Air Minum Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Minum

Menurut Permenkes RI No 492MenkesPerIV2002, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologi, kimiawi, dan radioaktif. Jumlah total air yang dibutuhkan tubuh adalah 3,7 liter 15 gelas bagi pria dewasa dan 2,7 liter 12 gelas untuk wanita per hari yang berasal dari air minum dan makanan. Air minum dibutuhkan 3 liter untuk pria dan 2,2 liter untuk wanita per hari. Jika asupan air kurang akan ditandai dengan rasa haus walaupun kadang-kadang rasa haus ini tidak selalu terpercaya terutama pada usia tua dan para atelet. Pada orang yang demam, muntah, mencret dan berkeringat yang banyak dianjurkan mengonsumsi banyak air. Jika kepekatan darah meningkat, tubuh akan berusaha untuk mengurangi pengeluaran dimana ginjal akan mengurangi urin. Pada saat yang bersamaan, jika volume cairan berkurang di dalam darah, tekanan darah menurun dan kemudian akan menahan air. Akan tetapi kehilangan air tetap terjadi melalui feses, kulit, dan paru-paru. Kehilangan ini harus diganti dengan minum air untuk menghindari pengaruh negatif. Keracunan air dapat terjadi jika asupan air melebihi kemampuan ginjal untuk mengeluarkannya dan akan muncul gejala sakit kepala, mata kabur, kejang dan mungkin mati. Keracunan air terjadi jika tidak diimbangi dengan asupan mineral yang cukup Silalahi, 2011. Air berperan sangat penting di dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh baik sebagai mediumpelarut atau sebagai substrat serta sebagai 7 hasil di dalam reaksi dalam metabolisme. Pada metabolisme dihasilkan sejumlah energi dan hanya 40 diubah dalam bentuk ATP, sedangkan 60 diubah menjadi panas. Maka peningkatan aktivitas akan menaikkan suhu badan dan selanjutnya akan menyebabkan fungsi sistem enzimatis menjadi tidak efektif. Air berfungsi mengatur suhu tubuh dengan melepaskan panas melalui keringat dan penguapan untuk menurunkan suhu tubuh. Jika jumlah panas meningkat di dalam tubuh, air disekitar jaringan menyerap panas yang berlebih, kemudian tubuh akan mengeluarkan cairan dengan penguapan melalui pori kulit. Untuk menguapkan air diperlukan energi, sehingga saat terjadi penguapan, panas diserap dari kulit. Proses ini merupakan proses yang utama dalam tubuh untuk menurunkan suhu badan Silalahi, 2011. . Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut haruslah memenuhi pesyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia, standar air minum yang berlaku dapat dilihat pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 01Birhukmas1975 yang dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia, parameter mikrobiologi dan parameter radioaktivitas. Keempat parameter adalah sebagai berikut: 1. Parameter Fisika, meliputi bau, kekeruhan, rasa,suhu,warna dan jumlah zat padat terlarut TDS Slamet, 2009. 2. Parameter Kimiawi, meliputi derajat keasaman, insektisida,cemaran logam, dan kesadahan dimana dapat menyebabkan pengendapan pada dinding pipa. Kesadahan yang tinggi disebabkan sebagian besar oleh Kalsium danMagnesium. Masalah yang dapat timbul adalah sulitnya sabun berbusa Slamet, 2009. 8 3. Parameter Mikrobiologi, meliputi bakteri Coliform yang berasal dari Koliform tinja manusia atau hewan Slamet, 2009. 4. Parameter Radioaktivitas, yang dapat menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker dan mutasi Mulia, 2005. Berikut persyaratan Baku Mutu Air Minum menurut Permeskes RI No. 01Birhukmas1975 yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Baku Mutu Air Minum Menurut Permenkes RI No 01Birhukmas1975 No Unsur-Unsur Satuan Syarat-syarat Minimal diperbolehkan Maksimal dianjurkan Maksimal diperbo- lehkan Fisika 1 Suhu C - - - 2 Warna Unit - 5 50 3 Bau - - - - 4 Rasa - - - - 5 Kekeruhan Unit - 5 25 Kimia 6 Derajat Keasaman - 65 - 9,2 7 Zat padatjumlah mgL 500 1500 8 Kesadahan D 5 - 10 9 Kalsium sebagai Ca mgL - 75 200 10 Magnesium sebagai Mg mgL - 30 150 11 Besijumlah Fe mgL - 0,1 1 12 Mangan Mn mgL - 0,05 0,5 13 Tembaga Cu mgL - 0,05 1,5 14 Zink Zn mgL - 1,00 15 15 Zat organik sebagai KmnO 4 mgL - - 10

2.2 Mineral Dalam Air Minum

Dokumen yang terkait

Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

2 59 91

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

1 36 113

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 16

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 2

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 5

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

2 2 3

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 48

Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

2 5 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Minum - Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

1 2 16

ANALISIS MINERAL KALSIUM DAN MAGNESIUM PADA AIR MINUM PDAM TIRTANADI DI BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 14