Pembahasan Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas. Tindakan yang diberikan berupa pendekatan PBL. Kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan PBL adalah KD 1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga masyarakat dalam kehidupan sehari – hari dalam menjalankan agama, KD 2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat sebagai wujud cinta tanah air, KD 3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan KD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Prosedur tindakan penelitian menggunakan 2 siklus. Kondisi pembelajaran PKn saat pra siklus sebelum diberi tindakan pendekatan PBL, hasil belajar siswa yang mencapai KKM ≥75, sebanyak 4 siswa (33% dari seluruh siswa) dengan rata-rata hasil belajar PKn yang diperoleh yakni 65.
Pembelajaran siklus 1 diberi tindakan pendekatan PBL, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 7 siswa atau 58% dari seluruh siswa dengan rata-rata belajar PKn sebesar 73. Pada pembelajaran siklus 2, jumlah siswa yang mencapai KKM yakni 12 siswa (100% dari seluruh siswa). Rata-rata hasil belajar PKn yang diperoleh pada siklus 2 sebesar 83. Penelitian yang dilakukan pada siklus 2 sudah mencapai indikator kinerja.
Indikator kinerja dari hasil belajar PKn, ditetapkan bahwa hasil penelitian dengan menggunakan tindakan pendekatan PBL dikatakan berhasil, karena pada siklus 1 ketuntasan belajar telah mencapai minimal 58% dan siklus 2 mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran PKn yang dilaksanakan melalui pendekatan PBL dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang dimulai dari Sekolah Dasar hingga SMTA, yang dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan, karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Dengan adanya kehidupan bermasyarakat yang selalu berkembang, maka pendekatan yang digunakan pembelajaran adalah pendektan PBL. Jodion Siburian, dkk dalam Utami (2011:4) menyatakan bahwa Pendektan PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan pada suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan masalah, melalui masalah tersebut siswa belajar keterampilan-keterampilan yang lebih mendasar.
Pembelajaran melalui pendekatan PBL, siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas, sehingga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar PKn siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PKn siswa dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yakni dari skor minimum 55 : 58 : 75 ; skor maksimum 70 : 85 : 93 ; skor rata-rata
65 : 73 : 83 ; dan ketuntasan 33 % : 58 % : 100%. Hasil penelitian terbukti bahwa tindakan PBL ini berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016:2 bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran PKn diupayakan dapat terselenggara secara interaktif antara guru dan siswa, memberikan inspirasi bagi siswa.
Pelaksanaan pembelajaran PKn, dikembangkan mendasarkan pada standar proses. Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah pada Bab III Menjelaskan bahwa desain pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu dalam Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan sumber belajar, perangkat penilaian dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Sehingga pembelajaran di sekolah harus dirancang oleh guru agar siswa mampu menghadapi tantangan kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan. Pembelajaran yang sesuai dengan keadaan saat ini adalah pembelajaran melalui pendekatan PBL.
Penerapan melalui pendekatan PBL terbukti meningkat hasil belajar PKn berdasarkan ketuntasan belajar siswa. Peningkatan ini juga dialami penelitian yang terdahulu yakni penelitian oleh Murahati 2015 dalam skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada siswa kelas V SD Negeri Gabus 01 Pati. Hal ini terbukti peningkatan berdasarkan presentase kenaikan ketuntasan belajar siswa dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tindakan berupa pendekatan PBL yaitu ketuntasan belajar siswa dicapai siswa dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan, yaitu 7 siswa (54%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 13 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 6 siswa (46%) dan nilai rata-rata kelas dari 71 Menjadi 84 meningkat sebesar 13.
Penerapan pembelajaran melalui pendektan PBL terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas 4 SDN Jimbaran 01 Kayen Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.