Bagaimana kita menjaga kendaraan tetap di jalan?

Bagaimana kita menjaga kendaraan tetap di jalan?

Bagian pertama strategi manajemen hazard sisi jalan adalah menjaga agar semua kendaraan tetap berada di dalam badan jalan sehingga tidak akan ada korban kecelakaan keluar-jalan.

Tugas Pertama – pastikan jalan tidak berlubang dan bersih dari pasir, kerikil atau lumpur. Kendaraan yang menghindari lubang sering mengancam sepeda motor dari arah berlawanan yang tidak punya pilihan lain kecuali keluar jalan. Kendaraan kecil dan sepeda motor juga dapat terpeleset dan kehilangan kendali jika kerikil, lumpur atau pasir dibiarkan di jalan.

34 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

BAGIAN B - Pengetahuan Teknik Rekayasa Keselamatan Jalan

5 Tanpa adanya bahu jalan yang diperkeras, gerakan mendahului

5 Jalan yang bebas dari lubang, marka yang jelas dengan bahu

(overtaking) memiliki risiko yang besar bagi kendaraan dari arah diperkeras memiliki risiko tabrakan keluar jalan yang rendah. berlawanan yang terdesak ke luar jalan. Hal ini merupakan penyebab utama terjadinya tabrakan depan-depan dan tabrakan keluar jalan

5 Marka tepi berprofil memperingatkan pengemudi yang letih bahwa

5 Delineasi pada tikungan akan membantu pengemudi untuk tetap

mereka akan keluar dari jalan. Adanya bahu jalan yang diperkeras berada di jalurnya. Kebanyakan tikungan du Indonesia membutuhkan akan menambah keuntungan dipasangnya marka jenis ini. Dalam

delineasi yang lebih tegas dan jelas. Rambu peringatan pengarah kasus diatas, hampir tidak ada waktu bagi pengemudi untuk bereaksi

tikungan (CAMs) seperti pada gambar diatas, efektif untuk membantu sebelum mereka jatuh ke bahu yang tidak diperkeras (dan berbahaya).

pengemudi bernegosiasi dengan tikungan sub-standar.

Tugas Kedua – Periksa apakah marka terpelihara dengan baik, kontinu, dan benar. Dijalan bebas hambatan dan jalan arteri lain, marka garis tepi telah terbukti membantu pengemudi atau pengendara tetap berada dijalan.

Tugas Ketiga – Periksa apakah semua rambu peringatan, rambu kecepatan dan rambu pengarah memenuhi syarat 6H perambuan yang baik. Semua rambu disepanjang jaringan jalan :

- Harus Mencolok (Conspicuous) – rambu harus terlihat. Bagaimana rambu dapat efektif jika tidak terlihat? - Harus Mudah Dibaca (Clear) – bentuk dan warna rambu, juga legenda atau simbol, harus terbaca dengan jelas. - Harus Terpahami (Comprehensible) – rambu harus mudah dimengerti. Rambu berbahasa Swedia dijalan bebas

hambatan dekat Surabaya tidak akan di mengerti oleh pemakai jalan. - Harus Tepercaya (Credible) – pesan yang disampaikan oleh rambu harus dapat dipercaya oleh pengemudi atau

pengendara atau mereka tidak akan mengacuhkannya. Rambu peringatan kanguru dijalan nasional di Sumatra tidak akan diacuhkan karena tidak akan dipercaya.

Serial Rekayasa Keselamatan Jalan

Panduan Teknis 1 - Rekayasa Keselamatan Jalan

Delienasi tikungan yang tegas membantu menjaga kendaraan tetap di jalan. Patok pengarah beton ini memberi delienasi jarak menengah yang memadai. Patok dipelihara dengan baik dan memiliki garis reflektif kecil untuk delienasi malam hari yang lebih baik. Namun, patok ini merupakan hazard sisi jalan tersendiri (diameternya lebih dari 100 mm dan berada di dalam ruang bebas). Patok akan mengakibatkan cedera parah jika tertabrak, terutama bagi pengendara sepeda motor.

Ada sejumlah opsi yang lebih berkeselamatan – patok pengarah beton harus diganti dengan plastik atau patok lain yang fleksibel dan murah. Dalam contoh lokal pertama ini, pipa pralon dipotong jadi dua dan garis reflektif ditempelkan di puncaknya, lalu pipa digunakan untuk memandu lalu lintas di jalan bebas hambatan paling sibuk di negeri ini. Jika tertabrak sepeda motor, patok ini tidak akan mengakibatkan cedera. Dalam contoh lokal kedua, reflektor disangga dengan tongkat besi. Patok pengaman ini akan lebih memadai jika dibuat lebih lebar dan dicat putih supaya mencolok.

- Harus Konsisten (Consistent) – situasi lalu lintas yang sama harus diatur dengan menggunakan rambu atau marka yang sama. Ini mengurangi waktu reaksi pengemudi dan pengendara, dan meningkatkan pemahaman pengemudi. Rambu jalan memiliki bentuk, warna dan legenda atau simbol standar yang telah disepakati.Rambu juga harus ditempatkan dilokasi yang konsisten.

- Harus Benar (Correct) – bebera parambu tampak sama, dan memiliki arti yang hampir sama. Namun, hanya ada satu rambu yang benar-benar tepat bagi situasi tertentu. Pastikan kita menggunakan rambu yang tepat.

Tugas Kempat – Perlebar dan beri perkerasan bahu jalan. Bahu jalan selebar satu meter dengan perkerasan telah terbukti mengurangi tabrakan sampai12%. Bahu jalan dengan perkerasan juga membantu pengendara sepeda motor menghindari tabrakan langsung dan pejalan kaki menghindari tabrakan dari belakang. Dengan menambah garis tepi taktil, diharapkan dapat mengurangi tabrakan disepanjang jalan sampai 35%. Garis tepi taktil membantu memperingatkan pengemudi atau pengendara dengan mengeluarkan suara keras saat roda kendaraan melindas garis tepi.

36 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

BAGIAN B - Pengetahuan Teknik Rekayasa Keselamatan Jalan