1.7. Skala atau pengukuran nyeri
Indikator adanya dan intensitas nyeri yang paling penting adalah
laporan ibu tentang rasa nyeri itu sendiri. Namun intensitas nyeri juga
dapat ditentukan dengan berbagai macam cara berikut : 1.7.1.
Menanyakan ibu untuk menggambarkan nyeri atau rasa tidak nyamannya.
1.7.2. Meminta ibu untuk menggambarkan beratnya nyeri atau rasa
tidak nyamannya dengan menggunakan skala. Skornilai skala nyeri dapat dicatat pada flow chat untuk memberi pengkajian
nyeri yang berkelanjutan. 1.7.3.
Meminta ibu untuk membuat tanda X silang pada skala analog. Penggunaan skala intensitas nyeri mudah dan merupakan metode
terpercaya dalam menentukan intensitas nyeri ibu. Skala seperti ini memberikan konsistensi bagi petugas kesehatan untuk
berkomunikasi dengan klienibu dan petugas kesehatan. Ada 3 cara mengkaji intensitas nyeri
a. Skala deskripsi intensitas nyeri sederhana
Siple deskriptive pain intensity sale
Tidak nyeri Nyeri ringan
Nyeri sedang Nyeri hebat Nyeri sangat hebat Nyeri tidak terkontrol
Universitas Sumatera Utara
b. Skala intensitas nyeri numeric
0-10 Numerik pain intensity scale
1 2
3 4 5
6 7
8 9
10
Nyeri ringan Nyeri sedang
Nyeri hebat
c. Visual analog scale VAS
Tidak nyeri Nyeri
Katakan pada pasien untuk menunjukkan pada garis, dimana rasa nyeri itu terasa jika dibentangkan dalam garis antara tidak
nyeri dengan nyeri hebat Judha,2012.
1.8. Penanganan Nyeri
Penanganan nyeri menurut Modul pelatihan manajemen nyeri 2013 dapat dilakukan dengan cara farmakoterapi multimodal analgesia,
pembedahan, serta juga terlibat di dalamnya perawatan yang baik dan teknik non-farmakologi fisioterapi, psikoterapi
1.8.1. Farmakologis
Obat farmakologis untuk penanganan nyeri Non-opioid analgecics
Paracetamol
Universitas Sumatera Utara
NSAIDs, including COX-2 inhibitors Gabapentin, pregabalin
1.8.2. Non-Farmakologis
Ada beberapa metode-metode non-farmakologis yang digunakan untuk membantu penanganan nyeri paska
pembedahan, seperti menggunakan terapi fisik dingin, panas yang dapat mengurangi spasme otot, akupunktur untuk nyeri
kronik gangguan muskuloskletal, nyeri kepala, terapi psikologis music, hypnosis, terapi kognitif, terapi tingkah laku dan
rangsangan elektrik pada system saraf TENS, Spinal Cord Stimulation, Intracerebral Stimulation.
Pendekatan multimodal nonfarmakologis : a.
Kebiasaan dan tingkah laku • penyuluhan
• relaxasi imaginasi • terapi psikis
• hypnosis • musik, seni
• hubungan timbal balik yang alami • ibadah, meditasi
b. Pendekatan fisik
• pijat • akupuntur
• akupressure
Universitas Sumatera Utara
• panas atau dingin • rangsangan saraf tens
• terapi olah raga
2. Nyeri Punggung 2.1. Pengertian