METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kualitatif atau sering dikenal dengan nama postpositivistik, artistic dan

interpretative research 80 . Dalam konteks penelitian ini metode kualitatif yang digunakan berusaha mendeskripsikan data yang diperoleh dari lapangan secara

gamblang dan lebih bersifat natural sehingga metode ini cukup efektif untuk meneliti bagaimana proses dan penerapan suatu kejadian berlangsung.

Untuk dapat melihat proses yang berlagsung dalam hal ini adalah konsep lembaga pendidikan Islam berbasis cinta lingkungan, maka perlu melihat berbagai fenomena dan peristiwa secara alami di lapangan, selanjutnya peristiwa demi peristiwa tersebut di himpun menjadi sebuah data yang kemudian di analisis dan disimpulkan. Ini lah mengapa metode penelitian kualitatif disebut juga sebagai penelitian naturalistik karena penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah

( 81 natural setting ).

Penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi/uraian berupakata-kata tertulis atau lisan dari perilaku para aktor yang dapat diamati dalam satu situasi sosial. 82

Aktor yang dimaksud adalah pelaku utama dalam penelitian serta orang-orang yang dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti, atau yang lebih akrab disebut dengan informan penelitian. Informasi penelitian dapat digali langsung berdasarkan hasil dari lisan dan pengakuan informan, informasi dapat juga diperoleh dari pengamatan proses yang sesungguhnya terjadi

80 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 350.

81 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&G (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 8.

82 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualita tif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h. 4.

di lapangan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, ketika informan mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak madrasah dalam menerapkan konsep pendidikan berbasis cinta lingkungan adalah dengan membuat program penghijauan di lingkungan madrasah, kemudian peneliti dapat menguatkan dan membuktikan informasi tersebut dengan melihatnya secara langsung di lapangan.

Dalam mempelajari perilaku manusia diperlukan penelitian mendalam sampai ke prilaku intinya ( inner behavior ) secara secara holistik dan bertolak dari

sudut pandang manusia pelakunya. 83 Oleh karena perilaku berasal dari dalam diri seseorang, maka untuk melihatnya secara utuh tidak bisa hanya sekali atau dua

kali saja. dibutuhkan pengamatan dan penelitian yang cukup intens dan mendalam sehingga data yang kita harapakan benar-benar valid.

Menurut Bogman dan Bikken sebagaimana yang dikutip oleh Salim dan Syahrum aktifitas penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Latar alamiah sebagai sumber data

2. Peneliti adalah instrument kunci

3. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil

4. Penelitian dan pendekatan kualitatif cenderung menganalisa data secara induktif

5. Makna yang memiliki pelaku yang mendasari tindakan-tidakan

84 mereka merupakan aspek esensial dalam penelitian kualitatif. Selanjutnya metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif ini

biasanya dilaksanakan tanpa hipotesis yang ketat. Adakalanya menggunakan hipotesis tetapi bukan diuji secara statistik. 85 Analisis deskriptif dilakukan untuk

memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta yang terjadi di lapangan. Peneliti sebagai instrument kunci sepenuhnya dalam penelitian kualitatif, peneliti menyusun dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian, melakukan observasi di lapangan serta mengutip data-data dari sumber tertulis dan tidak tertulis. Setelah memperoleh informasi yang dianggap cukup,

83 Salim dan Syahrum, Metodologi penelitian Kualitatif (Bandung: Cita Pustaka Media, 2007), h. 41.

84 Ibid .,h. 45. 85 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey (Yogyakarta:LP3S,

1982), h. 3.

kemudian dianalisis secara induktif dengan cara mengorganisir, mengurutkan dan menguraikan sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja berbasis data.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sebagaimana judul yang telah di tetapkan pada latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini dilaksanakan di tiga Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Kota Medan yaitu MAN 1 Medan, MAN 2 Model Medan, dan MAN 3 Medan Alasan peneliti memilih madrasah ini adalah karena ketiga madrasah ini memiliki visi misi yang sesuai dengan judul penelitian yaitu cinta dan peduli terhadap lingkungan. Selain itu madrasah ini telah membuktikan keberhasilanya dalam menciptakan iklim lembaga pendidikan Islam yang hijau. Mengingat efesiensi waktu dan dana, lokasi penelitian ini terjangkau dan dapat diakses oleh peneliti sehingga lebih memudahkan dalam hal melakukan penelitian.

Penelitian ini akan dimulai pada bulan Agustus 2016 sampai ditemukan seluruh data secara lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Peneliti berencana bahwa penelitian ini rampung pada penghujung Januari 2017.

C. Informan Penelitian

Seperti yang telah disinggung pada bagian terdahulu, bahwa didalam penelitian kualitatif terdapat aktor yang memainkan peran penting dalam proses penelitian, aktor tersebut lebih akrab dengan sebutan informan. Melalui informan ini lah yang akan memberikan informasi dan data-data penelitian yang di perlukan. Kemudian seluruh data-data tersebut akan dianalisis. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah MAN 1, MAN 2 Model Medan, dan MAN 3 Medan sebagai orang yang bertanggungjawab dalam menerapkan konsep lembaga pendidikan Islam berbasis cinta lingkungan

2. Wakil kepala bidang Humas yang ada di madrasah masing-masing yang bertugas sebagai penyambung lidah dari seluruh kegiatan yang ada di Madrasah

3. Guru-guru yang bertugas di madrasah tersebut

4. Beberapa orang siswa yang memungkinkan dapat memberikan informasi tambahan terhadap data-data yang dibutuhkan.

D. Sumber Data

1. Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informasi langsung (wawancara) kepada kepala Madrasah, beberapa orang guru, siawa-siswi dan seluruh informan terkait.

2. Data Sekunder

Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah pada pencarian data kepada pihak-pihak lain atau sumber lain yang terlibat dalam pencarian informasi dalam penelitian ini, misalnya dokumen dan keterangan diluar informan yang telah ditetapkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik observasi, wawancara secara mendalam ( in depth interview ) dan pengkajian dokumen berupa catatan atau arsip. Teknik ini saling melengkapi dan mendukung dalam hal melakukan pengumpulan data sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup signifikan tentang lembaga pendidikan Islam berbasis cinta lingkungan.

1. Observasi berperan Serta

pengumpulan data dengan menggunakan observasi berperan serta bertujuan untuk mengungkapkan makna suatu kejadian dari setting tertentu yang merupakan perhatian esensial dalam penelitian kualitatif. Observasi berperan serta dilakukan untuk mengamati objek penelitian, seperti tempat khusus atau

organisasi, sekelompok orang atau beberapa aktivitas suatu sekolah. 86 Observasi berperan serta dapat juga disebut dengan pengamatan langsung, hal ini merupakan

cara yang sangat efektif untuk melihat berbagai peristiwa secara natural tanpa adanya unsur kepura-puraan dan kesan yang dibuat-buat. Dengan melihat langsung kenyataan yang terjadi dilapangan, maka akan terlihat secara langsung fenomena-fenomena yang sesungguhnya.

Observasi berperan serta dilakukan dalam penelitian ini adalah keikut sertaan peneliti dalam mengungkap makna suatu kejadian yang dilakukan kepala

sekolah, informan kunci, staff dan guru. 87 Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati kegiatan-kegiatan dalam rangka penerapan konsep pendidikan Islam

berbasis cinta lingkungan di madrasah, seperti upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam dalam melestarikan lingkungan sekolah. Demikian juga bagaimana para guru melakukan pembinaan kepada siswa dalam menjalankan program tersebut dan melihat langsung bagaimana para siswa menerapkan konsep cinta lingkungan di madrasahnya masing-masing.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara terhadap informan sebagai sumber data dan informasi dilakukan dengan tujuan penggalian informasi tentang fokus penelitian. Wawancara adalah percakapan yang bertujuan, biasanya dua orang (tetapi kadang-kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang dengan maksud

memperoleh keterangan. 88 Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data, wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih

dimana pertanyaan diajukan oleh seorang yang berperan sebagai strategi

86 Salim dan Syahrum, Metodologi …, h. 114.

88 Ibid.,

h. 116. Ibid.,

h. 119.

penunjang teknik lain untuk mengumpulkan data seperti observasi berperan serta, analisis dokumen dan sebagaiya. 89

3. Pengkajian Dokumen

Sebagaimana telah disinggung pada bagian terdahulu bahwa di dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama atau instrumen kunci. Peneliti terjun langsung ke lapangan mencari data-data dan mengumpulkan informasi. Setelah berbagai informasi terkumpul barulah peneliti menafsirkan secara mendalam dengan menggunakan prinsip-prinsip kualitatif.

Sebagai salah satu sumber data, maka pengkajian terhadap dokumen merupakan sebuah keniscayaan untuk menganalisis data lebih dalam lagi. Dalam konteks penelitian ini pengkajian dokumen dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian seperti catatan tertulis dan dokumen yang bersifat pribadi dan resmi. Maka dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji dokumen-dokumen madrasah seperti profil madrasah, rumusan visi dan misi, dokumen yang berkaitan dengan program kerja Madrasah, dokumen yang berkaitan dengan prestasi madrasah serta dokumen lainnya yang dianggap perlu untuk melengkapi data dalam penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai pada akhir penelitian. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan alur kegiatan seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yakni data reduction, data display and

conclution, drawing, verification 90 . Analisis dilakukan untuk menemukan pola. Caranya dengan melakukan

pengujian sistematik untuk menentukan bagian-bagian, hubungan antar kajian, dan hubungan terhadap keseluruhannya. Untuk dapat menemukan pola tersebut

89 Ibid., h. 120. 90 Miles M.B and Huberman, Qualitative Data Analysis, (London: Sage Publication,

1984), h. 12.

peneliti akan melakukan penelusuran melalui catatan-catatan lapangan, hasil wawancara dan bahan-bahan yang dikumpul untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan. Proses analisis data ini peneliti lakukan secara terus menerus, bersamaan dengan pengumpulan data dan kemudian dilanjutkan setelah pengumpulan data dilakukan. Adapun tahapan tahapan tersebut adalah:

1. Reduksi Data Pada tahap ini, data yang diproleh dari lokasi penelitian (data lapangan) dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan oleh peneliti akan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya dengan cara: diedit atau disunting, yaitu diperiksa kebenaran responden yang menjawab, kelengkapannya, apakah ada jawaban yang tidak sesuai atau tidak konsisten. Kemudian dilakukan coding atau pengkodean, yaitu pemberian tanda atau simbol bagi tiap-tiap jawaban yang termasuk dalam kategori yang sama. Dan selanjutnya tabulasi atau pentabelan, yaitu jawaban-jawaban yang serupa dikelompokkan dalam suatu tabel. Reduksi data ini dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

2. Penyajian Data Penyajian data atau display data dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dengan kata lain, penyajian data merupakan pengorganisasian data ke dalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya lebih utuh.

3. Penarikan Kesimpulan Dalam penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan yaitu dengan cara mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang 3. Penarikan Kesimpulan Dalam penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan yaitu dengan cara mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang

G. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik penjamin keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi ini dilakukan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan pada waktu yang berlainan. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber untuk menguji berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi, atau juga mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

2. Triangulasi teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan memeriksa data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda

3. Triangulasi waktu Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyakmasalah akan memberikan data yang jauh lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan dengan cara wawancara, observasi atau 3. Triangulasi waktu Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyakmasalah akan memberikan data yang jauh lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan dengan cara wawancara, observasi atau

datanya. 91

Melalui teori triangulasi tersebut diharapkan bahwa data yang diperoleh akan bersivat valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena data penelitian telah diperoleh secara berulang-ulang dari berbagai sumber dan waktu penelitian yang berbeda.

91 Salim dan Syahrum, Metodologi …, h. 274.