Langkah investigasi kecelakaan (blackspot)

4.1.3 Langkah investigasi kecelakaan (blackspot)

a. Menyelidiki semua lokasi blackspot yang ada dalam daftar

Ahli rekayasa keselamatan jalan yang menginvestigasi blackspot tidak melihat sebuah kecelakaan tunggal, tetapi melihat pola tabrakan di lokasi blackspot. Sementara Polisi menyelidiki kecelakaan tunggal yang parah (misal tabrakan fatal beruntun), para ahli rekayasa keselamatan jalan mencaripola tabrakan di lokasi blackspot. Untuk menemukan pola itu dan menyusun tindakan pencegahan yang hemat sehingga dapat didanai, ahli rekayasa keselamatan jalan harus bekerja cermat dalam proses yang sederhana langkah demi langkah.

Tindakan pencegahan yang biayanya murah, manfaatnya banyak, harus ditegaskan. Siapa pun dapat mengembangkan tindakan pencegahan terpadu yang mahal, atau yang manfaat keselamatannya dipertanyakan.

Contohnya ada sebuah simpang empat di jalan antar kota yang memiliki sejarah terjadi kecelakaan sudut kanan yang melibatkan banyak bus dan sepeda motor pada siang hari. Seorang ahli rekayasa keselamatan jalan yang tidak berpengalaman mungkin akan merekomendasikan agar di lokasi itu dipasang penerangan jalan, ditambah sebuah tempat penyeberangan dan sebuah rambu peringatan perempatan. Dari perbaikan terpadu itu, penerangan jalan hanya akan memberikan efek pada malam hari, dan tempat penyeberangan tidak akan bermanfaat bagi tabrakan di sudut kanan. Hanya rambu peringatan yang mungkin berdampak positif–dan seterusnya hanya sebuah dampak kecil karena pengurangan risiko dari rambu peringatan sangat minimal.

Mungkin lebih efektif mengecat garis marka yang jelas di jalan utama, memasang beberapa rambu penunjuk arah sebelum persimpangan (memperingatkan pengemudi/pengendara akan kehadiran persimpangan dan memberi informasi arah yang dituju), dan memindahkan halte bus lebih jauh dari persimpangan itu.

- Periksa kembali bahwa tidak ada duplikasi lokasi (lokasi yang sama namun berbeda nama jalan), dan tidak ada blackspot yang “tampak jelas sekali” terlewatkan. Selanjutnya, mulai dari lokasi dengan skorter tinggi, kemudian turun kedaftar di bawahnya–satu persatu–menyelidiki setiap lokasi secara terperinci (menggunakan proses yang digambarkan berikut ini)

- Tetap mengerjakan daftar itu sampai semua lokasi selesai diselidiki.

b. Mengumpulkan semua data tabrakan untuk lokasi

itu

Dapatkan informasi sebanyak mungkin tentang lokasi pertama dalam daftar. Caranya, pertama berbicara dengan Polantas setempat untuk meminta data kecelakaan setidaknya selama 3 tahun terakhir (jika mungkin lebih lama). Polantas berperan penting dalam mencatat informasi tentang kecelakaan. Mereka merupakan mitra penting ahli rekayasa keselamatan jalan karena tanpa data kecelakaan yang detail, sulit untuk merencanakan tindakan pencegahan hemat biaya, di lokasi blackspot.

Baca data kecelakaan dari Polisi dengan teliti dan data diolah sedemikian rupa sehingga dapat membantu pada langkah selanjutnya, yaitu mendiagnosis kecelakaan.

Oleh karena beberapa blackspot tidak memiliki data kecelakaan yang cukup di Polisi (atau di beberapa kasus mungkin ada yang tidak tercatat), selanjutnya ahli rekayasa keselamatan jalan harus berbicara dengan penduduk setempat yang tinggal atau bekerja di sekitar blackspot agar dapat mengembangkan gambaran mengenai pola tabrakan di lokasi itu. Penduduk setempat sering kali tahu banyak perihal kecelakaan di lokasi itu meskipun mereka sering melebih-lebihkan (atau melupakan) beberapa detail. Bagaimanapun, mereka sering kali dapat memberikan sebuah ide bagus mengenai kemungkinan tabrakan terjadi pada pagi hari, siang hari, sore hari, atau malam hari. Mereka mungkin ingat bahwa tabrakan terjadi selama musim hujan, atau tabrakan melibatkan kendaraan dari arah tertentu. Semua detail ini sangat berharga bagi seorang ahli rekayasa keselamatan jalan, khususnya apabila data resmi kecelakaan tidak ada.

Panduan Teknis 1 - Rekayasa Keselamatan Jalan

78 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

BERI LALUAN

BERI LALUAN

Gambar 4.2 Diagram Tabrakkan menunjukkan lokasi kecelakaan di sudut sebelah kanan yang terjadi di persimpangan jalan.

Tidak masalah dari mana data tentang kecelakaan itu berasal, semua merupakan data dan dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah kecelakaan. Mungkin tidak sempurna, dan tentunya ahli rekayasa keselamatan jalan harus berhati-hati terhadap beberapa informasi dari penduduk setempat. Namun dengan waktu dan pemikiran, sangat mungkin untuk membentuk seperangkat data yang masuk akal mengenai terjadinya kecelakaan di lokasi blackspot.

Ambil semua data kecelakaan dan mulai mengubahnya menjadi informasi yang jelas. Di sinilah ahli rekayasa keselamatan jalan danrekan tim investigasi blackspot perlu menjadi “dokter” untuk memanfaatkan serangkaian peralatan yang tersedia dan untuk menyelidiki pola tabrakan di lokasi blackspot (“pasien”).

Sebuah blackspot dapat dianggap sebagai lokasi yang “sakit” dalam jaringan jalan, paling tidak dalam pengertian keselamatan jalan.

Bila seseorang sakit, dia pergi ke dokter dan menceritakan gejala penyakitnya kepada dokter itu. Bisa jadi tenggorokan yang luka, perut yang melilit, tangan yang patah, atau sakit tak dikenal yang parah dan menguras tenaga.

c. Diagnosis masalah kecelakaan

Dokter yang memeriksa si pasien mengajukan beberapa pertanyaan, memeriksa urat nadi, mungkin pernapasan, lalu secara bertahap menghilangkan beberapa kemungkinan dan akhirnya mendiagnosis penyebab masalah. Hanya setelah penyebab masalah kesehatan didiagnosis, dokter menentukan cara (obat, operasi, istirahat, referensi ke dokter spesialis) untuk membantu penyembuhan pasien. Jika menjadi pasien,mereka tidak ingin dokter salah menentukan suatu tindakan. Pasien ingin segera sembuh kembali.

Seorang ahli rekayasa keselamatan jalan melakukan tindakan yang sama terhadap lokasi yang “sakit” (blackspot) dalam jaringan jalan. Pertama, ahli rekayasa keselamatan jalan harus menemukan masalahnya. Ini merupakan tantangan karena berlainan dengan pasien manusia, blackspot tidak dapat bicara. Namun, dengan memeriksa lokasi, dengan mempelajari data kecelakaan, dan dengan memeriksa kondisi lokasi, seorang ahli rekayasa keselamatan jalan dapat membuat sebuah keputusan yang jelas mengenai sumber masalah kecelakaan. Artinya, menilai peran yang dimainkan lingkungan jalan dalam pola tabrakan di lokasi blackspot.

BAGIAN D - Proses Rekayasa Keselamatan Jalan

Serial Rekayasa Keselamatan Jalan

Basah Basah Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Kering Basah Kering Basah van mobil

mobil s/m s/m

s/m

mobil truk mobil

mobil

mobil

mobil mobil

mobil

mobil mobil mobil mobil mobil mobil mobil mobil mobil mobil

mobil mobil truk mobil s/m mobil

B pengemudi

tanpa SIM

kecepatan hujan lebat tinggi

Jumlah Kecelakaan

Tanggal/Bulan Hari Waktu Tingkat Keparahan

Kendaraan 1 Kendaraan 2 Kendaraan 3 Arah 1 Arah 2 (&3)

Lain-lain

Kondisi Cahaya Kondisi Jalan

Tabel 4.1 Matriks Faktor Kecelakaan

5 Para ahli rekayasa keselamatan jalan dengan rompi pengaman reflektif, sedang memeriksa sebuah lokasi blackspot.

d. Menggambar diagram tabrakan

e. Menyiapkan sebuah matriks faktor kecelakaan

Sebuah diagram tabrakan merupakan sketsa titik rawan-rawan kecelakaan yang memperlihatkan arah pergerakan kendaraan atau pejalan kaki pada saat tabrakan. Diagram tabrakan digunakan untuk mencari pola tabrakan.

Di dalam diagram tabrakan di halaman sebelumnya, ada pola yang jelas dari tabrakan di sudut kanan, kelompok terbesar terjadi di pojok tenggara persimpangan.

Sebuah diagram tabrakan tidak memberi petunjuk apa pun tentang pola lain, seperti waktu terjadinya tabrakan, kondisi cuaca, orang yang terlibat di dalam tabrakan, atau pola lain. Untuk menemukan pola lain itu, digunakan sebuah grid faktor tabrakan.

Matriks faktor kecelakaan adalah tabel yang merangkum fakta setiap tabrakan. Setiap kolom di dalam matriks (di atas) menampilkan satu kecelakaan. Baris menampilkan berbagai faktor seperti waktu dalam sehari, hari dalam seminggu, cuaca, jenis kendaraan, jenis kecelakaan. Isi matriks dibatasi oleh jumlah data kecelakaan yang tersedia.

Matriks faktor kecelakaan dapat disiapkan dalam komputer dengan menggunakan perangkat lunak semacam Microsoft Excel. Setelah matriks siap, kisinya dapat dimanipulasi untuk menyusun pola lain, seperti tabrakan di jalan licin pada malam hari, atau pengendara sepeda motor bertubrukan dengan bus pada siang hari, yang perlu penyelidikan khusus.

Dalam contoh di bawah ini (berasal dari blackspot yang sama dengan diagram tabrakan di halaman sebelumnya), ada pola tipis dari kecelakaan pada sore/malam hari. Kecelakaan itu cenderung terjadi di jalan yang kering.

Berbekal informasi yang diperoleh dari diagram tabrakan dan matriks faktor kecelakaan, tim penyelidik kemudian mengunjungi lokasi dan memeriksanya saat kecelakaan telah terjadi. Jika pola utama kecelakaan merupakan pola malam hari, sebaiknya lokasi itu diperiksa pada malam hari. Jika masalah kecelakaan merupakan masalah akhir pekan, periksa lokasi pada akhir pekan.

Ahli rekayasa keselamatan jalan mungkin memang tidak menyaksikan kecelakaan. Namun, dapat melihat jenis kendaraan, pengguna jalan, dan kecepatan lalu lintas.

f. Menginspeksi lokasi

Panduan Teknis 1 - Rekayasa Keselamatan Jalan

80 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

5 Bekerjadi dalam tim, para ahli rekayasa keselamatan jalan ini sedang menulis laporan mengenai sebuah lokasi blackspot.

5 Pemeriksaan lokasi memberikan kesempatan untuk melihat kondisi lalulintas setempat dan faktor khusus lain lokasi blackspot.

Ahli rekayasa keselamatan jalan juga akan dapat mengamati beberapa konflik lalu lintas utama di lokasi blackspot.

Ahli rekayasa keselamatan jalan harus melihat lingkungan jalan dengan mata segar. Mengajukan pertanyaan, apakah ada sesuatu yang dapat menyesatkan beberapa pemakai jalan di lokasi ini? Apakah bus menghalangi visibilitas di persimpangan? Apakah pejalan kaki memiliki tempat menunggu yang aman? Apakah persimpangan itu tampak jelas bagi semua pengguna jalan? Apakah tikungan itu didelineasi dengan baik, atau apakah beberapa pengemudi/pengendara akan terkejut dengan ketajamannya.

Jika memungkinkan, ahli rekayasa keselamatan jalan perlu memahami pola tabrakan yang dominan, menggunakan tindakan pencegahan termurah yang efektif. Di sinilah keahlian seorang ahli rekayasa keselamatan jalan paling sering digunakan. Pertimbangan, pemikiran yang logis dan jelas, merupakan keahlian penting yang harus diterapkan saat ini. Usahakan untuk menghindari tindakan penanganan yang mahal dan rumit. Beberapa contoh tindakan penanganan lokasi blackspot yang biayanya murah akan diuraikan lebih lanjut di dalam manual ini.

Berdasarkan paket tindakan penanganan yang dikembangkan oleh tim rekayasa keselamatan jalan, susun draf usulan tindakan pencegahan. Pastikan bahwa desain itu tidak menyimpang dari paket tindakan pencegahan yang dimaksudkan,yang telah disusun oleh tim investigasi blackspot.

g. Menyusun kebijakan pencegahan

h. Menyusun desain, memperkirakan biaya tindakan pencegahan