Distribusi Frekuensi Penderita OMA pada Anak Berdasarkan Umur Distribusi Frekuensi Penderita OMA pada Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Frekuensi Penderita OMA pada Anak Berdasarkan Gejala Klinis

No. Riwayat ISPA Jumlah f 1. 2. Ada Tidak Ada 56 29 65,9 34,1 Jumlah 85 100,0 Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 56 orang 65,9 penderita OMA pada anak mempunyai riwayat ISPA, sedangkan yang tidak mempunyai riwayat ISPA adalah 29 orang 34,1.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Distribusi Frekuensi Penderita OMA pada Anak Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi umur penderita tertinggi dijumpai pada umur 5-12 tahun, yaitu 28 orang 32,9, dan proporsi terendah terdapat pada umur 2-5 tahun, yaitu 14 orang 16,5. Hasil penelitian Titissari 2005 di Poli THT sub-bagian Otologi THT RSCM dan Poli THT RSAB Harapan Kita menunjukkan proporsi penderita OMA pada anak tertinggi pada usia 5-12 tahun, yaitu 32,6, sedangkan proporsi usia terendah adalah pada usia 12-18 tahun, yaitu 4,7. Hasil penelitian Zakzuok et al. 2002 di Saudi Arabia menunjukkan proporsi tertinggi pada usia 4-8 tahun, yaitu 41, sedangkan proporsi terendah pada usia 8-12 tahun, yaitu 19.

5.2.2. Distribusi Frekuensi Penderita OMA pada Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa proporsi jenis kelamin tertinggi pada laki-laki, yaitu 47 orang 55,3. Perempuan tercatat 38 orang 44,7. Rasio laki-laki dibandingkan dengan perempuan adalah 47:38, yaitu 1,24. Universitas Sumatera Utara Menurut Titissari 2005 di Poli THT sub-bagian Otologi THT RSCM dan Poli THT RSAB Harapan Kita, proporsi untuk perempuan adalah lebih tinggi, yaitu 51,2 dibandingkan dengan laki-laki 48,8. Hasil penelitian Onion 1997 menunjukkan rasio laki-laki dibandingkan dengan perempuan adalah 1,35. Hasil penelitian Zakzuok et al 2002 di Saudi Arabia menunjukkan anak laki-laki lebih cenderung menderita OMA, yaitu 57 orang, dibandingkan perempuan, 43 orang.

5.2.3. Distribusi Frekuensi Penderita OMA pada Anak Berdasarkan Gejala Klinis

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa proporsi gejala klinis penderita OMA pada anak terbanyak adalah keluar cairan, yaitu sebanyak 72 orang 84,7, diikuti demam 42 orang 49,4, nyeri telinga 32 orang 37,6, dan pendengaran menurun 5 orang 5,9. Penelitian yang dilakukan Titissari 2005 di Poli THT sub-bagian Otologi THT RSCM dan Poli THT RSAB Harapan Kita menjumpai penderita yang mempunyai gejala klinis demam sebanyak 69,8 dan yang tidak demam adalah sebanyak 30,2. Penderita yang mempunyai gejala klinis nyeri telinga adalah sebanyak 83,7 . Penderita yang mempunyai gejala klinis gangguan pendengaran adalah sebanyak 41,9.

5.2.4. Distribusi Frekuensi Telinga yang Menderita OMA pada Anak Berdasarkan Stadium OMA