Pengertian Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus

Suatu rangsangan akan direspon oleh seseorang sesuai dengan arti rangsangan itu bagi orang yang bersangkutan. Respon atau reaksi ini disebut perilaku, bentuk perilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks. Dalam peraturan teoritis, tingkah laku dapat dibedakan atas sikap, di dalam sikap diartikan sebagai suatu kecenderungan potensi untuk mengadakan reaksi tingkah laku. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu tindakan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi fasilitas yang memungkinkan Ahmadi, 2003. Menurut Notoatmodjo 2005, tindakan adalah gerakan atau perbuatan dari tubuh setelah mendapat rangsangan ataupun adaptasi dari dalam maupun luar tubuh suatu lingkungan. Tindakan seseorang terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Secara biologis, sikap dapat dicerminkan dalam suatu bentuk tindakan, namun tidak pula dapat dikatakan bahwa sikap tindakan memiliki hubungan yang sistematis. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh karena itu disebut juga over behavior. 2.3. Diabetes Melitus

2.3.1. Pengertian

Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, Universitas Sumatera Utara jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati Sylvia Lorrain, 2006. Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar glukosa darah yang tinggi yang disebabkan jumlah hormone insulin kurang atau jumlah insulin cukup bahkan kadang-kadang lebih, tetapi kurang efektif Sarwono, 2006. WHO menyatakan Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dan menurut American Diabetes Association ADA Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah yang mengakibatkan gangguan metabolisme dan berkembang menjadi gangguan multisistem karena keterbatasan insulin di dalam tubuh seseorang.

2.3.2. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus

Menurut Bustan 2007 gejala dan tanda diabetes mellitus adalah gejala khas poliuria sering kencing, polifagia cepat lapar, polidipsia sering haus, lemas dan berat badan menurun sedangkan gejala lain adalah gatal-gatal, mata kabur, gatal di Universitas Sumatera Utara kemaluan wanita, impotensia dan kesemutan. Gambaran laboratorium gula darah sewaktu 200 mgdl atau gula darah puasa 126 mgdl puasa = tidak ada masukan makanankalori sejak 10 jam terakhir atau glukosa plasma 2 jam 200 mgdl. Menurut kriteria International Diabetes Federation IDF dan American Diabetes Association ADA apabila glukosa darah pada sane puasa di atas 126 mgdl dan 2 jam sesudab makan di atas 200 mgdl, diagnosis diabetes bisa dipastikan. ADA rnerekornendasikan apabila glukosa darah di atas 140 mgdl penderita Maras cepat diobati agar jangan sampai terjadi kerusakan organ tubuh dan timbul komplikasi. Apabila kadar glukosa darah puasa 111-125 mgdl disebut glukosa puasa tergangguatau Impaired Fasting Glucose IFG disebut juga borderline diabetes atau prediabetes perlu dilakukan kontrol glukosa darah. Tabel 2.1 Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus Kadar Glukosa Darah Mgdl mmoldl Diabetes Mellitus Puasa 126 7.0 2 jam sesudah makan 200 11 Impaired Glucose Tolerance IGT Puasa ,126 7.0 2 jam sesudah makan ≥ 140200 7.811.1 Impaired Fasting Glucose IFG Puasa 110126 6.1 7.0 2 jam sesudah makan 140 7.8 Kriteria Diagnosis Diabetes WHO, 1999

2.3.3. Faktor Risiko Diabetes Mellitus