Analisis Statistik Univarian

1. Analisis Statistik Univarian

Untuk analisis ini, peneliti menggunakan data Magnetic Degree. Ini dibagi menjadi tiga bagian, MD1 dari kedalaman 0 sampai 20 cm, MD2 adalah dari kedalaman 40 sampai 60 cm dan MD3 adalah dari 80 sampai 100 cm. Hasil analisis statistik untuk MD1, MD2 dan MD3 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis Statistik Univarian pada MD1, MD2, MD3

Statistic Parameter

Deviation Standart

Magnetik degree menunjukkan jumlah tingkat kemagnetan masing-masing mineral, Hal ini juga digunakan untuk membagi pemisahan pola mineral pasir besi secara vertikal dan horizontal Menurut analisis statistik menggunakan histogram Nampak bahwa secara keseluruhan, persentase nilai magnetic degree yang paling banyak terdapat di lokasi penelitian adalah berkisar antara 0,5% hingga 5,5%. Berdasarkan hasil analisa secara deskriptif, secara horizontal, persentase magnetic degree rata-rata adalah 2,19%.

Seminar Nasional Kebumian XII

Hotel Sahid, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Mineral, UPN ”Veteran” Yogyakarta ISBN 978-602-19765-5-5

Gambar 1. Histogram Kadar Rata - Rata Magnetic Degree Secara Horisontal

Gambar 2. Histogram Kadar Rata - Rata Magnetic Degree Secara Vertikal

Dari histogram pada Gambar 2, dapat diketahui bahwa nilai Magnetic Degree rata-rata yang tertinggi terdapat pada kedalaman MD2, yaitu pada kedalaman 40-70 cm pada lubang bor. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada kedalaman 40-70 cm, keterdapatan pasir besi pada semua titik lubang bor rata-rata lebih banyak dibanding dengan pada kedalaman 0-30 cm dan 80-100 cm. Secara teori pembentukan endapan placer pantai, hal ini dipengaruhi oleh aliran arus gelombang. Arus gelombang yang bersifat turbulen, akan lebih mudah membawa unsur Ca ke permukaan. Sebaliknya, Fe dan Ti akan terkonsentrasi di bawah Ca karena berat yang lebih kecil dibanding dengan Fe dan Ti.

Untuk pola sebaran, peneliti membagi dua blok yakni Blok Barat dan Blok Timur. Di Blok Barat, nilai magnetic degree mencapai 20% dari jangkauan dan hanya 6% dari jangkauan di Blok Timur. Hasil analisa menggunakan alat XRF Niton XL2, pasir mengandung Molibdenum (Mo), Zr, Co, Fe, Mn, Cr, V, Ti, Ca, dan K. Dalam hal ini, peneliti menggunakan derajat Fe, Ti dan Ca sebagai pembanding. Perbandingan kadar Fe, Ti dan Ca rata-rata dapat dilihat pada Gambar 2, dimana Fe memiliki nilai rata-rata 42,26%, Ti memiliki 7,62% dan Ca memiliki 5,28% (gambar 3).

Gambar 3. Kadar rata – rata Unsur Fe, Ti dan Ca

2. Analisis Statistik Bivarian

Metode ini menggunakan dua kelompok yang berbeda namun berada pada lokasi yang sama. Peneliti menggunakan kelompok MD, kadar Fe, kadar Ti dan kadar Ca dan menunjukkannya dengan menggunakan Scater Plot. Hubungan antara kadar Fe dan Ti baik dan memiliki hubungan linier positif. Jika kadar Fe meningkat, Ti akan meningkat juga dan

Seminar Nasional Kebumian XII

Hotel Sahid, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Mineral, UPN ”Veteran” Yogyakarta ISBN 978-602-19765-5-5

sebaliknya. Jika kadar Fe meningkat sebesar 1%, Ti akan meningkat juga sebesar 0.169% (gambar 4).

Gambar 4. Perbandingan Kadar Rata – Rata Fe Dan Ti

Berlawanan dengan kadar Ti, hubungan antara kadar Fe dan Ca memiliki hubungan linier negatif. Jika kadar Fe meningkat, Ca akan menurun. Bila kadar Fe meningkat 1%, Ca akan turun sebesar 0,436% dan memiliki 66% pasti. (Lihat Gambar 5.)

Gambar 5. Perbandingan Kadar Rata – Rata Fe Dan Ca

3. Pola sebaran

Untuk membuat pola pemisahan, peneliti membuat peta kontur dengan menggunakan perangkat lunak Surfer. Peta kontur dibagi menjadi tiga peta, untuk D1, D2, dan D3. Untuk D1, kadar derajat Fe tertinggi adalah sekitar 43% sampai 48%. Pada D2, nilai tertinggi adalah antara 41% sampai 46% dan untuk D3, nilai tertinggi adalah 60,691% (Gambar 6).

Gambar 6. Peta Kontur Untuk D1

Seminar Nasional Kebumian XII

Hotel Sahid, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Mineral, UPN ”Veteran” Yogyakarta ISBN 978-602-19765-5-5

Gambar 7. Peta Kontur Untuk D1

Gambar 8. Peta Kontur Untuk D3

4. Profil Lapisan Pasir

Profil lapisan pasir dibagi menjadi dua bagian, menurut bloknya masing – masing yakni sebagai berikut.

Tabel 2. Deskripsi Lapisan Pasir pada D1, D2, D3 Blok Barat

Lapisan D1 Pada kedalaman 0-30 cm (D1), pasir berwarna abu-abu gelap. Ukuran butir

adalah pasir sedang hingga pasir halus namun dominan ukuran pasir sedang.

Lapisan D2 Pada kedalaman 30-60 cm (D2), pasir berwarna abu-abu kecoklatan, dengan

dominasi ukuran butir pasir sedang, Terdapat sisipan berupa batuan berukuran kerikil berwarna kecoklatan dan kehitaman.

Lapisan D3 Pada kedalaman 60-100 (D3), pasir berwarna abu-abu kecoklatan, dengan

ukuran butir pasir sedang hingga halus. Didominasi ukuran butir pasir sedang.

Tabel 3. Deskripsi Lapisan Pasir pada D1, D2 and D3 Blok Timur

Lapisan D1 Pada kedalaman 0-30 cm (D1), pasir berwarna keabuan hingga abu-abu terang.

Ukuran butir pasir halus hingga pasir kasar dengan dominasi kuran pasir sedang.

Lapisan D2 Pada kedalaman 30- 60 cm (D2), pasir berwarna abu-abu gelap, ukuran butir

pasir sedang hingga pasir halus. Terdapat batuan (material) berukuran kerikil hingga bongkah berwarna hitam, cokelat.

Lapisan D3 Pada D3, yaitu kedalaman 60-100 cm, pasir berwarna abu-abu, ukuran butir

pasir sedang hingga pasir halus.

Seminar Nasional Kebumian XII

Hotel Sahid, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Mineral, UPN ”Veteran” Yogyakarta ISBN 978-602-19765-5-5

Untuk membuat model endapan pasir besi, menggunakan perangkat lunak Surpac dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 10.