Sumber – Sumber Error Yang Lain Pendahuluan Metoda Grafik

Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 25

1.8 Sumber – Sumber Error Yang Lain

Beberapa penyebab lain yang sering menimbulkan adanya kesalahan error dalam metoda numerik, adalah : 1. Round-Off Error : kesalahan yang terjadi akibat adanya pembulatan. Sebagai contoh adalah pembulatan untuk bilangan , 7 , e dan lain – lain. 2. Kesalahan akibat data yang tidak akurat 3. Blunder : yang dimaksud dengan blunder di sini adalah kesalahan akibat kecerobohan manusia, misalnya kesalahan dalam pembuatan program, atau perhitungan matematis 4. Kesalahan Pemodelan : kesalahan yang timbul akibat pemodelan yang salah terhadap suatu kasus. Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 26 BAB II PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR

2.1 Pendahuluan

Telah cukup lama kita kenal rumus ABC : a c a b b x 2 . 4 2     untuk menyelesaikan persamaan : fx = a.x 2 + b.x +c = 0 Hasil hitungan dari rumus ABC merupakan akar – akar bagi persamaan tersebut. Akar – akar tersebut memberikan nilai – nilai x yang menjadikan persamaan itu sama dengan nol. Namun untuk bentuk – bentuk persamaan non-linear dengan derajat lebih dari dua, terkadang akan ditemui kesulitan untuk mendapatkan akar – akarnya. Untuk itu dalam bab ini dibahas mengenai metoda – metoda yang sering digunakan untuk mencari akar bagi persamaan non-linear tersebut.

2.2 Metoda Grafik

Metoda sederhana untuk mendapatkan akar perkiraan dari persamaan fx = 0 adalah dengan membuat plot dari fungsi dan mengamatinya di mana fungsi tersebut memotong sumbu x. Di titik ini, yang merepresentasikan nilai x yang membuat fx = 0, memberikan hampiran kasar bagi akar persamaan itu. Contoh : Dengan menggunakan metoda grafik, tentukan koefisien gesek udara c yang diperlukan agar penerjun payung dengan massa, m = 68,1 kg mempunyai kecepatan 40 ms setelah terjun bebas selama t = 10 detik. g = 9,8 ms 2 Jawab : Dengan mensubstitusikan nilai – nilai t = 10 , g = 9,8, v = 40 dan m = 68,1 :   40 1 . 1 , 68 . 8 , 9 10 . 1 , 68     c e c c f Atau : Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 27   40 1 . 38 , 667 . 146843 ,     c e c c f Beberapa harga c dapat disubstitusikan ke sisi kanan persamaan, sehingga diperoleh : c fc 4 34,115 8 17,653 12 6,067 16 -2,269 20 -8,401 Dan dapat digambarkan grafiknya : -15 -10 -5 5 10 15 20 25 30 35 40 4 8 12 16 20 24 c fc Dari grafik nampak bahwa akar persamaan terletak antara 12 dan 16. Perkiraan kasar dari akar adalah 14,75. Bila kita substitusikan c = 14,75 ke dalam fc, maka :   40 1 . 75 , 14 38 , 667 75 , 14 75 , 14 146843 ,     e f = 0,059 Yang memberikan hasil cukup dekat dengan nol. Bila nilai c kita substitusikan ke dalam persamaan 1.10 :   10 . 1 , 68 75 , 14 1 . 75 , 14 1 , 68 . 8 , 9    e v = 40,059 Hasil ini cukup dekat dengan kecepatan yang disyaratkan, 40 ms. Kesulitan dalam metoda ini barangkali adalah usaha untuk membuat plot grafik fungsinya. Namun dengan tersedianya beberapa software yang Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 28 sederhana seperti MS Excell dapat membantu kita. Hanya saja metoda ini tidak cukup akurat, karena bisa saja tebakan akar bagi orang yang satu berbeda dengan yang lain.

2.3 Metoda Interval Tengah Bisection Method