KEUANGAN PEMERINTAH

BAB 2 KEUANGAN PEMERINTAH

I. Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Pada tahun 2014, target Pendapatan didalam APBD Provinsi Papua tercatat sebesar sebesar Rp 10,489 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 28,15% (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Besarnya APBD dari segi pendapatan sebagian besar di topang oleh tingginya dana perimbangan dan dana otonomi khusus yang dialokasikan oleh pemerintah pusat. Hal ini seiring dengan peningkatan target pendapatan didalam APBN secara nasional.

Tabel 14. Perbandingan Target Pendapatan Daerah Provinsi Papua

PENDAPATAN APDB PAPUA

PENDAPATAN 8,184,736,386,000 10,489,109,379,000 28.15% PENDAPATAN ASLI DAERAH

407,694,190,000 762,150,888,000 86.94% Pajak Daerah

326,313,065,000 597,341,988,000 83.06% Retribusi Daerah

11,900,872,000 50,369,092,000 323.24% Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

19,887,900,000 27,929,962,000 40.44% Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

49,592,353,000 86,509,846,000 74.44% PENDAPATAN TRANSFER

Dana Perimbangan

2,502,569,266,000 2,604,847,531,000 4.09% Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

479,404,176,000 493,139,550,000 2.87% Dana Alokasi Umum

1,889,267,850,000 1,991,202,341,000 5.40% Dana Alokasi Khusus

133,897,240,000 120,505,640,000 -10.00%

Dana Otonomi Khusus

4,703,044,358,000 4,777,070,560,000 1.57% LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

Dari sisi belanja, Pemerintah Daerah Provinsi Papua pada tahun 2014 menargetkan sebesar Rp 11,21 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 39,46% (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingginya kenaikan anggaran belanja Pemda Papua terutama disebabkan oleh meningkatnya belanja modal, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan bagi pemda lain serta belanja tidak langsung pegawai.

Peningkatan yang cukup signifikan terdapat pada komponen belanja bagi hasil dan bantuan keuangan bagi pemda lain. Hal ini searah dengan kebijakan Gubernur Papua yang baru yang ingin menempatkan komponen bagi hasil kepada pemerintah kabupaten yang ada di bawahnya menjadi lebih besar. Tujuan dari kebijakan tersebut agar masyarakat sendirilah yang akan menikmati perkembangan pembangunan ataupun perekonomian yang ada di wilayahnya.

Tabel 15. Perbandingan Anggaran Belanja Daerah Provinsi Papua

URAIAN

ANGGARAN 2013 ANGGARAN 2014 PERTUMBUHAN

BELANJA

BELANJA TIDAK LANGSUNG

Belanja Pegawai

Belanja Hibah

851,237,530,000 841,468,959,000 -1.15%

Belanja Bantuan Sosial

265,000,000,000 202,227,272,800 -23.69%

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota,

Pemerintah Desa dan Partai Politik 43,217,000,000 - Belanja Tidak Terduga

2,919,643,070,000 50,100,000,000 -98.28%

BELANJA LANGSUNG

Belanja Pegawai

177,151,542,000 167,654,046,200 -5.36%

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

1.1 Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Pada triwulan I-2014, realisasi target pendapatan daerah Provinsi Papua tercatat sebesar Rp 975,23 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 27,54% (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah tersebut disumbang oleh adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 138,97 miliar atau naik sebesar 145,06% (yoy). Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga diikuti oleh meningkatnya Dana Alokasi Umum (DAU) menjadi sebesar Rp 663,73 miliar atau naik 29,94% (yoy). Semakin meningkatnya PAD dari setiap periode merupakan suatu hal yang sangat baik karena kedepannya dapat menghilangkan ketergantungan daerah terhadap alokasi dana dari pemerintah pusat. Namun demikian, jika mangacu pada kondisi saat ini proporsi terbesar dalam APBD masih disumbang oleh dana otonomi khusus dan dana perimbangan lainnya yang merupakan alokasi dari pemerintah pusat dengan pangsa masing- masing sebesar 45.54% dan 24,83%.

Tabel 16. Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Papua

Realisasi s.d Triwulan I- PENDAPATAN APDB PAPUA

Realisasi s.d Triwulan I-

PENDAPATAN 764,621,321,326 975,232,037,189 27.54% PENDAPATAN ASLI DAERAH

56,710,578,599 138,977,749,189 145.06% Pajak Daerah

48,299,290,145 95,561,489,111 97.85% Retribusi Daerah

2,995,044,657 9,421,100,116 214.56% Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

- - 0.00% Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

5,416,243,796 33,995,159,962 527.65% PENDAPATAN TRANSFER

Dana Perimbangan

514,241,437,624 663,734,088,000 29.07% Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

3,454,257,227 - -100.00% Dana Alokasi Umum

510,787,180,397 663,734,088,000 29.94% Dana Alokasi Khusus

- - 0.00%

Dana Otonomi Khusus

- - 0.00% LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

193,669,305,103 172,520,200,000 -10.92%

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

Sementara itu, realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Papua terhadap target anggaran hingga triwulan I-2014 mencapai sebesar 9,30% atau senilai Rp 975,23 milyar, angka tersebut tidak mengalami perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama pada tahun sebelumnya yang juga mencapai 9,34%. Tingkat realisasi tertinggi berada pada komponen Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah yang mencapai sebesar 39,30%, diikuti oleh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Retribusi Daerah yang masing- masing sebesar 33,33% dan 18,70%.

Tabel 17. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Papua Triwulan I-2014

PENDAPATAN APDB PAPUA

Anggaran 2014

Realisasi s.d Triwulan I-

% Realisasi

PENDAPATAN 10,489,109,379,000 975,232,037,189 9.30 PENDAPATAN ASLI DAERAH

762,150,888,000 138,977,749,189 18.23 Pajak Daerah

597,341,988,000 95,561,489,111 16.00 Retribusi Daerah

50,369,092,000 9,421,100,116 18.70 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

27,929,962,000 - 0.00 Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 86,509,846,000 33,995,159,962 39.30 PENDAPATAN TRANSFER

Dana Perimbangan

2,604,847,531,000 663,734,088,000 25.48 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

493,139,550,000 - 0.00 Dana Alokasi Umum

1,991,202,341,000 663,734,088,000 33.33 Dana Alokasi Khusus

120,505,640,000 - 0.00

Dana Otonomi Khusus

4,777,070,560,000 - 0.00 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Sumber: Pemerintah Provinsi Papua

1.2. Pengeluaran Pemerintah Daerah Provinsi Papua Pada triwulan I-2014, realisasi belanja daerah Provinsi Papua tercatat sebesar Rp

459,22 miliar, menurun sebesar -23,78% (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi penurunan realisasi belanja daerah terbesar disumbang oleh komponen belanja langsung yang mencapai Rp 150,43 milyar atau turun sebesar -67,24% (yoy). Namun demikian, menurunnya realisasi belanja daerah bukan merupakan suatu hal yang harus dikhawatirkan, karena pada triwulan berjalan penurunan belanja hanya berasal dari komponen belanja langsung sedangkan komponen belanja tidak langsung mengalami kenaikan lebih dari 100%. Masih minimnya realisasi belanja langsung terutama pada komponen belanja barang dan jasa disinyalir sebagai akibat dari kebijakan pengetatan realisasi anggaran yang dilakukan oleh pemda. Namun hal sebaliknya, belanja modal oleh Pemda justru mengalami perbaikan. Hal ini ditunjukkan dari telah terealisasinya belanja modal sebesar Rp 3,67 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya yang belum terealisasi pada triwulan I-2013. Belanja Modal merupakan komponen yang cukup penting karena berkaitan erat dengan pelaksanaan pembangunan di suatu wilayah.

Tabel 18. Perbandingan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Papua

URAIAN

Realisasi s.d Triwulan I-

Realisasi s.d Triwulan I-

BELANJA 602,474,636,049 459,221,561,548 -23.78% BELANJA TIDAK LANGSUNG

143,223,451,959 308,789,514,796 115.60% Belanja Pegawai

96,774,991,403 93,816,208,936 -3.06% Belanja Hibah

46,166,906,500 184,701,880,000 300.07% Belanja Bantuan Sosial

281,554,056 1,334,840,000 374.10% Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

- 0.00% Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota,

28,936,585,860 100.00% Pemerintah Desa dan Partai Politik

- 0.00% Belanja Tidak Terduga

- 0.00% BELANJA LANGSUNG

459,251,184,090 150,432,046,752 -67.24% Belanja Pegawai

4,978,716,700 100.00% Belanja Barang dan Jasa

459,251,184,090 141,778,584,552 -69.13% Belanja Modal

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

Sementara itu, realisasi belanja daerah Provinsi Papua terhadap target anggaran hingga triwulan I-2014 baru tercatat sebesar 4,10% atau senilai Rp 459,22 miliar. Realisasi tersebut dinilai masih rendah dan belum optimal. Tingkat realisasi tertinggi dari belanja Pemda saat ini berada pada komponen belanja hibah yang proporsinya mencapai 21,95%, diikuti oleh belanja pegawai dengan proporsi sebesar 10,66%

Tabel 19. Realisasi Belanja Daerah Provinsi Papua Triwulan I-2014

Realisasi s.d Triwulan I-2014 % Realisasi BELANJA

Komponen

Anggaran 2014

11,205,078,379,000 459,221,561,548 4.10% BELANJA TIDAK LANGSUNG

6,783,511,608,690 308,789,514,796 4.55% Belanja Pegawai

880,473,203,990 93,816,208,936 10.66% Belanja Hibah

841,468,959,000 184,701,880,000 21.95% Belanja Bantuan Sosial

202,227,272,800 1,334,840,000 0.66% Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

267,343,418,000 - 0.00% Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota,

4,541,898,754,900 28,936,585,860 0.64% Pemerintah Desa dan Partai Politik

- 0.00% Belanja Tidak Terduga

50,100,000,000 - 0.00% BELANJA LANGSUNG

4,421,566,770,310 150,432,046,752 3.40% Belanja Pegawai

167,654,046,200 4,978,716,700 2.97% Belanja Barang dan Jasa

1,978,658,385,880 141,778,584,552 7.17% Belanja Modal

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

1.3. Surplus, Defisit dan Pembiayaan Pada tahun 2014, APBD Provinsi Papua diperkirakan akan mengalami defisit yang

nilainya mencapai Rp 715,97 miliar, atau lebih besar dibandingkan dengan defisit tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 150 miliar. Defisit pada tahun 2014 dapat ditutup oleh adanya sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya yang nilainya mencapai Rp 825,97 miliar.

Tabel 20. Perbandingan APBD Provinsi Papua

PERTUMBUHAN SURPLUS / DEFISIT

(150,000,000,000) (715,969,000,000) 377.31% PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

25,000,000,000 825,969,000,000 3203.88% Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

825,969,000,000 100.00% PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

175,000,000,000 110,000,000,000 -37.14% Pembentukan Dana Cadangan

100,000,000,000 -100.00% Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

75,000,000,000 110,000,000,000 46.67% Pembayaran Pokok Utang

0.00% PEMBIAYAAN NETTO

(150,000,000,000) 715,969,000,000 -577.31%

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

Pada triwulan I-2014, realisasi APBD Provinsi Papua mengalami surplus sebesar Rp 516,01 miliar. Surplus tersebut terjadi sebagai akibat dari masih rendahnya realisasi anggaran hingga triwulan I-2014

Tabel 21. Realisasi APBD Provinsi Papua Triwulan I-2014

Realisasi s.d

URAIAN

ANGGARAN 2014

Realisasi Triwulan I-2014

SURPLUS / DEFISIT (715,969,000,000) 516,010,475,641 -72.07% PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

825,969,000,000 - 0.00% Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

825,969,000,000 - 0.00% PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

110,000,000,000 - 0.00% Pembentukan Dana Cadangan

- 0.00% Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

110,000,000,000 - 0.00% Pembayaran Pokok Utang

- 0.00% PEMBIAYAAN NETTO

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Papua

II. Keuangan Pemerintah Provinsi Papua Barat

2.1 Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Pada triwulan I-2014, realisasi pendapatan daerah Provinsi Papua Barat tercatat sebesar

Rp 480,83 miliar atau tercatat sebesar sebesar 8,85% dari total anggaran pendapatan yang ditetapkan pada tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 5,21 triliun. Pada triwulan I-2014, realisasi komponen Pendapatan Asli Daerah tercatat sebesar Rp 55,80 miliar, realisasi tersebut baru sebesar 27,38% dari total anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara keseluruhan sepanjang tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 203,78 miliar. Adapun realisasi terbesar komponen Pendapatan Asli Daerah berasal dari pos penerimaan Pajak Daerah yang nilainya mencapai Rp 43,96 miliar. Dari sisi komponen Pendapatan Transfer, pada triwulan I- 2014 angka realisasinya tercatat sebesar Rp 405,03 miliar, angka tersebut baru mencapai 8,09% dari total anggaran Pendapatan Transfer secara keseluruhan sepanjang tahun 2014 yang mencapai Rp 5,01 triliun. Adapun realisasi terbesar komponen Pendapatan Transfer berasal dari pos penerimaan Dana Alokasi Umum yang nilainya mencapai sebesar Rp 374,09 miliar. Secara umum, realisasi pendapatan daerah Provinsi Papua Barat masih berada dalam rentang yang belum optimal seiring masih minimnya angka realisasi pendapatan sampai dengan triwulan I-2014 yang seharusnya sudah mencapai kisaran angka 20-25%.

Tabel 22. Realisasi Pendapatan Provinsi Papua Triwulan I-2014

2.2. Pengeluaran Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Sampai dengan triwulan I-2014, realisasi belanja daerah daerah Provinsi Papua Barat

tercatat sebesar Rp 308,06 miliar atau tercatat sebesar sebesar 5,26% dari total anggaran belanja secara keseluruhan yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar Rp 5,85 triliun. Pada triwulan I-2014, komponen Belanja Operasi juga tercatat sebesar Rp 301,61 miliar, realisasi tersebut baru sebesar 8,53% dari total Belanja Operasi secara keseluruhan sepanjang tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 3,54 triliun. Adapun realisasi terbesar komponen Belanja Operasi berasal dari pos pengeluaran untuk Belanja Hibah yang nilainya mencapai Rp 180,50 miliar. Dari sisi komponen belanja modal, pada triwulan I-2014 angka realisasinya baru tercatat sebesar Rp 6,44 miliar, angka tersebut baru mencapai 0,47% dari total Belanja Modal secara keseluruhan sepanjang tahun 2014 yang mencapai Rp 1,38 triliun. Adapun realisasi terbesar komponen Belanja Modal berasal dari pos pengeluaran untuk Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan yang nilainya sebesar Rp 4,67 miliar. Secara umum, realisasi belanja daerah Provinsi Papua Barat masih berada dalam rentang yang belum optimal seiring masih minimnya angka realisasi sampai dengan triwulan I-2014 yang seharusnya sudah mencapai kisaran angka 20-25%.

Tabel 23. Realisasi Pengeluaran Provinsi Papua Triwulan I-2014

H ALAMAN I NI S ENGAJA D IKOSONGKAN