BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Pembentukan Sikap Melalui Pembelajaran Model VCT (Value Clarification Technique) Siswa Kelas 4 SDN Jimbaran 01 Kayen Pati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian ini,akan diuraikan tentang tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus akan membahas mengenai kondisi awal siswa sebelum dilaksanakannya siklus. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Deskripsi siklus II sama halnya akan menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II meliputi hasil tes dan nontes. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa nilai tes formatif, sedangkan hasil nontes berupa data observasi terhadap aktivitas siswa dan performansi guru. Hasil penelitian tersebut peneliti paparkan sebagai berikut:.

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan studi awal dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas 4 di SDN Jimbaran 01, diperkuat dengan studi dokumentasi dari daftar nilai siswa kelas 4, untuk mengetahui kondisi proses pembelajaran dan hasil belajar kelas

4. Tempat penelitian berada di SDN Jimbaran 01 Pati pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subjek Penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 4 SDN Jimbaran

01 dengan jumlah 12 siswa, terdiri dari 7 siswa perempuan dan 5 siswa laki- laki. Karakteristik daya serap pembelajaran siswa kelas 4 heterogen. Daya serap yang heterogen ini memerlukan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa agar hasil belajar dapat tercapai dengan baik.

Studi awal penelitian dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Pada studi awal ini dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah bagus, hal ini dapat dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pel ajaran PKn yang sudah mencapai ≥ 75% dimana KKM pada Studi awal penelitian dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Pada studi awal ini dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah bagus, hal ini dapat dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pel ajaran PKn yang sudah mencapai ≥ 75% dimana KKM pada

Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi dilakukan pada hari Kamis 25 Agustus 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas

4 SDN Jimbaran 01. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran Pembelajaran yang diterapkan oleh guru selama ini masih bersifat teacher center yaitu memposisikan guru sebagai subjek yang utama, sedangkan siswa siswa hanya menjadi obyek pasif untuk menerima semua yang guru sampaikan. Selanjutnya pemanfaatan media pembelajaran juga jarang digunakan oleh guru, sekolah memang sudah menyediakan beberapa media mengajar namun guru merasa penggunaan media dirasa terlalu rumit karena banyak membutuhkan persiapan. Hal tersebut diketahui karena guru sering mengajar dengan ceramah. Padahal sebuah media juga dapat membantu guru untuk menyampaikan materi sehingga pengetahuan yang siswa terima tidak hanya pengetahuan instan dari guru tetapi siswa juga bisa melakukan aktivitas pembelajaran yang lebih bermakna dengan adanya media pembelajaran dengan adanya media pembelajaran. Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas 4 SDN Jimbaran

01, hambatan-hambatan yang muncul tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif karena siswa akan merasa bosan dan juga kesulitan dalam memahami maupu mendalami materi ajar. Kondisi yang demikian berdampak pada perilaku siswa yang masih belum mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam mata pelajaran PKn,meskipun hasil belajar mereka sudah bagus.

Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan yaitu dari data evaluasi pelajaran PKn oleh guru kelas 4 SDN Jimbaran 01 semester II tahun 2016/2017. Data hasil evaluasi pelajaran PKn tema globalisasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Pelajaran PKn

Kondisi Awal

No Rentang Nilai

Frekuensi Persentase

Nilai Rata-rata Tertinggi Terendah

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai evaluasi PKn menunjukkan hasil belajar PKn sudah bagus. Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal PKn

(KKM ≥ 70) ada 3 siswa dan yang tuntas KKM ada 9 siswa. (Daftar nilai evaluasi PKn semester II dapat dilihat pada lampiran nilai kondisi awal).

Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut:

Rentang Nilai

Rentang Nilai

Gambar 4.1 Destribusi Frekuensi Nilai PKn

4.1.2 Kondisi Awal

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil nilai pada kondisi awal/sebelum tindakan disajikan dalam bentuk tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar

Nilai

Jumlah Siswa Frekuensi Presentase (%)

2 Belum tuntas

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih besar dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil mencapai KKM yang sudah ditetapkan.

KKM

Belum Tuntas 25%

Belum Tuntas

Gambar 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar PKn yang cukup bagus, dibuktikan dengan nilai evaluasi siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 Pati, maka peneliti lebih memfokuskan pada pengembangan nilai-nilai agar siswa memiliki sikap yang lebih baik sejalan dengan hasil belajar yang mereka peroleh.Dengan cara menerapkan pembelajaran menggunakan Berdasarkan hasil belajar PKn yang cukup bagus, dibuktikan dengan nilai evaluasi siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 Pati, maka peneliti lebih memfokuskan pada pengembangan nilai-nilai agar siswa memiliki sikap yang lebih baik sejalan dengan hasil belajar yang mereka peroleh.Dengan cara menerapkan pembelajaran menggunakan

4.1.2.1 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I ini, akan menjelaskan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan pembelajaran.

4.1.2.2 Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan akan dijelaskan tentang perencanaan yang dilakukan peneliti bersama dengan teman sejawat sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model VCT berbantuan media video dan gambar yang meliputi kegiatan penyusunan RPP, perlengkapan berupa media pembelajaran, perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada pertemuan terakhir disetiap siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Tindakan pada tiap pertemuan akan dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:

(1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada bulan September. Sebelum

melakukan pembelajaran siklus I pertemuan pertama peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai kurikulum KTSP dengan menggunakan model VCT berbantuan media pembelajaran berupa video dan gambar . Pada siklus I Standar Kompetensi untuk mata pelajaran PKn yaitu 4. Menunjukan sikap terhadap globalisasi. Kompetensi Dasar yang dipelajari yaitu 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkunganya. Penyusunan RPP telah didiskusikan dengan guru kelas 4 dan sebagai teman sejawat dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi dilakukan untuk membahas tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media video dan gambar yang digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (4.1.1) Menceritakan proses globalisasi (4.1.2) Menyebutkan pengaruh globalisasi pada permainan,makanan, dan melakukan pembelajaran siklus I pertemuan pertama peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai kurikulum KTSP dengan menggunakan model VCT berbantuan media pembelajaran berupa video dan gambar . Pada siklus I Standar Kompetensi untuk mata pelajaran PKn yaitu 4. Menunjukan sikap terhadap globalisasi. Kompetensi Dasar yang dipelajari yaitu 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkunganya. Penyusunan RPP telah didiskusikan dengan guru kelas 4 dan sebagai teman sejawat dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi dilakukan untuk membahas tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media video dan gambar yang digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (4.1.1) Menceritakan proses globalisasi (4.1.2) Menyebutkan pengaruh globalisasi pada permainan,makanan, dan

pada makanan, permainan,transportasi,komunikasi ,informasi dan budaya. Penyusunan RPP telah didiskusikan terlebih dahulu dengan guru kelas 4 dan sebagai teman sejawat dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi dilakukan untuk membahas tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media gambar dan video yang digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (4.1.1) Menceritakan proses globalisasi. (4.1.2) Menyebutkan pengaruh globalisasi pada bidang makan,permainan,dan kebudayaan. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan pertama dengan menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video adalah diharapkan setelah pembelajaran :(1) Siswa dapat menceritakan proses globalisasi. (2) Siswa dapat menjelaskan sikap terhadap globalisasi,menyebutkan pengaruh globalisasi pada makanan,permainan,dan kebudayaan, setelah itu peneliti menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan teman sejawat tentang sikap terhadap globalisasi di lingkunganya. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah berupa media gambar dan video .Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,dan lembar penilaian,. Peneliti dan teman sejawat kemudian mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 4 agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. (Dapat dilihat di RPP siklus I pada lampiran)

dapat menyebutkan

pengaruh

globalisasi

(2) Pertemuan kedua Perencanaan pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama.

Pada pembelajaran pertemuan kedua ini peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KTSP menggunakan model VCT berbantuan gambar dan video dengan Kompetensi Dasar 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkunganya. Penyusunan RPP didiskusikan terlebih dahulu dengan guru kelas 4 dan

sebagai teman sejawat dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi dilakukan untuk membahas tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (4.1.2) Menyebutkan pengaruh globalisasi pada makanan, permainan, dan kebudayaan, (4.1.3) Menjelaskan sikap terhadap pengaruh globalisasi. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan teman sejawat menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan kedua dengan menggunakan model cooperatif learning tipe jigsaw berbantuan power point ialah (1) Setelah melihat gambar dan video yang disajikan guru,siswa dapat menyebutkan pengaruh globalisasi pada makanan,permainan dan kebudayaan, (2) Siswa dapat menyelesaikan tugas untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan jenis makanannya. Selanjutnya peneliti menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan teman sejawat. Selanjutnya peneliti menyiapkan media gambar dan video yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar diskusi dan penilaian.

kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap siswa serta peningkatan hasil belajar PKn setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan model VCT. Soal yang diujikan pada siklus I berjumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda dan lembar pernyataan sikap sebanyak 30 butir. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal evaluasi yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 12 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus I yaitu di ruang kelas 4 SDN Jimbaran 01.

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap Pada tahap pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap

(1) Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan.pada hari Kamis tanggal 08 September 2016 mulai pukul 07.00 WIB . Guru yang diminta sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Ibu Ika Aryanti, S.Pd.Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, ketua kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa, dilanjutkan presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru menggali materi prasyarat dengan memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi dalam kehidupan sehari-hari. Anak – anak, siapa diantara kalian yang pernah diajak ibu berbelanja ke supermarket? ”Apa yang dibeli ibu kalian ketika berbelanja?”.” Menurut kalian lebih nyaman belanja di pasar apa belanja di supermarket? Kenapa?” Dari berbagai jawaban siswa,guru mampu mengetahui apa saja yang diketahui oleh siswa selama ini, kemudian dijadikan sebagai langkah dalam mengidentifikasi masalah. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan menuliskan Kompetensi Dasar (KD) 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkunganya.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa melakukan eksplorasi melalui gambar yang disajikan. Guru meminta siswa untuk memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting dari materi yang disampaikan guru. Guru menggali pengetahuan siswa tentang gambar yang diberikan yaitu mengenai makanan cepat saji dan makanan tradisional.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok asal yang tiap kelompok terdiri dari dua orang siswa. Setiap kelompok berdiskusi tentang materi yang telah diberikan.Guru memberikan waktu 10 menit untuk diskusi. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa Perwakilan masing-masing kelompok Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok asal yang tiap kelompok terdiri dari dua orang siswa. Setiap kelompok berdiskusi tentang materi yang telah diberikan.Guru memberikan waktu 10 menit untuk diskusi. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa Perwakilan masing-masing kelompok

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah berhasil membuat media kreatif dan mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang jenis penyakit pada rangka manusia. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. (2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan.pada hari Sabtu tanggal 10 September mulai pukul 07.00 WIB .Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Ibu Ika Aryanti, S.Pd. Pertemuan kedua pada siklus I ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, ketua kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian doa, dilanjutkan presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru menyampaikan apersepsi untuk menggali materi prasyarat dengan mengajukan pertanyaan “Anak – anak siapa diantara kalian yang memiliki saudara yang tinggal di tempat jauh?”. “Bagaimana kalian dapat mengetahui kabarnya?”. “Kita dapat mengetahui kabar saudara kita yang tinggal di tempat jauh salah satunya adalah dengan menggunakan alat komunikasi”. Dari berbagai jawaban siswa kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu menyebutkan contoh alat transportasi tradisional dan alat transportasi modern serta menyebutkan alat komunikasi.

Setelah kegiatan awal disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, Setelah kegiatan awal disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi,

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri atas dua orang siswa pada masing-masing kelompok. Kemudian tiap-tiap kelompok berdiskusi tentang materi yang sudah dibagikan oleh guru ke tiap kelompok masing-masing. dan yang lain yang belum dijelaskan oleh guru. Guru memberikan waktu 15 menit untuk diskusi. Perwakilan masing-masing kelompok secara bergantian maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Disaat perwakilan kelompok ada yang presentasi, kelompok yang lain menyimak dan mencatat hal-hal penting untuk menanggapi presentasi kelompok yang sedang menyampaikan pendapat. Setelah semua kelompok sudah menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru mengajak siswa untuk membuat simpulan tentang alat – alat transportasi dan komunikasi, serta dampak yang ditimbulkan globalisasi pada system transportasi dan komunikasi.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan tes evaluasi siklus I, lembar skala sikap, dan lembar respon siswa terhadap pembelajaran model VCT. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

4.1.2.4 Pelaksanaan Observasi

Pada pelaksanaan observasi, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan model cooperatif learning tipe jigsaw berbantuan media power point yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas

selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari

16 indikator aktivitas guru dan 14 indikator aktivitas siswa. Masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor

3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada persentase 1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40% berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria cukup baik, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik, dan persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1

No

Jumlah Sintak VCT

Tindakan Observasi

Skor

1 Penentuan stimulus

2 Penyajian stimulus

3 Penyimpulan penentuan

8 posisi/pilihan/pendapat

4 Menguji alas an/argument

5 Pengarahan dan

6 Tindak lanjut

Hasil observasi aktivitas guru terdapat enam aspek yang diamati, masing-masing aspek merupakan kegiatan sintak model pembelajaran VCT. Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 44 atau dalam persentase 69%.Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru termasuk dalam kriteria Hasil observasi aktivitas guru terdapat enam aspek yang diamati, masing-masing aspek merupakan kegiatan sintak model pembelajaran VCT. Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 44 atau dalam persentase 69%.Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru termasuk dalam kriteria

skor perolehan

Aspek yang diamati

Gambar 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

Jumlah No Sintak VCT

Tindakan Observasi

1 2 3 4 Skor

1 Penentuan stimulus

2 Penyajian stimulus

3 Penentuan posisi/pendapat/pilihan

4 Menguji alas an / argument

5 Penyimpulan dan pengarahan

6 Tindak lanjut

6 2 Jumlah

Hasil observasi aktivitas siswa terdapat enam aspek yang diamati, masing-masing aspek merupakan kegiatan yang didasarkan pada sintak model VCT . Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa adalah 14 atau dalam persentase

58%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa termasuk dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada diagram berikut ini:

S KOR P EROLEH AN

Aspek yang diamati

Gambar 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

Hasil observasi diskusi kelompok pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada table 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan 1

Nama

Aspek yang dinilai/ Skor tiap aspek

No Skor Kelompok

A B C D E Jumlah Akhir

Rata – rata Skor

Dari table 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa aktivitas diskusi kelompok pada siklus I pertemuan pertama belum terlihat sikap dan antusias siswa dalam lima aspek yang ditentukan. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 7 dengan persentase sebesar 47%. Hal ini masih jauh dari kriteria persentase skor yang ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar ≥ 70%. Untuk lebih jelasnya hasil observasi diskusi kelompok siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada diagram berikut ini.

TASE N 30%

kelompok 5 kelompok 6

AKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK

Gambar 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan 1

2) Pertemuan Kedua Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

No

Jumlah Sintak VCT

Tindakan Observasi

1 2 3 4 Skor

12 1 Penentuan stimulus

2 Penyajian stimulus

9 3 Penentuan posisi/ pilihan/ pendapat

8 4 Menguji alas an / argument

11 3 5 Penyimpulan dan pengarahan

13 6 Tindak lanjut

Jumlah

Hasil observasi aktivitas guru terdapat enam aspek yang diamati, masing-masing aspek merupakan kegiatan sintak model pembelajaran VCT. Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 48 atau dalam persentase 75%.Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru termasuk dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan dua dapat dilihat pada diagram berikut ini:

skor perolehan

Aspek yang diamati

Gambar 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.6 berikut:

TAbel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

No Tindakan Observasi Jumlah Sintak VCT

1 2 3 4 Skor

1 Penentuan stimulus

2 Penyajian stimulus

3 Penentuan posisi/ pilihan

4 Menguji alas an / argument

5 Penyimpulan dan pengarahan

6 Tindak lanjut

3 3 TOTAL

Hasil observasi aktivitas siswa terdapat enam aspek yang diamati, masing-masing aspek merupakan kegiatan yang didasarkan pada sintak model VCT . Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa adalah 16 atau dalam persentase 67%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada diagram berikut.

skor perolehan

Aspek yang diamati

Gambar 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

Hasil observasi diskusi kelompok pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada table 4.8 berikut.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan 2

No Nama

Jumlah Skor Kelompok

Aspek yang dinilai/ Skor tiap aspek

Akhir

1 Kelompok √ √ √ √ √

2 Kelompok √ √ √ √ √

3 Kelompok √ √ √ √ √

4 Kelompok √ √ √ √ √

Rata – rata Skor

Dari table 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa aktivitas diskusi kelompok pada siklus I pertemuan kedua masih belum terlihat sikap dan antusias siswa dalam lima aspek yang ditentukan. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 8 dengan persentase sebesar 53%. Hal ini masih jauh dari kriteria persentase skor yang ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar

≥ 70%. Untuk lebih jelasnya hasil observasi diskusi kelompok siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada diagram berikut ini.

KEOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4 KELOMPOK 5 KELOMPOK 6

AKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK

Gambar 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok

Siklus I Pertemuan 2

4.1.2.5 Pelaksanaan Evaluasi Siklus I

Pada sub bab pelaksanaan evaluasi ini, akan menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran, berupa nilai PKn siswa kelas 4 di SDN Jimbaran 01 setelah pelaksanaan tindakan siklus I penerapan model VCT berbantuan media gambar dan video sebagai berikut.

Hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas 4 di SDN Jimbaran 01 diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus I yaitu pada pertemuan kedua siklus I. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai PKn siklus I siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai berikut.

Tabel 4.9

Destribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran PKn

Siklus I

No Rentang Frekuensi Frekuensi Persentase Nilai Rata-rata Tertinggi Terendah

Jumlah Siswa

Berdasarkan tabel di atas destribusi frekuensi nilai PKn siswa kelas 4 mengalami peningkatan dari kondisi awal, dapat diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata siswa yang pada kondisi awal 76 menjadi 78 pada siklus I. Berdasarkan tabel 4.9 dapat dinyatakan dalam diagram 4.9 yaitu sebagai berikut.

frekuensi

50-60

61-70

71-80

81-90

91-100

50-60

61-70

71-80

81-90

91-100

Gambar 4.9

Destribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran PKn

Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Siklus I

No Ketuntasan

Jumlah Siswa Belajar

2 Belum Tuntas

Dari tabel 4.10 ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70)

sebanyak 2 siswa atau 17% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ket untasan Minimal (KKM ≥ 70) sebanyak 10 siswa dengan persentase 83% dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan hasil belajar mata pelajaran PKn, namun hasil yang diperoleh tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 90%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.10 dapat dilihat pada diagram 4.10 berikut.

KKM

Belum Tuntas

Gambar 4.10

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 1

Sedangkan hasil skala sikap pada mata pelajaran PKn tema globalisasi di kelas 4 SDN Jimbaran 01 dapat digambarkan dalam table 4.11 berikut.

Tabel 4.11

Destribusi Frekuensi Skala Sikap Siklus 1

No Rentang

Skor Frekuensi

Frekuensi Persentase

Rata-rata

Tertinggi Terendah

Jumlah Siswa

Dari tabel di atas menunjukan rata – rata skor yang diperoleh adalah 77, yang berarti dalam rentang skor kategori baik,namun secara keseluruhan masih belum memenuhi standar karena frekuensi yang memperoleh skor kategori baik hanya sebesar 67%, dimana kriteria minimal standar yang ditentukan adalah sebesar sebesar 80%. Berdasarkan table 4.11 dapat dinyatakan dalam bentuk diagram 4.11 berikut.

Skala Sikap

Belum Tampak

Gambar 4.11

Diagram Persentase Hasil Skala Sikap Siklus 1

4.1.2.6 Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi, diskusi ini dilakukan oleh peneliti, guru observer dan perwakilan dari beberapa siswa kelas 4.Kegiatan diskusi tersebut berisi tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video. Dari diskusi yang dilakukan diketahui bahwa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video, guru dapat memperoleh pengalaman dan wawasan yang baru di dalam pembelajaran, selain itu guru juga merasa lebih mudah dalam mengajar khususnya di dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sementara itu bagi siswa dengan pembelajaran dengan model VCT,siswa merasa suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan lagi, siswa tidak harus selalu mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Materi pelajaran dapat Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi, diskusi ini dilakukan oleh peneliti, guru observer dan perwakilan dari beberapa siswa kelas 4.Kegiatan diskusi tersebut berisi tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video. Dari diskusi yang dilakukan diketahui bahwa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video, guru dapat memperoleh pengalaman dan wawasan yang baru di dalam pembelajaran, selain itu guru juga merasa lebih mudah dalam mengajar khususnya di dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sementara itu bagi siswa dengan pembelajaran dengan model VCT,siswa merasa suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan lagi, siswa tidak harus selalu mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Materi pelajaran dapat

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dan kedua. Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas guru sebanyak 16 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 69 %, selanjutnya pada pertemuan kedua mengalami peningkatan hingga persentase 75%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.12 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kedua sebagai berikut.

Siklus 1

se 72% ta n

e 71% Siklus 1

Diagram Peningkatan Persentase Hasil Observasi Guru Siklus 1

Pertemuan Pertama dan Kedua

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan pertama dan kedua. Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas siswa sebanyak 6 item, hasil persentase aktivitas siswa pertemuan pertama sebesar 58 %, selanjutnya pada pertemuan kedua mengalami peningkatan hingga persentase 67%.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.14 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut.

Siklus 1

Siklus 1 S A 56%

SIKLUS I

Gambar 4.13

Diagram Peningkatan Persentase Hasil Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama dan Kedua

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) pada pelaksanaan tindakan siklus I mencapai 75% siswa

tuntas.KKM ini merupakan kriteria minimal yang harus diperoleh siswa sebagai evaluasi hasil belajar dari aspek pengetahuan dengan kategori yang harus dicapai minimal B. Meskipun hasil evaluasi pada siklus pertama sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) secara klasikal yaitu sebesar ≥ 75% namun,hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu sebesar 90%, karena masih ada 2 siswa yang perolehan nilainya berada di bawah KKM 70. Namun demikian, setelah pelaksanan siklus I, nilai rata-rata hasil belajar PKn siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal 76 menjadi 78, dengan persentase ketuntasan belajar siswa naik dari kondisi awal 75% menjadi 83 %.

Skala sikap sebagai prioritas utama untuk mengukur sikap siswa selama proses pembelajaran menunjukan hasil yang cukup baik yaitu dengan hasil sebesar 67%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengukuran sikap menggunakan instrumen skala sikap menunjukan hasil yang baik meskipun belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 90%.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video. Kekurangan yang ditemui Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video. Kekurangan yang ditemui

1) Kelebihan

a. Rancangan pembelajaran sudah tersusun dengan baik. Siswa mampu

memahami materi yang disampaikan meskipun kurang maksimal.

b. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih terlihat,sehingga proses pembelajaran tidak membosankan

c. Kondisi pembelajaran yang terbentuk lebih baik, guru tidak mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih kreatif dan sikap siswa pada KD

4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkunganya sudah mulai tampak.

2) Kekurangan

a. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran dengan menerapkan model VCT sehingga masih Nampak canggung baik dalam menyampaikan pendapat dan memberikan argument.

b. Kegiatan diskusi belu beerjalan maksimal, masih banyak siswa yang bermain dan mengobrol sendiri.

c. Alokasi waktu melibihi batas yang direncanakan. Dari berbagai kekurangan yang ditemui, maka peneliti melakukan analisis dan berkonsultasi dengan guru kelas 4 tentang kondisi siswa serta pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah berlangsung, untuk menyusun rencana perbaikan dari kekurangan tersebut yang selanjutnya akan diterapkan pada siklus II, sebagai berikut.

1. Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti akan melakukan pengarahan dan diskusi bersama guru teman sejawat mengenai langkah-langkah dari pembelajaran model VCT sehingga antara rencana dan pelaksanaan dapat berjalan selaras.

2. Guru harus memberikan instruksi dan peraturan yang jelas di dalam kegiatan pembelajaran agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berlangsung sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

3. Guru harus melihat alokasi waktu, agar semua kegiatan terlaksana.

4. Guru membimbing dan memberikan pengarahan agar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran semua siswa dapat ikut berpartisipasi dan bekerja sama dengan baik.

5. Guru harus selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani dalam menyampaikan setiap gagasan. Salah satu contoh pemberian motivasi bisa dilakukan guru adalah dengan memberikan penghargaan dan semangat kepada siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II ini, akan menjelaskan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dibagi menjadi dua kali pertemuan, Kompetensi Dasar : 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indoesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.

4.1.3.1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan akan dijelaskan tentang perencanaan yang dilakukan

peneliti bersama dengan teman sejawat sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model VCT berbantuan media gambar dan video yang meliputi kegiatan penyusunan RPP, perlengkapan berupa media pembelajaran, perencanaan tes evaluasi, lembar skala sikap dan lembar respon siswa yang akan diberikan pada pertemuan terakhir disetiap siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua dengan evaluasi. Tindakan pada tiap pertemuan akan dijelaskan dengan rincian sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu kedua bulan

September. Sebelum melakukan pembelajaran siklus II pertemuan pertama peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum KTSP dengan menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video. Penyusunan RPP didiskusikan terlebih dahulu dengan guru kelas 4 dan sebagai teman sejawat dalam pelaksanaan tindakan penelitian.Diskusi dilakukan untuk membahas tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain

(4.2.1) Menjelaskan globalisasi kebudayaan (4.2.2) Menyebutkan contoh kebudayaan Indonesia (tarian tradisional dan asing).

Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan teman sejawat menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan pertama dengan menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video adalah : (1) Setelah melihat gambar – gambar yang ditampilkan, siswa dapat menjelaskan pengertian budaya. (2) Setelah mengamati video tentang tarian daerah dan tarian luar negeri, siswa dapat menyebutkan jenis – jenis budaya di Indonesia. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar penilaian. Selanjutnya peneliti dan teman sejawat mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 4 agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. (Dapat dilihat di RPP siklus II pada lampiran)

2) Pertemuan Kedua Perencanaan pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Pada pembelajaran pertemuan kedua ini peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model VCT berbantuan media gambar dan video dengan Kompetensi Dasar 4.3 Menentukan sikap terhadap globalisasi. Penyusunan RPP didiskusikan terlebih dahulu guru kelas 4 dan sebagai teman sejawat dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi dilakukan untuk membahas tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan kedua antara lain (4.2.3) Menyebutkan dampak positif dan negative budaya asing yang masuk ke Indonesia (4.2.4) Menunjukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kepribadian bangsa.

Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan teman sejawat menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan kedua dengan menggunakan model VCT berbantuan gambar dan video ialah: (1) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan contoh – contoh budaya di Indonesia yang pernah Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan teman sejawat menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan kedua dengan menggunakan model VCT berbantuan gambar dan video ialah: (1) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan contoh – contoh budaya di Indonesia yang pernah

Selanjutnya peneliti menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan teman sejawat. Setelah pembelajaran, kemudian peneliti mengadakan evaluasi siklus II. Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti untuk evaluasi siklus II. Penyusunan soal dilakukan sebelum evaluasi siklus II. Penyusunan soal yang akan dipakai untuk tes evaluasi siklus II juga didiskusikan bersama dengan guru kolaborator. Sebelum kegiatan tes evaluasi berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal evaluasi yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 12 siswa di kelas 4. Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Siswa juga diminta untuk mengerjakan lembar skala sikap dan lembar respon siswa yang diberikan setiap akhir siklus.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan.Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Rincian pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut.

1) Pertemuan pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan. pada hari Kamis tanggal 15 September 2016 mulai pukul 07.35 WIB. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Ibu Ika Aryanti, S.Pd. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, ketua kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian doa, dilanjutkan presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu

“Rasa Sayange” kemudian memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan lagu tersebut “Berasal dari manakah lagu Rasa Sayange?”. Dari berbagai jawaban siswa dapat “Rasa Sayange” kemudian memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan lagu tersebut “Berasal dari manakah lagu Rasa Sayange?”. Dari berbagai jawaban siswa dapat

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.Pada kegiatan eksplorasi, siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan (buku siswa) tentang materi contoh budaya Indonesia.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi kelompok- kelompok sesuai sintak pembelajaran VCT. Jumlah siswa yang hanya 12 orang maka, guru membagi kelompok yang masiing-masing beranggotakan dua orang. Kemudian tiap kelompok berdiskusi tentang materi yang diberikan oleh guru. Guru memberikan waktu 15 menit untuk diskusi. Setelah siswa selesai berdiskusi kelompok, perwakilan masing- masing kelompok secara bergantian maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Disaat perwakilan kelompok ada yang presentasi, kelompok yang lain dapat menyimak dan mencatat hal-hal penting untuk menanggapi presentasi kelompok yang sedang menyampaikan pendapat. Setelah semua kelompok sudah menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru mengajak siswa untuk membuat simpulan tentang materi yang telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah berhasil menyampaikan presentasi dengan baik. Dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang (4.3) Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

2) Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 17

September 2016 oleh peneliti dan guru kolaborator yaitu Ibu Ika Aryanti, S.Pd selaku guru kelas 4 SDN Jimbaran 01. Pada pertemuan kedua ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenai sikap terhadap globalisasi di lingkunganya. Dalam kegiatan akhir September 2016 oleh peneliti dan guru kolaborator yaitu Ibu Ika Aryanti, S.Pd selaku guru kelas 4 SDN Jimbaran 01. Pada pertemuan kedua ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenai sikap terhadap globalisasi di lingkunganya. Dalam kegiatan akhir

4.1.3.3 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pada pelaksanaan observasi, akan dijelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan model VCT berbantuan media gambar dan video yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebagai berikut.

1. Pertemuan Pertama Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas

selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari

16 item aktivitas guru dan 6 item aktivitas siswa. Masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Maguan Rembang Semester 1 Tahun Pelaja

0 1 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5 SD Nege

0 1 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Maguan Re

0 1 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5

0 0 39

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS 5 SD NEGERI MAGUAN REMBANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Maguan Rembang Semester 1 Tahun Pelajaran 2016 / 2017

0 0 95

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance)

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Pembentukan Sikap Melalui Pembelajaran Model VCT (Value Clarification Technique) Siswa Kelas 4 SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Semester II Tahun

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Fungsi Pendidikan Nasional - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Pembentukan Sikap Melalui Pembelajaran Model VCT (Value Clarification Technique) Siswa Kelas 4 SDN Jimbaran 01 Ka

0 0 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Pembentukan Sikap Melalui Pembelajaran Model VCT (Value Clarification Technique) Siswa Kelas 4 SDN Jimbaran 01 K

0 0 24