14
Perkumpulan petani pemakai air memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang berfungsi multiguna, Perkumpulan Petani Pemakai Air melakukan koordinasi
dengan para pengguna air irigasi untuk keperluan lainnya melalui forum koordinasi daerah irigasi Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 Tentang
Irigasi Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irgasi dan
pembuangannya, termsuk kegiatan membuka dan menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana
pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu dan bangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006
Tentang Irigasi.
2.6. Pelatihan Dan Penyuluhan Pengelolaan Jaringan Irigasi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2006 tentang irigasi bab V pasal 26 mengamanatkan partisipasi masyarakat, petani
dalam mengembangkan pengelolaan sistem irigasi diwujudkan mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan dalam
pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi. Untuk ini perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan
jaringan irigasi melalui penyuluhan dan pelatihan secara berkesinambungan. Apabila pelatihan dan penyuluhan terhadap pengelolaan jaringan irigasi dapat
ditingkatkan, maka sistem Pengelolaan Jaringan Irigasi dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Universitas Sumatera Utara
15
Pelatihan yang diperlukan mencakup organisasi kelembagaan, administrasi, teknis operasi dan pemeliharaan, Profil Sosio Ekonomi Teknik
Kelembagaan PSETK, teknologi budidaya pertanian dan lain-lainnya.
2.7. Kondisi Jaringan Irigasi
Puslitbang Sumber Daya Air 2003 menyatakan bahwa kriteria kondisi fisik jaringan irigasi dibedakan menjadi 3 tiga klasifikasi sebagai berikut :
1. Klasifikasi baik mantap dengan indikator tingkat fungsi pelayanan
jaringan irigasi 70 . 2.
Klasifikasi cukup kurang mantap dengan indikator tingkat fungsi pelayanan jaringan irigasi 50 - 70 .
3. Klasifikasi buruk kritis dengan indikator tingkat fungsi pelayanan
jaringan irigasi 50 . Kinerja jaringan irigasi dipengaruhi oleh kondisi fisik bangunan, fungsi
bangunan, faktor kepentingan dalam pengelolaan jaringan irigasi yang berpengaruh terhadap luas bangunan yang terairi dan berdampak pada hasil
produksi.
2.8. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Terpeliharanya dan berfungsinya jaringan irigasi dengan baik tidak semata mata ditentukan oleh tercukupinya biaya Operasi dan Pemeliharaan tetapi
juga sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku masyarakat setempat serta tingkat pengetahuan dan keterampilan petani dalam pemanfaatannya. Besarnya kontribusi
hasil pertanian terhadap pendapatan petani dan keluarganya, juga berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
16
pada pemeliharaan sarana pertanian termasuk sarana irigasi. Semakin besar kontribusi hasil pertanian terhadap pendapatan petani maka ketergantungan petani
akan hasil pertanian semakin tinggi, dan karenanya perhatian akan lebih banyak diberikan pada upaya untuk tetap terpeliharanya fungsi sarana irigasi. Semakin
maju budaya dan semakin tinggi pengetahuan dan keterampilan masyarakat maka jaringan irigasi sebagai salah satu sarana pertanian yang telah tersedia, dapat
dimanfaatkan dan berfungsi dengan lebih baik. Introduksi teknologi yang baru termasuk penambahan sarana pertanian
yang baru belum memberikan jaminan untuk terjadinya peningkatan dan perbaikan sistem usahatani pada suatu lingkungan pertanian apalagi jika petaninya
belum dipersiapkan sebelumnya. Karena itu meningkatkan pengetahuan dan keterapilan petani setempat terutama dalam hal penguasaan teknik dan ilmu
bercocok tanam dan pemanfaatan air irigasi, adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk terpeliharanya dan termanfaatkannya jaringan irigasi yang ada
oleh petani.
2.8.1. Rencana Operasi
Untuk memfungsikan dan mengoptimalkan suatu daerah irigasi perlu kegiatan perencanaan operasi sebagai pegangan tolak ukur dalam pelaksanaan
pengoperasian. Kegiatan dalam perencanaan operasi, meliputi :
a. Memperkirakan debit air yang tersedia
b. Menghitung kebutuhan air total berdasarkan luas tanaman, pola tanam dan
kebutuhan air di petak sawahlahan usaha tani.
Universitas Sumatera Utara
17
c. Menghitung atau mencocokkan usulan kelompok tani dengan debit
tersedia yang ada dan mengalokasikan air. Mengalokasikan pembagian air yang tersedia erat kaitannya dengan
kebutuhan air untuk tanaman, curah hujan efektif, luas rencana tanam, jadwal tanam dan efisiensi irigasi, berikut jadwal pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
dan pengeringan saluran. Penyesuaian rencana operasi merupakan hal yang sukar kerana memerlukan banyak tenaga dan waktu terutama pada daerah irigasi
berskala besar dengan jaringan distribusi yang sederhana cukup dengan mengadakan pertemuan untuk memberitahukan kepada petani tentang
ketersediaan dan jadwal pembagian air. Kesukaran dan kemudian suatu proses rencana operasi tergantung pada
skala besar kecilnya jaringan distribusi air serta cakupan permintaan dan ketersedian air. Rencana operasi sangat penting terutama pada waktu kekurangan
air di musim tanam karena pada saat tersebut diperlukan pembagaian air yang adil dan merata.
2.8.2. Pelaksanaan Operasi Jaringan Irigasi
Rencana tanam defenitif sebagai hasil perpaduan usulan petani dengan debit tersedia dan merupakan rencana tanam yang akan dilaksanakan di lapangan,
menjadi pengangan pokok dalam pelaksanaan operasi. Dalam pelaksanaan di lapangan pemberian air ke petak tersier dilakukan dengan
dua cara, yaitu : a.
Terus-menerus proposal pada kondisi debit puncak dan debit berubah. b.
Giliran berselang pada kondisi debit tetap
Universitas Sumatera Utara
18
2.9. Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Pemeliharaan yang baik merupakan persyaratan utama untuk pengoperasian jaringan irigasi yang efisien karena, mengurangi efisiensi jaringan
dapat menyebabkan rehabilitasi besar-besaran. Dengan demikian, tujuan dari pemeliharaan, adalah :
a. Menjaga agar jaringan irigasi dapat beroperasi sepanjang waktu.
b. Menciptakan pemakaian maksimum dari seluruh fasilitas jaringan melalui
pemeliharaan dan perbaikan yang cukup. c.
Menjaga agar umur dan manfaat dari jaringan tercapai tanpa rehabilitasi besar-besaran.
d. Menjaga agar sasaran pembangunan jaringan tercapai dengan biaya yang
rendah. Di antara faktor yang menyebabkan buruknya pemeliharaan jaringan
irigasi, adalah: a.
Biaya pemeliharaan tidak cukup datang tidak tepat waktu. b.
Tidak adanya rasa memiliki terhadap jaringan tersier. c.
Organisasi yang bertanggung jawab tidak tertatat dengan baik. Faktor yang paling penting adalah biaya tidak cukup atau datang tidak
tepat waktu. Petani seharusnya bertanggung jawab terhadap jaringan tersier. Jika petani tidak aktif memperbaiki jaringan tersier termasuk drainase tersier maka
pembagian air yang direncanakana tidak akan tercapai sehingga menurunkan efisiensi jaringan.
Universitas Sumatera Utara
19
2.9.1. Survey Pemeliharaan dan Pengamanan Jaringan Irigasi
Inventarisasi keadaan jaringan pada seluruh fasilitas jaringan sangat penting untuk menyiapkan berbagai bentuk rencana pemeliharaan. Kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan yang telah dilaksanakan harus tersimpan dengan baik. Kegiatan-kegiatan di waktu lampau akan merupakan informasi yang berguna
untuk mengidentifikasi masalah yang ada serta diikuti analisis dan penetapan perbaikan yang diperlukan.
Dalam rangka pemeliharaan, semua gambar dan peta harus tersedia. Peta menunjukkan batas-batas daerah irigasi, jalan inspeksi dan jalan penghubung serta
jaringan irigasi dan jaringan pembuang. Selain itu, gambar bangunan harus jelas dan lengkap dengan gambar potongan dan denah.
Pengamanan jaringan irigasi adalah upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh daya
rusak air, hewan, atau oleh manusia guna mempertahankan fungsi jaringan irigasi. Kegiatan ini harus dilakukan terus menerus oleh dinas irigasi, anggotapengurus
P3AGP3A dan seluruh masyarakat setempat. Setiap kegiatan yang dapat membahayakan atau merusak jaringan irigasi dilakukan tindakan pencegahan
berupa pemasangan papan larangan, papan peringatan atau perangkat pengaman lainnya.
Kegiatan yang dapat merusak jaringan irigasi yang dapat terjadi antara lain : 1.
Penggalian atau pengambilan pasir dan tanah di sekitar hulu bendung 2.
Masih banyak hewan ternak yang dimandikan di saluran skunder 3.
Adanya bangunan yang berdiri di dalam garis sempadan saluran 4.
Adanya pohon atau tanaman keras yang ditanam di tanggul saluran irigasi
Universitas Sumatera Utara
20
2.9.2. Bentuk pemeliharaan
Bentuk pekerjaan pemeliharaan, terdiri dari : a. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan sehari-hari terhadap jaringan irigasi dan drainase disebut pemeliharaan rutin. Pekerjaan seperti ini cukup dikerjakan oleh petugas setempat,
seperti : perbaikan kecil saluran dan bangunan, membersihkan peralatan ukur, membuang sampah terapung pada saluran dan memberikan pelumas pada pintu.
b. Pemeliharaan berkala Pemeliharaan berkala maksudnya adalah pemeliharaan terhadap jaringan
yang tidak menyebabkan jaringan berfungsi. Pekerjaan pemeliharaan seperti ini , misalnya : perkuatan tanggul dan bangunan, pengecatan, penggalian endapan di
saluran, pemotongan rumput, dan pengecatan. Pekerjaan ini dapat dikerjakan dengan swakelola atau dikontrakkan. Tujuan pemeliharaan seperti ini adalah
untuk mengembalikan fungsi saluran atau bangunan sesaui dengan perencanaan semula.
c. Pemeliharaan Khusus Maksud pekerjaan pemeliharaan khusus adalah perbaikan terhadap
kerusakan besar akibat banjir atau gempa bumi. Kerusakan semacam ini tidak dapat diduga. Biar pun demikian, untuk menghindarinya dapat dilakukan tidakan
perlindungan seperti pembangunan pembuatan tanggul atau banjir atau perencanaan yang memperhitungkan kekuatan gempa. Dilokasi yang demikian
perlu disediakan anggaran bencana alam yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
Universitas Sumatera Utara
21
2.10. Kinerja Perusahaan
Menurut Nasution, Harmein 2008 penilaian kinerja bias didefinisikan dengan evaluasi dari hasil kerja seorang karyawan secara sistematis yang
berhubungan dengan jabatannya dan potensi yang dimilikinya untuk dikembangkannya.
Kinerja Jaringan irigasi merupakan suatu derajat pemenuhan fungsi dan manfaat dari jaringan irigasi sesuai dengan batasan yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
Operasi jaringan irigasi merupakan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi,
menyusun rencana tata tanam, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintubangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.
Sementara, pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32PRTM2007. Dalam
mempertahankan kualitas pelayanan petugas Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi maka penulis menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
kinerja Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi di daerah irigasi Sungai Ular. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32PRTM2007
tentang pedoman operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan untuk mengetahui kondisi kinerja suatu sistem operasional irigasi yang meliputi:
a. Prasarana fisik
b. Produktivitas tanaman
c. Sarana penunjang
d. Organisasi personalia
e. Dokumentasi
f. Kondisi kelembagaan P3A
Universitas Sumatera Utara