Energi yang Terjadi

4.4 Energi yang Terjadi

Pengamatan pada percobaan diambil beberapa data seperti yang terdapat Gambar

4.15 dan 4.16.

Gambar 4.15 Pengamatan pada Percobaan Ogee

Ho (cm)

ogee 1 cm 2 cm

commit to user

Gambar 4.16 Pengamatan pada Percobaan Stepped Chutes

Data yang diperoleh selama percobaan Ogee terdapat pada Tabel 4.10, data Stepped Chutes

1 cm terdapat pada Tabel 4,11 dan data Stepped Chutes 2 cm terdapat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.10 Data yang diperoleh pada Ogee No.

H o (cm)

(cm)

H 2 (cm)

H 3 (cm)

(cm)

L 1 (cm)

L 2 (cm)

Tabel 4.11 Data yang diperoleh pada Stepped Chutes 1 cm No.

H o (cm)

(cm)

H 2 (cm)

H 3 (cm)

(cm)

L 1 (cm)

L 2 (cm)

1 1,25

0,55

0,30

3,20

3,20

22,00 2,50

2 1,50

0,75

0,40

3,50

3,50

22,00 3,50

3 1,75

0,90

0,60

3,70

3,70

22,00 7,00

4 2,00

1,20

0,60

3,80

3,80

22,00 7,00

5 2,25

1,40

0,70

4,10

4,20

22,00 11,00

6 2,50

1,60

0,70

4,40

4,40

22,00 14,00

7 2,75

1,70

0,80

4,50

4,50

22,00 15,00

8 3,00

1,90

1,00

4,80

4,80

22,00 17,00

9 3,25

2,10

1,50

5,00

4,90

22,00 22,00

10 3,50

2,20

2,60

4,90

5,00

22,00 37,00

commit to user

Tabel 4.12 Data yang diperoleh pada Stepped Chutes 2 cm No.

H o (cm)

(cm)

H 2 (cm)

H 3 (cm)

(cm)

L 1 (cm)

L 2 (cm)

Perhitungan energi dapat dihitung sesuai dengan rumus 2.4 dan perhitungan kekuatan air dengan rumus 2.5. Berikut adalah hasil perhitungan pada Ogee dan Stepped chutes pada setiap ketinggian yang diamati.

4.4.1 Perhitungan pada Ogee

 Perhitungan Energi

H o = tinggi di hulu crest

= 3,00

cm

v = kecepatan pada setiap titik ukur = 31,06 cm/s

g = percepatan gravitasi

981 cm/s 2

Es = 3,492 cm

 Perhitungan Kekuatan Air

H o = tinggi di hulu crest

= 3,00 cm

B = lebar penampang

= 18,00 cm

A = luas penampang = H o xB

54,00 cm 2

P = keliling basah = (2 x H o )+B =

24,00 cm R = jari-jari hidrolis = A/P

2,25 cm v = kecepatan pada setiap titik ukur

= 31,06 cm/s ϑ = viskositas kinematik pada suhu 29ºC = 0,818 x 10 -2 cm 2 /dt ρ = massa jenis air

1,00 gr/cm 3

commit to user

Menghitung Re sesuai dengan rumus 2.6 Re = (4 v R)/ ϑ Re = (4 x 31,06 x 2,25) / 0,818 x 10 -2

Re = 34.169 < 10 5 sehingga nilai C D sesuai dengan Tabel 2.1 adalah 0,001

P f =C D x A x 0,5 x ρ x v 2 P f = 0,001 x 54,00 x 0,5 x 1 x 31,06 2 P f = 26,04 x 10 -5 N

Tabel 4.13 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 3,5 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 222,99 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.17.

Tabel 4.13 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 3,5 cm No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,50

Gambar 4.17 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 3,5 cm

commit to user

Tabel 4.14 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 3,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 117,07 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.18.

Tabel 4.14 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 3,25 cm No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,25

Gambar 4.18 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 3,25 cm

Tabel 4.15 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 3,00 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 111,60 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.19.

Tabel 4.15 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 3,00 cm No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,00

31,06

3,49

34.169

26,04

H 1 2,20

42,35

3,11

36.610

35,51

H 2 0,70

133,1

9,73

42.270 111,60

H 3 4,40

21,17

4,63

30.590

17,75

H 4 4,60

20,25

4,81

30.149

16,98

commit to user

Gambar 4.19 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 3,00 cm

Tabel 4.16 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,75 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 90,41 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.20.

Tabel 4.16 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 2,75 cm No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,75

Gambar 4.20 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,75 cm

Tabel 4.17 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,5 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 69,57 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.21.

Tabel 4.17 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 2,5 cm

commit to user

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,50

Gambar 4.21 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,5 cm

Tabel 4.18 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 55,26 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.22.

Tabel 4.18 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 2,25 cm No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,25

Gambar 4.22 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,25 cm

commit to user

Tabel 4.19 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,00 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 36,77 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.23.

Tabel 4.19 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 2,00 cm No

titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,00

Gambar 4.23 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 2,00 cm

Tabel 4.20 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 1,75 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 27,17 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.24.

Tabel 4.20 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 1,75 cm No

titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 1,75

17,20

1,90

12.321

4,66

H 1 1,30

23,15

1,57

12.859

6,27

H 2 0,30

100,31

5,43

14.242

27,17

H 3 3,70

8,13

3,73

10.429

2,20

H 4 3,60

8,36

3,64

10.512

2,26

commit to user

Gambar 4.24 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 1,75 cm

Tabel 4.21 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 1,5 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 3 sebesar 12,43 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.25.

Tabel 4.21 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 1,50 cm No

titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 1,50

Gambar 4.25 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 1,5 cm

Tabel 4.22 merupakan hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggian di hulu 1,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang diamati. Kekuatan air terbesar

terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 17,75 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.26.

commit to user

Tabel 4.22 Hasil perhitungan energi Ogee pada ketinggan H o 1,25 cm No

titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 1,25

Gambar 4.26 Garis energi Ogee pada ketinggian di hulu 1,25 cm

Dari hasil semua perhitungan energi pada Ogee, energi dan kekuatan air terbesar terletak pada kedalaman kritis. Hal ini disebabkan karena pada kedalaman kritis mempunyai kecepatan aliran sangat tinggi.

4.4.2 Perhitungan pada Stepped Chutes 1 cm

 Perhitungan Energi

H o = tinggi di hulu crest

= 3,00

cm

v = kecepatan pada setiap titik ukur = 28,30 cm/s

g = percepatan gravitasi

= 981 cm/s 2

Es = 3,408 cm

 Perhitungan Kekuatan Air

H o = tinggi di hulu crest

= 3,00 cm

B = lebar penampang

= 18,00 cm

A = luas penampang = H o xB

54,00 cm 2

commit to user

P = keliling basah = (2 x H o )+B =

24,00 cm R = jari-jari hidrolis = A/P

2,25 cm v = kecepatan pada setiap titik ukur

= 28,30 cm/s ϑ = viskositas kinematik pada suhu 29ºC = 0,818 x 10 -2 cm 2 /dt ρ = massa jenis air

1,00 gr/cm 3

Menghitung Re sesuai dengan rumus 2.6 Re = (4 v R)/ ϑ Re = (4 x 28,30 x 2,25) / 0,818 x 10 -2

Re = 31.140 < 10 5 sehingga nilai C D sesuai dengan Tabel 2.1 adalah 0,001

P f =C D x A x 0,5 x ρ x v 2 P f = 0,001 x 54,00 x 0,5 x 1 x 28,30 2 P f = 21,63 x 10 -5 N

Tabel 4.23 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 3,5 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 102,93 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.27.

Tabel 4.23 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 3,5 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,50

38,65

4,26

47.626

47,05

H 1 2,20

61,49

4,13

53.154

74,86

H 2 1,60

84,54

5,24

56.162 102,93

H 3 4,90

27,61

5,29

42.829

33,61

H 4 5,00

27,05

5,37

42.523

32,94

commit to user

Gambar 4.27 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 3,5 cm

Tabel 4.24 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 3,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 72,53 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.28.

Tabel 4.24 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 3,25 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,25

Gambar 4.28 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 3,25 cm

Tabel 4.25 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 3,00 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 64,88 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.29.

commit to user

Tabel 4.25 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 3,00 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,00

Gambar 4.29 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 3,00 cm

Tabel 4.26 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,75 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 61,78 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.30.

Tabel 4.26 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 2,75 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,75

Gambar 4.30 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,75 cm

commit to user

Tabel 4.27 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,5 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 54,50 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.31.

Tabel 4.27 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 2,5 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,50

Gambar 4.31 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,5 cm

Tabel 4.28 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 47,19 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.32.

Tabel 4.28 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 2,25 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,25

26,93

2,62

23.700

14,682

H 1 1,40

43,27

2,35

25.637

23,60

H 2 0,70

86,55

4,54

27.488

47,19

H 3 4,10

14,78

4,21

20.353

8,06

H 4 4,20

14,42

4,31

20.199

7,87

commit to user

Gambar 4.32 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,25 cm

Tabel 4.29 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,00 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 24,71 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.33.

Tabel 4.29 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 2,00 cm

No titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,00

Gambar 4.33 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,00 cm

Tabel 4.30 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 1,75 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 19,43 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.34.

commit to user

Tabel 4.30 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 1,75 cm

No titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 1,75

Gambar 4.34 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 1,75 cm

Tabel 4.31 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 1,50 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 16,87 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.35.

Tabel 4.31 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 1,50 cm

No titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 1,50

Gambar 4.35 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 1,5 cm

commit to user

Tabel 4.32 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 2,00 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 9,03 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.36.

Tabel 4.32 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 1 pada ketinggan H o 1,25 cm

No titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 1,25

Gambar 4.36 Garis energi Stepped Chutes 1 cm pada ketinggian di hulu 1,25 cm

Hasil perhitungan energi stepped chutes 1 cm kekuatan air terbesar terletak pada kedalaman kritis tetapi besarnya lebih kecil dibanding pada Ogee. Hal ini membuktikan bahwa stepped chutes mampu meredam energi dan kekuatan yang terjadi pada hilir peluncur.

4.4.3 Perhitungan pada Stepped Chutes 2 cm

 Perhitungan Energi

H o = tinggi di hulu crest

= 3,00

cm

v = kecepatan pada setiap titik ukur = 25,72 cm/s

g = percepatan gravitasi

= 981 cm/s 2

commit to user

Es = 3,337 cm

 Perhitungan Kekuatan Air

H o = tinggi di hulu crest

= 3,00 cm

B = lebar penampang

= 18,00 cm

A = luas penampang = H o xB

54,00 cm 2

P = keliling basah = (2 x H o )+B =

24,00 cm R = jari-jari hidrolis = A/P

2,25 cm v = kecepatan pada setiap titik ukur

= 25,72 cm/s ϑ = viskositas kinematik pada suhu 29ºC = 0,818 x 10 -2 cm 2 /dt ρ = massa jenis air

1,00 gr/cm 3

Menghitung Re sesuai dengan rumus 2.6 Re = (4 v R)/ ϑ Re = (4 x 25,72 x 2,25) / 0,818 x 10 -2

Re = 28.298 < 10 5 sehingga nilai C D sesuai dengan Tabel 2.1 adalah 0,001

P f =C D x A x 0,5 x ρ x v 2

P f = 0,001 x 54,00 x 0,5 x 1 x 25,72 2 P f = 17,86 x 10 -5 N

Tabel 4.33 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 3,35 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 53,96 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.37.

commit to user

Tabel 4.33 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 pada ketinggan H o 3,35 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,35

Gambar 4.37 Garis energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 3,35 cm

Tabel 4.34 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 3,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 52,28 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.38.

Tabel 4.34 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 pada ketinggan H o 3,25 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,25

Gambar 4.38 Garis energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 3,25 cm

commit to user

Tabel 4.35 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 3,00 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 59,54 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.39.

Tabel 4.35 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 pada ketinggan H o 3,00 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 3,00

Gambar 4.39 Garis energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 3,00 cm

Tabel 4.36 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 2,75 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 yaitu kedalaman kritis sebesar 55,26 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.40.

Tabel 4.36 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 pada ketinggan H o 2,75 cm

No titik Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,75

25,49

3,08

26.250

16,07

H 1 1,85

37,89

2,58

28.427

23,90

H 2 0,80

87,61

4,71

31.473

55,26

H 3 4,20

16,69

4,34

23.367

10,53

H 4 4,20

16,69

4,34

23.367

10,53

commit to user

Gambar 4.40 Garis energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 2,75 cm

Tabel 4.37 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 2,5 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 30,10 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.41.

Tabel 4.37 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 pada ketinggan H o 2,5 cm

No titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,50

Gambar 4.41 Garis energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 2,5 cm

Tabel 4.38 merupakan hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 2,25 cm dan energi dihitung pada setiap ketinggian yang

diamati. Kekuatan air terbesar terjadi pada H 2 sebesar 26,46 N. Garis energi yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 4.42.

commit to user

Tabel 4.38 Hasil perhitungan energi Stepped Chutes 2 pada ketinggan H o 2,25 cm

No titik

Muka air

(cm)

v (cm/s)

H o 2,25

Gambar 4.42 Garis energi Stepped Chutes 2 cm pada ketinggian di hulu 2,25 cm

Hasil perhitungan energi stepped chutes 2 cm kekuatan air terbesar terletak pada kedalaman kritis tetapi besarnya lebih kecil dibanding pada Ogee. Hal ini membuktikan bahwa stepped chutes mampu meredam energi dan kekuatan yang terjadi pada hilir peluncur.

Tabel 4.39 merupakan hasil hubungan kekuatan air pada mercu Ogee dengan kekuatan air pada Stepped Chutes dan Tabel 4.40 merupakan hasil hubungan energi pada mercu Ogee dengan energi pada Stepped Chutes yang dilakukan dan di Laboratorium Hidrolika Universitas Sebelas Maret.

commit to user

commit to user

commit to user