Interpolasi Kuadrat Interpolasi orde n

Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 75 4.1 Polinom Interpolasi Newton 4.1.1 Interpolasi Linear Bentuk interpolasi paling sederhana ialah interpolasi linear, yang dilakukan dengan jalan menghubungkan dua buah titik data dengan suatu garis lurus. Dan dengan menggunakan hukum segitiga sebangun gambar 4.2 maka diperoleh hubungan : o o o o x x x f x f x x x f x f      1 1 1 4.2.a Yang bisa dituliskan kembali dalam bentuk : . 1 1 1 o o o o x x x x x f x f x f x f      4.2.b Persamaan 4.2.b merupakan persamaan umum interpolasi linear. Gambar 4.2 Pemahaman Interpolasi Linear Secara Grafik

4.1.2 Interpolasi Kuadrat

Jika terdapat tiga titik data, maka interpolasi dapat dilakukan secara kuadrat. Yang mempunyai bentuk : f 2 x = b o + b 1 x x o + b 2 x x o x x 1 4.3 Dengan koefisien – koefisien b o , b 1 dan b 2 berturut – turut adalah : b o = fx o 4.4.a b 1 = o o x x x f x f   1 1 4.4.b fx fx 1 f 1 x fx o x o x x 1 x Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 76 b 2 = o o o x x x x x f x f x x x f x f       2 1 1 1 2 1 2 4.4.c Contoh : Diketahui nilai ln 1 = 0, ln 4 = 1,3862944 dan ln 6 = 1,7917595. Hitunglah nilai dari ln 2 dengan : a. menggunakan data ln 1 dan ln 4 interpolasi linear b. menggunakan data ln 1, ln 4 dan ln 6 interpolasi kuadrat nilai eksak dari ln 2 = 0,69314718 Dengan menggunakan persamaan 4.2.b : f 1 2 = 0 + 1 2 1 4 3862944 , 1    = 0,46209813 100 69314718 , 46209813 , 69314718 ,    t  = 33,3 Dengan memakai persamaan 4.3, 4.4.a, 4.4.b dan 4.4.c maka : b o = 0 b 1 = 1 4 3862944 , 1   = 0,46209813 b 2 = 1 6 46209813 , 4 6 3862944 , 1 7917595 , 1     =  0,051873116 Substitusikan nilai – nilai b o , b 1 dan b 2 ke persamaan 4.3 untuk memperoleh bentuk : f 2 x = 0 + 0,46209813.x  1  0,051873116.x  1x  4 Dan untuk mendapatkan nilai ln 2, kita substitusikan x = 2 ke dalam persamaan tersebut : f 2 2 = 0,56584436 100 69314718 , 56584436 , 69314718 ,    t  = 18,4

4.1.3 Interpolasi orde n

Jika terdapat n+1 data maka dapat dilakukan interpolasi orde n seperti dibahas dalam sub bab berikut. Perhatikan bahwa polinom derajat n dalam 4.1 dapat dituliskan kembali dalam bentuk : f n x = b o + b 1 x x o + … + b n x x o x x 1 x x n 1 4.5 Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 77 Dengan memakai titik – titik data yang diketahui, maka koefisien – koefisien b o , b 1 , b 2 , …. b n dapat dihitung sebagai berikut : b o = fx o 4.6.a b 1 = f[x 1 .x o ] 4.6.b b 2 = f[x 2 , x 1 , x o ] 4.6.c ….... b n = f[x n , x n 1 , ……, x 1 , x o ] 4.6.d Fungsi di dalam kurung siku adalah finite divided difference beda terbagi hingga . First divided difference dinyatakan secara umum sebagai : f[x i ,x j ] = j i j i x x x f x f   4.7 Sedangkan second divided difference, adalah merupakan perbedaan dari dua beda terbagi pertama, yang dirumuskan sebagai : f[x i ,x j ,x k ] = k i k j j i x x x x f x x f   ] , [ ] , [ 4.8 Dan beda terbagi hingga ke-n adalah : f[x n ,x n 1 ,….,x 1 ,x o ] = o n o n n n n x x x x x f x x x f      ] , , [ ] ,...., , [ 2 1 1 1 4.9 Persamaan 4.7 hingga 4.9 dapat dipakai untuk menghitung koefisien – koefisien dalam persamaan 4.6, dan kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 4.5 untuk mendapatkan polinom interpolasi beda terbagi Newton divided – difference interpolating polinomial : f n x = fx o + x x o f[x 1 ,x o ] + x x o x x 1 f[x 2 ,x 1 ,x o ] +…… + x x o x x 1 …..x x n 1 f[x n ,x n 1 ,….,x o ] 4.10 Tabel 4.1 memberikan skema cara mencari beda terbagi hingga pertama, kedua hingga ketiga. Gambar 4.3 Skema Pencarian Beda Terbagi Hingga i x i fx i pertama kedua Ketiga x fx o f[x 1 ,x o ] f[x 2 ,x 1 ,x o ] f[x 3 ,x 2 ,x 1 ,x o ] 1 x 1 fx 1 f[x 2 ,x 1 ] f[x 3 ,x 2 ,x 1 ] 2 x 2 fx 2 f[x 3 .x 2 ] 3 x 3 fx 3 Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 78 Contoh : Diketahui titik – titik data sebagai berikut : x i fx i x o = 1 0 x 1 = 4 1,3862944 x 2 = 6 1,7917595 x 3 = 5 1,6094379 Gunakan Interpolasi Polinom beda terbagi Newton orde ketiga, untuk mendapatkan nilai f2 Polinom orde ketiga, dari persamaan 4.5 dengan n = 3 adalah : f 3 x = b o + b 1 x x o + b 2 x x o x x 1 + b 3 x x o x x 1 x x 2 Koefisien – koefisien b o , b 1 , b 2 dan b 3 dicari dari persamaan 4.7, 4.8 dan 4.9, hasilnya ditabelkan sebagai berikut : i x i fx i pertama kedua Ketiga 0 x =1 0 0,46209813 - 0,051873116 0,0078655415 1 x 1 =4 1,3862944 0,20273255 0,020410950 2 x 2 =6 1,7917595 0,18232160 3 x 3 =5 1,6094379 Baris teratas dari tabel tersebut merupakan koefisien – koefisien polinom, yakni : b o = fx o = 0 b 1 = f[x 1 ,x o ] = 0,46209813 b 2 = f[x 2 ,x 1 ,x o ] =  0,051873116 b 3 = f[x 3 ,x 2 ,x 1 ,x o ] = 0,0078655415 Sehingga polinom yang terbentuk adalah : f 3 x = 0 + 0,46209813x 1  0,051873116x1x4 + 0,0078655415x 1x4x6 Dan dapat dipakai untuk menghitung f 3 2 = 0,62876869 Catatan Kuliah Analisis Numerik – CIV-208 79

4.2 Polinom Interpolasi Lagrange