Tujuan Komunikasi SBAR Komunikasi SBAR 1. Definisi Komunikasi SBAR

menetapkan harapan tentang apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana komunikasi antara anggota tim, yang sangat penting untuk mengembangkan kerja tim dan meningkatkan budaya keselamatan pasien.Permanente,2013 Michael Leonard, MD, adalah seorang dokter yang mempelopori Keselamatan Pasien, bersama dengan rekannya Doug Bonacum dan Suzanne Graham di Kaiser Permanente Colorado Evergreen, Colorado, USA mengembangkan teknik SBAR. Teknik SBAR ini telah banyak diterapkan pada sistem pelayanan Teknik komunikasi SBAR awalnya dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai teknik komunikasi yang dapat digunakan pada kapal selam nuklir, kemudian pada akhir tahun 1990-an, Aman Healthcare memperkenalkan SBAR dalam pengaturan pelayanan kesehatan sebagai bagian dari kurikulum pelatihan Manajemen Sumber Daya kru nya. Sejak saat itu, SBAR telah diadopsi oleh rumah sakit dan fasilitas perawatan di seluruh dunia sebagai cara sederhana namun efektif untuk membakukan komunikasi antara pemberi perawatan. kesehatan.

2.2.2. Tujuan Komunikasi SBAR

SBAR menawarkan solusi kepada rumah sakit dan fasilitas perawatan untuk menjembatani kesenjangan dalam komunikasi, termasuk serah terima pasien, transfer pasien, percakapan kritis dan panggilan telepon. Ini menciptakan harapan bersama antara pengirim dan penerima informasi sehingga keselamatan pasien dapat tercapai. Menggunakan SBAR, laporan pasien menjadi lebih akurat dan efisien. Teknik komunikasi SBAR ini sederhana namun sangat efektif dan dapat digunakan ketika seorang perawat memanggil dokter laporan pasien , perawat melakukan serah Universitas Sumatera Utara terima pasien serta perawat mentransfer pasien ke fasilitas kesehatan lain atau ke tingkat Komunikasi yang efektif antara penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk keselamatan pasien. Kebanyakan perawat kurang pengalaman dalam berkomunikasi dengan dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya . Teknik komunikasi SBAR merupakan teknik komunikasi yang memberikan urutan logis, terorganisir dan meningkatkan proses komunikasi untuk memastikan keselamatan pasien. perawatan yang lain. 2.2.3.Teknik Komunikasi SBAR The Joint Commission 2012 , telah menambahkan “komunikasi standar” untuk Tujuan Keselamatan Pasien. Laporan kondisi pasien yang dilakukan perawat ke dokter, sebelum menghubungi dokter maka perawat melakukan : 1. Kaji kondisi pasien 2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan 3. Pastikan diagnose pasien 4. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawat shift sebelumnya 5. Siapkan : medical record pasien, riwayat alergi, obat-obatancairan infuse yang digunakan saat ini SBAR adalah teknik komunikasi dan singkatan : S : Situation , Situasi: Universitas Sumatera Utara a. Sebutkan nama anda dan nama departemen b. Sebutkan nama pasien, umur, diagnose medis, dan tanggal masuk c. Jelaskan secara singkat masalah kesehatan pasien atau keluhan utama termasuk pain score d. Secara umum pada SituationSituasi dijelaskan tentang pertanyaan dibawah ini: Apakah situasi pasien saat ini ? Mengapa Anda menelepon dokter? Apa yang terjadi pada saat ini ? Apa perubahan akut yang terjadi? Jelaskan dalam kata-kata yang singkat, persis seperti apa situasinya, sehingga dokter mendapat gambaran situasi pasien saat ini. B : Background , Latar Belakang a. Sebutkan riwayat alergi, obat-obatan dan cairan infuse yang digunakan b. Jelaskan pemeriksaan yang mendukung dan hasil laboratorium c. Jelaskan informasi klinik yang mendukung d. Tanda vital pasien e. Secara umum pada BackgroundLatar Belakang menjelaskan pertanyaan sebagai berikut: Apakah informasi yang melatar belakangi pasien ? Apa saja tanda-tanda vital dan sejarah yang bersangkutan ? Jelaskan bagaimana situasi yang akan datang ? Keadaan apa yang mengarah ke situasi ini ? A : Assessment, Penilaian a. Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti status mental, status emosional, kondisi kulit dan saturasi oksigen, dll Universitas Sumatera Utara b. Nyatakan kemungkinan masalah, seperti gangguan pernafasan, gangguan neurologi, gangguan perfusi dan lain-lain. c. Secara umum pada AssesmentPenilaian menjelaskan pertanyaan sebagai berikut: Apa penilaian anda dari terhadap masalah ini? Apa yang Anda pikir masalahnya? R: Recommendation , Rekomendasi: a. Mengusulkan dokter untuk melihat pasien b. Pastikan jam kedatangan dokter c. Tanyakan pada dokter langkah selanjutnya yang akan dilakukan d. Secara umum pada RecommendationRekomendasi menjelaskan pertanyaan sebagai berikut : Apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki masalah situasi ini? Apa tindakan respon yang Anda usulkan ? Contoh: Perawat melaporkan kepada Dokter dengan teknik komunikasi SBAR : S : Situation, Situasi : Dr Yani ini adalah Maria dari Unit 8. Melaporkan pasien atas nama , bapak Robert, umur 60 th, di kamar 810 dan saya ingin memberitahukan kepada Dokter bahwa denyut jantungnya telah meningkat menjadi 150 xmenit dan tidak teratur. Dia mengaku merasa sedikit pusing , sesak napas dan mengeluh palpitasi . B : Background, Latar belakang : Pak Robert mulai berjalan untuk pertama kalinya sejak selesai dari gastrostomy endoskopi perkutan PEG penempatan pagi ini . Situs PEG -nya tampak baik- baik saja. Universitas Sumatera Utara A : Assessment, Penilaian : Sebelum berjalan, denyut nadinya berada di 90-an saat istirahat dengan tekanan darah 11070. Setelah memakaikan O2 2 liter dengan memakai kanula hidung , Saturasi O2 nya meningkat menjadi 96 dari 94 . Menurut perkiraan saya, perubahan denyut jantung karena pasien mengeluarkan tenaga ketika berjalan yang menyebabkan menimbulkan gejala. Setelah beristrahat denyut nadinya menjadi 96 . R : Recommendation, rekomendasi Saya ingin Dokter untuk bertemu dengan Pak Robert secepatnya. Sementara itu , saya akan meminta Pak Robert terus beristirahat di tempat tidur atau duduk di kursi dengan O2 nya . Apakah Dokter ingin EKG 12-lead dilakukan pada saat ini? Apakah ada rekomendasi lainnya dok? 2.3. Komunikasi Interpersonal Perawat Dokter 2.3.1. Definisi Komunikasi Interpersonal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas PKMRS terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di BLU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

1 40 113

Karakteristik Penderita Rinosinusitis Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006-2010.

0 33 107

Pengaruh Teknik Komunikasi SBAR Dalam Komunikasi Interpersonal Perawat-Dokter Terhadap Keselamatan Pasien Rawat Inap Di RS Islam Malahayati Medan Tahun 2014

8 95 166

TANGGAPAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL DOKTER DAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL-ISLAMY YOGYAKARTA

0 2 105

PENGARUH TEKNIK KOMUNIKASI SBAR TERHADAP MOTIVASI DAN KEPUASAN PERAWAT DALAM MELAKUKANOPERAN DI RUANG RAWAT INAP RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012.

1 1 24

PENGARUH TEKNIK KOMUNIKASI SBAR TERHADAP MOTIVASI DAN KEPUASAN PERAWAT DALAM MELAKUKANOPERAN DI RUANG RAWAT INAP RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 - Repositori Universitas Andalas

0 4 12

Pengaruh Teknik Komunikasi SBAR Dalam Komunikasi Interpersonal Perawat-Dokter Terhadap Kesetan Pasien Rawat Inap Di RS Islam Malahayati Medan Tahun 2014

0 0 13

Pengaruh Teknik Komunikasi SBAR Dalam Komunikasi Interpersonal Perawat-Dokter Terhadap Kesetan Pasien Rawat Inap Di RS Islam Malahayati Medan Tahun 2014

0 0 8

Pengaruh Teknik Komunikasi SBAR Dalam Komunikasi Interpersonal Perawat-Dokter Terhadap Kesetan Pasien Rawat Inap Di RS Islam Malahayati Medan Tahun 2014

0 1 3

Pengaruh Teknik Komunikasi SBAR Dalam Komunikasi Interpersonal Perawat-Dokter Terhadap Kesetan Pasien Rawat Inap Di RS Islam Malahayati Medan Tahun 2014

0 0 35