 menit lalu disaring. Filtrat disari sebanyak 3 kali, tiap kali dengan 20 ml campuran 3
bagian volume kloroform dan 2 bagian volume isopropanol. Diambil lapisan air kemudian ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molisch, ditambahkan
hati-hati 2 ml asam sulfat pekat terbentuk cincin warna ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya ikatan gula Ditjen POM, 1995.
3.4.5 Pemeriksaan saponin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-
kuat selama 10 detik, timbul busa yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm. Ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2 N, bila buih tidak
hilang menunjukkan adanya saponin Ditjen POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
3.4.6 Pemeriksaan steroidatriterpenoida
Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa dalam
cawan penguap ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbul warna ungu atau merah kemudian berubah
menjadi hijau kebiruan menunjukkan adanya steroida triterpenoida Harborne, 1987.
3.5 Karakterisasi Simplisia