Faktor Risiko Diabetes Mellitus

kemaluan wanita, impotensia dan kesemutan. Gambaran laboratorium gula darah sewaktu 200 mgdl atau gula darah puasa 126 mgdl puasa = tidak ada masukan makanankalori sejak 10 jam terakhir atau glukosa plasma 2 jam 200 mgdl. Menurut kriteria International Diabetes Federation IDF dan American Diabetes Association ADA apabila glukosa darah pada sane puasa di atas 126 mgdl dan 2 jam sesudab makan di atas 200 mgdl, diagnosis diabetes bisa dipastikan. ADA rnerekornendasikan apabila glukosa darah di atas 140 mgdl penderita Maras cepat diobati agar jangan sampai terjadi kerusakan organ tubuh dan timbul komplikasi. Apabila kadar glukosa darah puasa 111-125 mgdl disebut glukosa puasa tergangguatau Impaired Fasting Glucose IFG disebut juga borderline diabetes atau prediabetes perlu dilakukan kontrol glukosa darah. Tabel 2.1 Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus Kadar Glukosa Darah Mgdl mmoldl Diabetes Mellitus Puasa 126 7.0 2 jam sesudah makan 200 11 Impaired Glucose Tolerance IGT Puasa ,126 7.0 2 jam sesudah makan ≥ 140200 7.811.1 Impaired Fasting Glucose IFG Puasa 110126 6.1 7.0 2 jam sesudah makan 140 7.8 Kriteria Diagnosis Diabetes WHO, 1999

2.3.3. Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Menurut Henri dick.dalann Arisman 2010 faktor risiko bagi penderita pra- DM dan DM tipe 2 yaitu : 1 risiko bertambah sejalan dengan usia. Insidens DM tipe Universitas Sumatera Utara 2 bertambah sejalan dengan pertambahan usia jumlah sel 13 yang produktif berkurang seiring pertambahan usia. Upayakan memeriksa gula darah puasa jika usia telah di atas 45 tahun, atau segerajika ada faktor risiko lain, 2 BB berlebih: BMI 25. Kelebihan BB 20 meningkatkan risiko dua kali. Prevalensi obesitas dan diabetes berkorelasi positif, terutama obesitas sentral, 3 orang tua atau saudara kandung mengidap DM. Sekitar 40 diabetes terbukti dari keluarga yang juga mengidap DM, dan Iebih kurang 60-90 , kernbar fdentik merupakan pe andang DM riwavat keluarga.4 tekanan darah lebih dari 14090 mm Hg atau riwayat hipertensi, 5 kolestrol darah 40 mgdL laki-laki dan 50 mgdL wanita, 6 trigliserida 250 mgdL, 7 riwayat DM kehamilan atau pernah melahirkan anak dengan BB 4kg. Kehamilan, trauma fisik, dan stress psikologis menurunkan sekresi serta kepekaan insulin DM kehamilan ,gestasional, 8 riwayat toleransi glukosa terganggu dan glukosa darah puasa terganggu riwayat ketidaknormalan gula darah, 9 olahraga kurang dari 3 kali seminggu atau bahkan sedentary. Olahraga bagi diabetes merupakan potent protective. Riwayat penyakit pembuluh darah dan sindrom ovarium polisklik factor yang meningkatkan kepekaan jaringan terhadap insulin hingga 6 gaya hidup, dan 10 riwayat penyakit -pembuluh darah dan sindrom ovarium polisklik. Selanjutnya menurut Tjokroprawiro 2007 orang yang mempunyai risiko menderita penyakit DM menurut urutan dan perlu dilakukan skrining yaitu : 1 kedua orang tua mengidap penyakit DM, 2 salah satu orang tuanya atau saudaranya Universitas Sumatera Utara mengidap penyakit DM, 3 salah satu keluarga besarnya nenek, paman, bibi, keponakan, sepupu mengidap penyakit DM, 4 pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg, 5 pada waktu pemeriksaan kesehatan pernah diternukan kadar glukosa darah melebihi antara 140-199 rngdl 6 menderita penyakit liver hati yang khronik atau agak berat, 7 terlalu lama minum obat-obatan. mendapat suntikan atau obat tablet golongan kortikosteroid karena menderita penyakit asma, penyakit kulit,. penyakit reumatik dan lain-lain,. seperti : Prednison, Oradexon. kenacort. Rheumacyl, Kortison, Hidrokortison, 8 terkena infeksi virus tertentu : virusmorbilli, virus yang menyerang kelenjar ludah, seperti virus pada penyakit gondongan, dan sebagainya, 9 terkena obat-obat anti serangga insektisida, kasus ini dilaporkan mengenai para petani di Korea Selatan dan Amerika Serikat, 10 berat badan termasuk kategori gemuk obesitas, dan tes gula dalam urine positif.

2.3.4 Epidemiologi