Keruntuhan Dinding Banjir dirancang sebagai akibat beban banjir lebih kecil dari
1. Keruntuhan Dinding Banjir dirancang sebagai akibat beban banjir lebih kecil dari
yang terjadi selama Banjir dasar; dan
2. Sistem fondasi dan struktur atas bangunan gedung harus dirancang terhadap
iw
keruntuhan, perpindahan lateral permanen, dan kerusakan struktur lainnya akibat
ww
pengaruh kombinasi beban banjir dan beban-beban lainnya seperti ditentukan dalam
.b
Pasal 2.
sn .g o
5.4 Beban selama banjir
.id
5.4.1 Beban dasar
an
t id
Di daerah bencana banjir, desain struktur harus didasarkan pada beban banjir yang disetujui
ak
oleh pihak yang berwenang.
un
tu k
5.4.2 Beban hidrostatis
ik o
Beban hidrostatis setinggi kedalaman air pada level Elevasi Banjir Desain harus
diperhitungkan pada seluruh permukaan yang bersangkutan, baik di atas ataupun di bawah
tanah, kecuali untuk permukaan yang kedua sisinya terendam air, dimana kedalaman desain
e rs
harus ditambah 1 ft (0,30 m).
ia lk a n ”
© BSN 2013
31 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
Gaya angkat tereduksi dan beban-beban lateral pada permukaan ruang tertutup di bawah
ip
Elevasi Banjir Desain hanya dapat digunakan jika air banjir dapat masuk dan keluar dengan
ta
bebas.
5.4.3 Beban hidrodinamis
an
Pengaruh dinamis dari pergerakan air harus ditentukan oleh analisis terinci dengan
ta n
menggunakan konsep dasar mekanika fluida.
a rd
Pengecualian: bila kecepatan air tidak melampaui 10 ft/s (3,05 m/s), pengaruh-pengaruh dinamik
is
pergerakan air diperbolehkan dirubah menjadi beban-beban hidrostatisekuivalen dengan
a si
pertambahan DFE untuk tujuan rancangan dengan suatu pertambahan ketinggian d h N ekuivalen,
hanya pada bagian permukaan daerah hulu dan diatas level tanah, sama dengan
si o n
a.V
d h (5.4-1)
l, C
2 g op ys
di mana
ta n
V = kecepatan air rata-rata, dinyatakan dalam ft/s (m/s)
ri
= percepatan sehubungan dengan gravitasi, diambil sebesar 32,2 ft/s (9,81 m/s 2 )
gn id
a = koefisien gerak atau faktor bentuk (tidak kurang dari 1,25) ib u a
tu Desain dan hasil tekanan hidrostatis diberlakukan, serta keseragaman distribusi bekerja, n
Pertambahan ketinggian ekuivalen harus ditambahkan pada tinggi desain Elevasi Banjir
tu
area vertikal diproyeksikan dari bangunan atau struktur yang tegak lurus terhadap aliran.
kp
Permukaan-permukaan yang parallel terhadap aliran atau permukaan-permukaan yang
terkena percikan air harus memperhitungkan tekanan-tekanan hidrostatis untuk tinggi hanya
pada Elevasi Banjir Desain.
ya n g
5.4.4 Beban gelombang
an
iw w
Beban gelombang harus ditentukan dengan salah satu dari tiga metode berikut: (1) dengan
menggunakan prosedur analitis yang tertera dalam pasal ini, (2) dengan lebih dahulu
melakukan prosedur model numerik, atau (3) dengan prosedur uji laboratorium (model fisik).
.b sn
.g o
Beban-beban gelombang adalah beban-beban yang disebabkan dari memperbanyak
.id
gelombang air di atas permukaan air dan menyerang/menghantam suatu gedung atau
struktur lainnya. Desain dan konstruksi bangunan gedung dan struktur lainnya yang
a diakibatkan oleh beban gelombang seharusnya diperhitungkan untuk beban berikut: n t
gelombang pecah pada bagian bangunan gedung atau struktur; kekuatan mengangkat/up-lift
id
ak
yang diakibatkan oleh gelombang dangkal di bawah suatu bangunan gedung atau struktur,
atau bagiannya; gelombang naik yang menyerang/menghantam bagian bangunan gedung
un
atau struktur; tarikan yang disebabkan gelombang dan kekuatan inersia; dan gerusan yang
tu
disebabkan gelombang menjelajah pada dasar suatu bangunan atau struktur, atau
fondasinya. Beban gelombang harus dimasukkan pada zona-V dan zona-A. Pada zona-V,
ik
gelombang berketinggian 3 ft (0,91 m), atau lebih; di pesisir daratan banjir dari zona-V,
om
gelombang berketinggian lebih kecil dari 3 ft (0,91 m). Beban gelombang yang tidak pecah
dan gelombang air pecah harus dihitung sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam
rs
ia lk
5.4.2 dan 5.4.3 yang memperlihatkan bagaimana menghitung beban hidrostatis dan beban
hidrodinamis.
an
© BSN 2013 32 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
Beban-beban akibat gelombang pecah harus dihitung sesuai dengan prosedur yang
ip
ditetapkan dalam 5.4.4.1 sampai 5.4.4.4. Tinggi gelombang air pecah sesuai dengan
ta
prosedur 5.4.4.1 sampai 5.4.4.4 harus dihitung untuk Zona-V dan Zona-A di sepanjang
pantai dihitung sesuai dengan Persamaan (5-2) dan Persamaan (5-3).
an
b 0,78 d s (5.4-2) ta n
HS
di mana
a rd
H b = tinggi gelombang pecah dalam ft (m) is
si N
d s = tinggi air diam setempat dalam ft (m)
a si o
Kecuali dilakukan lebih dahulu prosedur-prosedur atau pengujian-pengujian labotorium yang
ditetapkan dalam pasal ini, tinggi air diam setempat harus dihitung menggunakan
l, C
Persamaan (5-3).
op ys
d s 0,65 BFE - G (5.4-3)
ta n d
di mana
a ri
BFE = BFE dalam ft (m)
n id
G = ketinggian tanah dalam ft (m) ib u
tu n tu
5.4.4.1 Beban akibat gelombang pecah pada tiang pancang vertikal dan kolomvertikal
Gaya neto yang diperoleh dari gelombang air pecah yang bekerja padatiang pancang atau
kp
kolom vertikal kaku harus diasumsikan bekerja pada ketinggian air diam dan harus dihitung
dengan menggunakan Persamaan (5-4) berikut ini.
a ya
F D 0,5 . w C D DH b (5.4-4)
di mana
iw w
F D = gaya gelombang neto, dalam lb (kN) w .b
w = berat jenis air = 62,4 pcf (9,80 kN/m
sn .g
3 ) untuk air tawar dan = 64,0 pcf (10,05 kN/m 3 ) untuk air
asin
o .id
C D = koefisien gelombang air pecah yang bergerak perlahan, = 1,75 untuk tiang pancang
bulat/bundar atau kolom bulat, dan = 2,25 untuk tiang pancang persegi panjang atau kolom
nt
persegi panjang
id
D = diameter tiang pancang atau diameter kolom, dinyatakan dalam ft (m) untuk penampang
ku
bundar, atau untuk tiang pancang persegi empat atau kolom persegi empat, 1,4 kali lebar
tu k
tiang pancang atau 1,4 kali lebar kolom, dinyatakan dalam ft (m)
H b = tinggi gelombang air pecah, dinyatakan dalam ft (m) ik o m
5.4.4.2 Beban akibat gelombang pecah pada dinding-dinding vertikal
e rs
ia
Tekanan maksimum dan gaya neto akibat gelombang pecah secara normal (batasan
lk
a ketinggian, sebesar H b 0,78 d s ) yang bekerja pada suatu dinding vertikal kaku, harus n
dihitung sesuai Persamaan (5.4-5) dan Persamaan (5.4-6) berikut ini.
© BSN 2013
33 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
CP
max C p w d s 1,2 w d s (5.4-5)
ip
ta
dan
F t 1,1 C p d w d s 2,4 w d s (5.4-6)
an
di mana
ta n
P max = tekanan gelombang maksimum, kombinasi dinamik diambil sebesar C p w d s dan statis
2 2 rd 1,2 w d s , juga dianggap untuk tekanan tiba-tiba dalam lb/ft (kN/m )
diambil sebesar
is
a si
F t = gaya neto gelombang air pecah per satuan panjang struktur, juga dianggap untuk gaya tiba- N
tiba, dorongan/impuls, atau gaya pukulan gelombang air dalam kN/m (lb/ft), bekerja dekat
si
on
ketinggian/elevasi air diam
l, C p
C p = koefisien tekanan dinamis 1,6 C 3,5 (lihat Tabel 5.4-1)
= berat jenis air, dalam lb per ft 3 (kN/m 3 ) = 62,4 pcf (9,80 kN/m 3
ys
) untuk air tawar, dan 64,0 pcf
(10,05 kN/m 3 ) untuk air asin
ta n
d s = tinggi air tenang pada dasar gedung atau struktur lain di mana gelombang air pecah dalam
a ri
ft (m)
n id
ib u
Prosedur ini memberi asumsi bahwa dinding vertikal yang mengakibatkan pantulan atau
gelombang yang bergerak melawan sisi dinding waterward dengan gelombang lebih tinggi,
a tu pada ketinggian 1,2 d s di atas level air tenang. Distribusi tekanan dinamisstatis dan n
tu k
distribusi tekanan total yang menahan dinding sesuai dengan Gambar 5.4-1.
Prosedur ini juga memberikan asumsi bahwa ruangan dibelakang dinding vertikal adalah
kering, tanpa ada cairan yang menyeimbangkan komponen statis dari gaya gelombang pada
ya
dinding bagian luar. Apabila air bebas berada di belakang dinding, bagian dari komponen
hidrostatis pada tekanan gelombang dan gaya gelombang menghilang (lihat Gambar 5.4-2)
an
dan gaya neto harus dihitung dengan Persamaan 5.4-7 (kombinasi tekanan gelombang yang
iw w
maksimum masih tetap dihitung dengan menggunakan Persamaan 5.4-5).
F t 1,1 C pw d s 1,9 w d s (5.4-7)
.b sn .g
di mana
o .id
F t = gaya gelombang air pecah neto per satuan panjang struktur, juga dianggap untuk gaya tiba-
tiba, dorongan/impuls, atau gaya pukulan gelombang air yang bekerja dekat
nt
ketinggian/elevasi air diam dalam lb/ft (kN/m)
id
p = koefisien tekanan dinamis 1,6 C p 3,5 (lihat Tabel 5.4-1)
un 3
tu k
w = berat jenis air, dalam lb per ft (kN/m 3 ), untuk air tawar = 62,4 pcf (9,80 kN/m 3 ) dan untuk
air asin 64,0 pcf (10,05 kN/m )
ik
d s = ketinggian air dalam keadaan diam/tenang dalam meter pada dasar bangunan/gedung atau
om
struktur lain dimana gelombang pecah
e rs ia lk Tabel 5.4-1 - Nilai koefisien tekanan dinamis, C p a
Kategori risiko bangunan
© BSN 2013 34 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
I 1,6 C
II 2,8 ip ta
III 3,2 B
IV 3,5 a
Untuk kategori risiko bangunan, lihat tabel 1.5-1.
an
S ta n
a rd
is
a si
a si
on
a l, C
op ys
ta n
a ri n
id ib
a tu
n tu k
en
a ya n
an
d iw w
w Gambar 5.4-1 Tekanan gelombang pecah pada dinding vertikal .b (ruang di belakang dinding vertikal kering) sn .g o .id
an
t id
ak
un tu k
d ik o
e rs ia lk
an ”
© BSN 2013
35 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
C ip
ta
an
S ta
a rd is
a si N
a si o
a l, C
op ys
ta n
a ri n id Gambar 5.4-2 Tekanan gelombang pecah pada dinding vertikal ib u
(level air tenang dikedua sisi dinding sama) a tu
n tu k
5.4.4.3 Beban gelombang pecah pada dinding-dinding nonvertikal
Gaya gelombang pecah yang ditetapkan dalam Persamaan 5.4-6 dan Persamaan 5.4-7
ya n gelombang air bekerja nonvertikal. Komponen horizontal dari gaya gelombang air pecah g a
harus dimodifikasi pada keadaan di mana dinding-dinding atau permukaan-permukaan
harus dihitung sesuai Persamaan 5.4-8.
iw
F n F t sin (5.4-8) ww .b
di mana
sn .g
F n = komponen horizontalgaya gelombang air pecah dalam lb/ft (kN/m) o .id
F = gaya gelombang air pecah neto yang bekerja pada permukaan vertikal dalam lb/ft (kN/m)
an
= sudut vertikal antara permukaan nonvertikal dan horizontal
id
5.4.4.4 Beban gelombang pecah dari gelombang yang tidak tegak lurus
un
tu
Gaya gelombang pecah yang ditetapkan dalam Persamaan 5.4-6 dan Persamaan 5.4-7
harus dimodifikasi untuk gelombang yang tidak tegak lurus. Gaya gelombang pecah akibat
ik
gelombang yang tidak tegak lurus harus dihitung sesuai Persamaan 5.4-9.
om
F oi F t sin (5.4-9) rs ia lk
© BSN 2013 36 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
di mana
C ip
F oi = komponen horizontal dari gaya gelombang air secara tidak langsung dalam lb/ft (kN/m) ta
F t = gaya gelombang air neto (gelombang air yang normal) yang bekerja pada permukaan
vertikal dalam lb/ft (kN/m)
= sudut horizontal antara arah gelombang air yang mendekat dan permukaan vertikal ta n
5.4.5 Beban impak
rd is
Beban impak adalah beban yang diakibatkan dari puing, es dan benda apa pun yang
si
dipindahkan dengan banjir menghantam bangunan gedung dan struktur-struktur, atau
bagian-bagiannya. Beban-beban impak harus ditetapkan menggunakan tindakan yang
si
on
rasional karena beban-beban yang terpusat yang bekerja secara horizontal di lokasi yang
a l, C o
paling kritis yang terletak pada atau di bawah Elevasi Banjir Desain
ys ta n
5.5 Standar konsensus dan dokumen acuan lainnya
Bagian ini mencantumkan daftar standar dan dokumen lainnya yang dijadikan acuan dalam
Pasal ini
ri n id
ASCE/SEI
ib
American Society of Civil Engineers
Structural Engineering Institute
tu
1801 Alexander Bell Drive
tu k
Reston, VA 20191-4400
ASCE/SEI 24
a ya
Section 5.3.3
Flood Resistant Design and Construction, 1998
g a n d iw w w .b sn .g o .id
a d n t id a k u n tu k
d ik om
e rs
ia lk
an ”
© BSN 2013
37 dari 195
SNI 1727:2013
“H
ak
ip ta