PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD SWASTA BAPTIS INDEPENDEN MEDAN.

(1)

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROYEK UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

KELAS V SD SWASTA BAPTIS

INDEPENDEN MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH:

SAUT M. SIMAMORA

NIM. 8146182038

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

SAUT M. SIMAMORA. 8146182038. Pengembangan LKS Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Swasta Baptis Independen Medan.Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek yang layak dan valid serta efektif.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Dick and Carey. Subjek pada penelitian ini adalah siswaSD Swasta Baptis Independen Medan kelas V. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek.Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi LKS, lembar validasi tes hasil belajar, tes hasil belajar dan angket respon siswa.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi dan bahasa, menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan di lapangan dengan revisi dan valid, sedangkan validasi ahli desain pembelajaranmenyatakan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan di lapangan tanpa revisi dan valid; dan (2) berdasarkan uji coba lapangan, LKS dapat dinyatakan efektif. Hal tersebut berdasarkan: (i) persentase ketuntasan klasikal meningkat yaitu89,66 %, dari 29 siswa yang mengikuti tes; (ii) ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai; (iii) respon siswa positif; dan (iv) presentase waktu belajar efektif. Tingkat keefektifan LKS berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gain score adalah sedang.

Kata Kunci: lembar kerja siswa, proyek, hasil belajar,sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya.


(6)

ABSTRACT

SAUT M. SIMAMORA. 8146182038. The Development of LKS Based Project To Improve Learning Outcomes IPA of Five Grade Students on Primary School of Swasta Baptis at Medan District. Thesis, Medan: Study Program Primary Education, Postgraduate Work at State University of Medan.

The object of this research is Student Worksheet (LKS) based project. The instrument used consisted of a sheet LKS validation, validation sheet achievement test, achievement test and student questionnaire responses. The root of the problem in this research is the fact that teachers tend not to maximize the manufacture of lesson plan, teachers are still rarely provides worksheets to students, LKS there is only ready-made and very minimal projects/activities of students, teachers tend to not use a project based approach, students' activity in relatively monotonous learning, and students are less actively involved in the learning process so that student learning outcomes are still low. The purpose of this study is to develop the students' worksheet (LKS) based on viable projects and valid and effective. Subjects in this study were the students of private primary schools Independent Baptis Medan class V. Analysis of the data used is descriptive analysis. The results showed that: (1) validation of the material and language expert, stated that developed LKS fit for use in the field with a revised and valid, while validation of instructional design experts developed states that LKS fit for use in the field without revision and valid; and (2) based on field trials, LKS can be declared effective. It is based on: (i) increase the percentage of classical completeness is 89.66%, of the 29 students who took the tests; (ii) achievement of learning objectives (TPK) is reached; (iii) a positive student response; and (iv) the percentage of study time effectively. The effectiveness of project based LKS in improving student learning outcomes based gain score is moderate.


(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan LKS Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Swasta Baptis Independen Medan” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada yang terhormat Prof. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen pembimbing I, dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd.,selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik dan sabar.


(9)

2. Ibu Prof. Retno Dwi Suyanti, M.Pd., Bapak Dr. Hasruddin, M. Pd., dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran pada penyusunan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si., Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd., dan Bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku tim ahli yang telah meluangkan waktu memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penyusunan LKS yang telah dikembangkan.

4. Ibu R. Ginting, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Swasta Baptis Independen Medan dan kepada Guru Kelas V yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

5. Ayahanda T. Simamora dan Ibunda B. Panjaitan, AmK atas dorongan, motivasi dan nasihatnya yang menyejukkan hati serta cinta kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

6. Adik-adikku tercinta Yenti Simamora, S.Pd, Ernesto Simamora S.Pd, dan Maria Diva Simamora S.Pd yang telah membantu dan memberikan semangat bagi penulis

7. Seluruh teman-teman B1 Pasca Sarjana 2014 teristimewa kepada Bapak Ermansyah Lubis, Abdi Imanuel Ginting, Nahrun Najib Siregar, Tri Astari, Maisarah, Vivi Uvaira Hasibuan, Ridha Hutami dan teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

8. Seluruh keluarga, sahabat dan teman-teman yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu penulis selama penyususnan tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu per satu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya.Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda.Seperti pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dengan tesis ini.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.


(10)

Medan, Juni 2016 Penulis,


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 7

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

1.7Variabel dan Definisi Operasional Variabel………. ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoretis ... 10

2.1.1. Pengertian Hasil Belajar IPA ... 10

2.1.2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 15

2.1.2.1. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek 20 2.1.2.2. Langkah-Langkah Operasional Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 22

2.1.3. Keefektifan ... 25

2.1.4. Respon Siswa……….… ... 28

2.1.5. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 29

2.1.5.1. Fungsi LKS ... 33

2.1.5.2. Pengembangan LKS ... 38


(12)

2.2. Penelitian Relevan ... 52

2.3. Kerangka Konseptual ... 53

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu Penelitian ... 56

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 56

3.3. Jenis Penelitian ... 56

3.4. Prosedur Pengembangan ... 59

3.4.1. Studi Pendahuluan ... 59

3.4.2. Perencanaan ... 66

3.4.3. Validasi dan Uji Coba ... 71

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 74

3.6. Instrumen Pengumpulan Data... 76

3.6.1. Lembar Validasi LKS ... 77

3.6.2. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar ... 79

3.6.3. Tes Hasil belajar ... 80

3.6.4. Angket Respon Siswa ... 84

3.7. Teknik Analisis Data ... 85

3.7.1. Analisis Data Validasi LKS ... 85

3.7.2. Analisis Data Keefektifan LKS ... 87

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 92

4.1.1. Deskripsi Studi Pendahuluan ... 93

4.1.1.1. Analisis Kebutuhan dan Identifikasi Tujuan Umum ... 93

4.1.1.2. Melakukan Analisis Pembelajaran ... 95

4.1.1.3. Menganalisis Siswa ... 96

4.1.1.4. Merumuskan Tujuan Khusus ... 96

4.1.2. Deskripsi Perencanaan ... 97

4.1.2.1. Mengembangkan Instrumen Assesment ... 97

4.1.2.2. Mengembangkan LKS Berbasis Proyek ... 98

4.1.2.3. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran ... 101

4.1.3. Deskripsi Validasi dan Uji Coba ... 103


(13)

4.1.3.2. Deskripsi Uji Coba ... 109

4.2. Analisis Data ... 122

4.2.1. Analisis Data Validasi LKS ... 122

4.2.2. Analisis Data Keefektifan LKS ... 127

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 130

4.4. Temuan Penelitian ... 133

4.5. Keterbatasan Penelitian ... 134

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 3.1. Simpulan ... 136

3.2. Saran ... 137


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator IPA Kelas V SD

... 51

Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ahli Materi ... 78

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ahli Bahasa ... 79

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ahli Desain Pembelajaran ... 79

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar ... 81

Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 82

Tabel 3.6 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa ... 86

Tabel 3.7 : Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi ... 87

Tabel 3.8 : Rentang Presentase dan Kriteria Kualifikasi Uji Kelayakan LKS 88

Tabel 4.1 : Hasil Validasi LKS Oleh Ahli Materi ... 104

Tabel 4.2 : Revisi LKS dari Validator Ahli Materi ... 105

Tabel 4.3 : Hasil Validasi LKS Oleh Ahli Bahasa ... 106

Tabel 4.4 : Revisi LKS dari Validator Ahli Bahasa ... 107

Tabel 4.5 : Hasil Validasi LKS Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 108

Tabel 4.6 : Revisi LKS dari Validator Ahli Desain Pembelajaran ... 109

Tabel 4.7 : Revisi Tes Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Validasi Ahli ... 109

Tabel 4.8 : Revisi Uji Coba Perorangan ... 110

Tabel 4.9 : Revisi Uji Coba Kelompok Kecil ... 112

Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas ... 113

Tabel 4.11 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 114

Tabel 4.12 : Hasil Uji Daya Beda ... 114

Tabel 4.13 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar (Setelah Validasi dan Uji Coba) .. 115

Tabel 4.14 : Rangkuman Hasil Pretest dan Posttest Uji Coba Lapangan .... 116

Tabel 4.15 : Rangkuman Hasil Gain Score Uji Coba Lapangan ... 116

Tabel 4.16 : Ketercapaian Indikator Hasil Pretest dan PosttestUji Coba Lapangan ... 117

Tabel 4.17 : Respon Siswa Uji Coba Lapangan ... 119

Tabel 4.18 : Pencapaian Indikator Keefektifan LKS ... 121

Tabel 4.19 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi ... 123


(15)

Tabel 4.21 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 126 Tabel 4.22 : Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Uji Coba Lapangan . 128


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Proyek ... 22 Gambar 2.2 : Tahap-Tahap Pengembangan Model Dick and Carey ... 49 Gambar 3.1 : Tahap-Tahap Pengembangan LKS Berbasis Proyek

Pada SD Swasta Baptis Independen Medan ... 59 Gambar 3.2 : Peta Konsep Materi Sifat-Sifat Cahaya dan Pemanfaatannya.. 64 Gambar 3.3 : Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Proyek ... 68 Gambar 4.1 : Peta Konsep Materi Sifa-Sifat Cahaya dan Pemanfaatannya ... 95 Gambar 4.2 : Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Proyek ... 98 Gambar 4.3 : Tampilan Cover LKS(Draft I) ... 102 Gambar 4.4 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli

Materi ... 123 Gambar 4.5 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli

Bahasa ... 125 Gambar 4.6 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli

Desain Pembelajaran ... 127 Gambar 4.7 : Diagram Peningkatan Ketuntasan Klasikal Uji Coba

Lapangan ... 128 Gambar 4.8 : Diagram Peningkatan Ketercapaian Indikator Uji Coba


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1a : Silabus Pembelajaran ... 142

Lampiran 1b: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 144

Lampiran 1c: Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Proyek Lampiran 2a : Angket Penilaian dan Tanggapan Terhadap LKS IPA Berbasis Proyek ... 156

Lampiran 2b : Validasi Tes Hasil Belajar ... 165

Lampiran 2c : Tes Hasil Belajar ... 173

Lampiran 2d : Kunci dan Penskoran Tes Hasil Belajar ... 177

Lampiran 2e : Angket Respon Siswa ... 179

Lampiran 3a : Hasil Validasi LKS ... 180

Lampiran 3b : Hasil Validasi Tes Hasil Belajar ... 184

Lampiran 3c : Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 185

Lampiran 3d : Tes Hasil Belajar ... 188

Lampiran 3e : Kunci Jawaban dan Penskoran Tes Hasil Belajar ... 190

Lampiran 4a : Hasil Ketuntasan Belajar Pre-Test Uji Coba Lapangan ... 191

Lampiran 4b : Hasil Ketuntasan Belajar Post-Test Uji Coba Lapangan... 193

Lampiran 4c : Hasil Gain Score Uji Coba Lapangan ... 195

Lampiran 4d : Hasil Ketercapaian Indikator Pembelajaran Pre-Test Uji Coba Lapangan ... 196

Lampiran 4e : Hasil Ketercapaian Indikator Pembelajaran Post-Test Uji Coba Lapangan ... 198

Lampiran 5a : Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Lapangan ... 200


(18)

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di berbagai bidang kehidupan simdalam menghadapi persaingan global. Persaingan global antar negara selalu menuntut pendidikan agar mampu menghadapi persaingan tersebut. Dalam meningkatkan sumber daya manusia di dunia pendidikan banyak hal yang harus dilakukan pihak terkait. Mulai dari penyempurnaan kurikulum, pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, pengadaan buku ajar atau bahan ajar, perbaikan sarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen pendidikan dan penggunaan berbagai model pembelajaran oleh guru.

LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang sangat penting. Bahan ajar (LKS) adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagaimana dengan pendapat Muktar (2013) yang menyatakan bahwa “bahan ajar juga merupakan hal-hal yang perlu dipelajari oleh siswa sebagai alat yang disediakan oleh pengajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki”. Dimana LKS itu sendiri memuat banyak aktivitas yang harus dilaksanakan siswa. Pentingnya LKS dapat dilihat dari pemaparan ini: 1) memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari suasana guru sentris menjadi siswa sentris; 2) membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja; 3) dapat digunakan untuk


(19)

2 mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya; dan 4) memudahkan guru memantau keberhasilan siswa mencapai sasaran belajar.

Disamping LKS sangat penting peranannya, LKS juga mesti diarahkan atau dikembangkan dengan model pembelajaran yang baik. Salah satu model pembelajaran yang baik tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek. LKS dapat dikembangkan dalam pembelajaran ini. Dimana dalam lembar kerja siswa tersebut termuat lembar kerja dalam bentuk proyek. Sehingga siswa diarahkan pada pekerjaan yang membutuhkan peralatan atau bahan dan kerjasama yang baik antar siswa. Namun dalam kenyataannya dilapangan bahwa guru masih jarang memberikan LKS kepada siswa, guru juga cenderung belum menggunakan pendekatan berbasis proyek, guru belum memaksimalkan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa masih berada dibawah KKM.

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Gagne (dalam Pribadi, 2009) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “ a set of events embedded in purposeful activities that facilitate learning”. Maksudnya

yaitu pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Proses pembelajaran mempunyai tujuan agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik dengan model pembelajaran.

Kemudian pembaharuan dalam bidang kurikulum yang telah dilakukan pemerintah adalah KTSP. Kurikulum ini menuntut sekolah untuk dapat


(20)

3 mempersiapkan berbagai keperluan baik dalam hal sarana maupun prasarana pendidikan. Dalam hal sarana salah satu diantaranya adalah bahan ajar. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Sebagaimana yang dikemukakan Soegiranto (dalam Arlitasari, dkk., 2013) bahwa “bahan ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara sistematis yang digunakan siswa dalam pembelajaran”. Bahan ajar sangat penting bagi guru dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru harus menggunakan bahan ajar yang bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan dan lebih berkesan serta akan lebih mengingat dan tidak mudah melupakan hal-hal yang dipelajarinya.

Perkembangan model pembelajaran saat ini telah maju pesat, dari model yang memfokuskan pada teacher centered beralih ke arah student centered.

Meskipun demikian tidak semua sekolah bisa melakukan proses pembelajaran yang student centered. Praktek-praktek mengajar di keseharian, guru masih

mendominasi dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran ditentukan oleh ujian akhir semester. Sistem pembelajaran student centered membutuhkan

perubahan paradigma para pembelajar baik guru maupun siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator, sedangkan siswa berperan sebagai pelaku pembelajar aktif dan mandiri. Kedudukan guru bukan satu-satunya sumber materi


(21)

4 pembelajaran namun sebagai salah satu sumber materi pembelajaran dan kedudukan siswa sebagai pengguna materi pembelajaran.

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu salah satu bagian dari media pembelajaran dalam bentuk media cetak. Penggunaan LKS dalam proses pembelajaran telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Istianah tentang pengaruh penggunaan LKS Kimia dengan materi pokok sifat Koligatif Larutan yang disusun berdasarkan standar isi terhadap peningkatan prestasi dan motivasi belajar siswa. Terbukti bahwa prestasi belajar siswa setelah diberikan LKS Kimia meningkat sebesar 30,97 %. Penggunaan LKS sangat besar perannya dalam proses pembelajaran, sehingga seolah-olah penggunaan LKS dapat menggantikan kedudukan seorang guru. Hal ini dapat diberikan, apabila LKS yang digunakan tersebut merupakan LKS berkualitas baik.

Penggunaan LKS harus diimplementasikan dalam praktik pembelajaran sehari-hari di satuan pendidikan. Karena faktor penentu keberhasilan suatu pembelajaran terletak pada kompetensi seorang guru dalam mengelola pembelajaran dan komponen pembelajaran yang saling mendukung satu sama lain. Sebagaimana pendapat Sabri (2005) yang menyatakan bahwa “sebagai suatu sistem belajar mengajar meliputi komponen antara lain: tujuan, bahan ajar, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi”. Agar tujuan itu tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga setiap komponen itu terjadi kerjasama. Bahan ajar berupa LKS sebagai komponen pembelajaran diharapkan guru dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan siswa.


(22)

5 bahwa guru masih jarang mengembangkan LKS sendiri dan bahkan tidak pernah, hal ini terjadi karena banyaknya bahan ajar yang siap pakai sehingga guru tidak wajib mengembangkan bahan ajar yang dapat digunakan. Tetapi tidak adanya LKS, menyebabkan siswa dominan mendengarkan dan mencatat yang sekaligus menjadi salah satu faktor pembelajaran tidak aktif melibatkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang berkemampuan rendah akan merasakan pembelajaran yang membosankan.

Dengan demikian sebuah LKS harus dapat dijadikan sebuah bahan ajar sebagai pengganti fungsi guru. Pengajaran dengan mengembangkan LKS model siklus ini dirancang dengan cakupan lima fase yaitu: (1) pendahuluan; (2) penggalian; (3) penjelasan; (4) penerapan konsep; dan (5) evaluasi. Hal ini disebabkan melalui LKS model siklus belajar, siswa yang telah memiliki kesiapan dapat mengembangkan pemahamannya sendiri terhadap suatu konsep dengan kegiatan mencoba dan berpikir, sehingga siswa memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterperincian dalam mengemukakan gagasan serta dapat meningkatkan kreativitas siswa.

LKS yang dikembangkan sendiri oleh pendidik dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa. Selain lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik siswa juga mencakup tahapan perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga, dan lain-lain. Pengembangan LKS dapat menjawab kesulitan siswa dalam belajar dan memecahkan masalah yang dihadapi. Penerapan LKS dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Penerapan LKS dapat menyediakan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas. LKS


(23)

6 dapat memfasilitasi siswa lebih tertarik dalam belajar, siswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites, dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan hasil observasi di tempat penelitian, peneliti mengamati hasil

pretest siswa pada mata pelajaran IPA. Dari 5 soal yang diberikan ternyata banyak

siswa yang kurang paham dengan materi pelajaran IPA dan hasil belajar siswa masih di bawah KKM. Berdasarkan data pretest tersebut siswa tergolong tidak

paham dan tidak memenuhi nilai KKM yang sudah ditentukan.

Berdasarkan lima soal yang diberikan peneliti, kategori siswa yang memahami materi yang merupakan KD 1 yang terdiri dari 3 soal yaitu soal no 2, 3, dan 5. Dengan penjabaran diatas tergambar hasil nilai siswa yang sebagian besar siswa masih dibawah nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu 70,0. Kenyataan ini dinilai bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah. Satu hal yang diperhatikan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa.

Peran guru sebagai fasilitator, dimana pengadaan Lembar Kerja Siswa diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru berperan menentukan apa yang dipelajari menjadi bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Selain itu, banyaknya LKS yang siap jadi namun tidak sesuai dengan karakteristik siswa dan LKS yang ada belum banyak mengandung proyek/kegiatan siswa. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan pembelajaran berbasis proyek dengan judul: “Pengembangan LKS Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Swasta Baptis Independen Medan”.


(24)

7

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, sebagai berikut:

1. Guru cenderung belum memaksimalkan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Guru masih jarang memberikan LKS kepada siswa.

3. LKS yang ada hanya siap pakai dan sangat minim proyek/kegiatan siswanya.

4. Guru cenderung belum menggunakan pendekatan berbasis proyek. 5. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong monoton.

6. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 7. Hasil belajar siswa masih rendah.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah pengembangan LKS berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Swasta Baptis Independen Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah:


(25)

8 1. Bagaimana kelayakan dan kevalidan Lembar Kerja Siswa berbasis

proyek yang dikembangkan?

2. Bagaimana keefektifan Lembar Kerja Siswa berbasis proyek?

3. Bagaimana respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa berbasis proyek?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kelayakan dan kevalidan Lembar Kerja Siswa berbasis proyek yang dikembangkan

2. Untuk mengetahui keefektifan Lembar Kerja Siswa berbasis proyek

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa berbasis proyek

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu: (1) Secara teoritis manfaatnya adalah (a) sebagai sarana untuk mengembangkan LKS pada pembelajaran IPA yang sesuai dengan prosedur, prinsip, teori, dan konsep teknologi pendidikan dalam kawasan pengembangan dan pemanfaatan LKS, (b) untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang penggunaan LKS dan berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan LKS dalam pembelajaran IPA, dan (c) sumbangan pemikiran dan bahan acuan guru, pengembang, lembaga


(26)

9

pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan LKS pembelajaran IPA. (2) Secara praktis manfaatnya adalah (a) bagi siswa, sebagai pengalaman baru dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek dan dapat meningkatkan pemahaman siswa serta hasil belajarnya, (b) bagi guru, sebagai bahan masukan mengenai Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa, dan (c) bagi sekolah, sebagai bahan referensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

1.7 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan definisi operasionalnya sebagai berikut:

a. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah

model atau serangkaian aktivitas pembelajaran yang berdasarkan proyek atau kegiatan sehingga menghasilkan suatu karya dalam bentuk produk siswa.

b. Keefektifan adalah adanya kesesuaian yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal.

c. Hasil belajar IPA adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pengalaman belajar sehingga menguasai konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari.

d. Respon siswa adalah tanggapan siswa terhadap LKS berbasis proyek yang dikembangkan.


(27)

135

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Hasil kesimpulan dari validator materi pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan dengan revisi dan valid, kemudian validator bahasa pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan dengan revisi dan sangat valid. Sedangkan kesimpulan dari validator desain pembelajaran pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan tanpa revisi dan valid.

Keefektifan LKS yang dikembangkan berbasis proyek diperoleh melalui satu kali percobaan. Pada uji coba lapangan diperoleh hasil yaitu persentase ketuntasan klasikal meningkat, ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai; respon siswa positif; dan presentase waktu belajar efektif. Berdasarkan gain score, tingkat keefektifan LKS berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar adalah sedang. Pada uji coba lapangan syarat keefektifan terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa LKS yang telah dikembangkan berbasis proyek telah efektif digunakan.

Dari hasil tahap memvalidkan dan uji coba lapangan yang menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan LKS berbasis proyek dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis proyek yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(28)

136

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. LKS berbasis proyek yang telah dikembangkan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, LKS berbasis proyek ini menarik, sesuai dengan karakteristik siswa dan menimbulkan antusias serta kreatif siswa.

2. LKS yang dihasilkan belum diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah lain, penyebarannya adalah penyebaran terbatas yaitu hanya pada subjek di sekolah penelitian. Untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis proyek dalam berbagai topik pelajaran IPA dan mata pelajaran lain yang sesuai, disarankan pada para guru dan peneliti untuk mengimplementasikan LKS berbasis proyek ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah.

3. Respon siswa positif terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek menggunakan LKS berbasis proyek. Oleh sebab itu diharapkan pada guru IPA agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan respon positif serta menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan menganggap bahwa IPA adalah pelajaran yang hanya mencatat saja dan membosankan.

4. Peneliti berharap agar pengembangan LKS berbasis proyek ini dapat dikembangkan kembali oleh para peneliti yang lain


(29)

137

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Amsah, Siti. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. PALUTA. Tesis. Medan: PPs UNIMED.

Arends, R, I. 2011. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh. Jilid Dua. (diterjemahkan oleh Soedjipto, Helly, P. dan Soedjipto, Sri, M.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arlitasari, dkk. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Bebasis

Salingtemas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 81. Astari, Tri. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan

Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

064036 Medan”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Referensi Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Eggen, P.D & Kauchak, D.P. 1988. Strategies for teacher:Teaching Content and Thinking Skill. Allyn and Bacon: Boston.


(30)

138 Research Association’s Division D, Measurement and Research Methodology. (Online, http://lists.asu.edu/cgi-bin.html, diakses 27 November 2015).

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hasratuddin. 2002. Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan. Surabaya: Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika.

Herman. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran

Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal

Sains dan Pendidikan Fisika, 8 (1): 1-11.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.

Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology.

Newyork: Lea.

Mudhofir. 1987. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. 2011. KTSP (Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan) Dasar

Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara

Nieveen. 2007. An Introductionto Educational Design Research. Enschede. Netzodruk.

PSDMPK-PMP. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas IV. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.

Permendikbud. Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta:

Diva Remaja Rosdakarya.

. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.

Pribadi. B.A, 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Reigeluth, C. M. 1983. Instructional Design Theoris & Model. London: Lowrence


(31)

139 Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sabri, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching.

Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sinaga, B. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan

Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3). Disertasi. Tidak dipublikasikan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory and Practice. Fifth Edition. Allyn and Bacon: Boston.

Soekamto, Toeti. 1993. Perancangan Dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.

Sofyan. 2013. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey. (Online, http://modul-dsp.org/bagian-pertama/model-desain.html, diakses 05 Maret 2016).

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2007.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development). Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Mnemonic Asosiasi Bergambar Pada Operasi Hitung Perkalian Dasar SDIT Al Hijrah 2 Deli Serdang”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.

Suparman, Atwi .M. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Trianto, 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

, 2009. Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Bumi Aksara.


(32)

140

Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan dalam

Kegiatan pengabdian Masyarakata dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata pelajaran Kimia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/ MAK. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.

Wena, Made, 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: Bumi Aksara.

Yamasari, Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT Yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-535-0270-1.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Hasil kesimpulan dari validator materi pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan dengan revisi dan valid, kemudian validator bahasa pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan dengan revisi dan sangat valid. Sedangkan kesimpulan dari validator desain pembelajaran pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan tanpa revisi dan valid.

Keefektifan LKS yang dikembangkan berbasis proyek diperoleh melalui satu kali percobaan. Pada uji coba lapangan diperoleh hasil yaitu persentase ketuntasan klasikal meningkat, ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai; respon siswa positif; dan presentase waktu belajar efektif. Berdasarkan gain score, tingkat keefektifan LKS berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar adalah sedang. Pada uji coba lapangan syarat keefektifan terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa LKS yang telah dikembangkan berbasis proyek telah efektif digunakan.

Dari hasil tahap memvalidkan dan uji coba lapangan yang menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan LKS berbasis proyek dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis proyek yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. LKS berbasis proyek yang telah dikembangkan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, LKS berbasis proyek ini menarik, sesuai dengan karakteristik siswa dan menimbulkan antusias serta kreatif siswa.

2. LKS yang dihasilkan belum diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah lain, penyebarannya adalah penyebaran terbatas yaitu hanya pada subjek di sekolah penelitian. Untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis proyek dalam berbagai topik pelajaran IPA dan mata pelajaran lain yang sesuai, disarankan pada para guru dan peneliti untuk mengimplementasikan LKS berbasis proyek ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah.

3. Respon siswa positif terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek menggunakan LKS berbasis proyek. Oleh sebab itu diharapkan pada guru IPA agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan respon positif serta menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan menganggap bahwa IPA adalah pelajaran yang hanya mencatat saja dan membosankan.

4. Peneliti berharap agar pengembangan LKS berbasis proyek ini dapat dikembangkan kembali oleh para peneliti yang lain


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Amsah, Siti. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec.

Portibi Kab. PALUTA. Tesis. Medan: PPs UNIMED.

Arends, R, I. 2011. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh. Jilid Dua. (diterjemahkan oleh Soedjipto, Helly, P. dan Soedjipto, Sri, M.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arlitasari, dkk. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Bebasis Salingtemas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 81. Astari, Tri. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan

Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 064036 Medan”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Eggen, P.D & Kauchak, D.P. 1988. Strategies for teacher:Teaching Content and

Thinking Skill. Allyn and Bacon: Boston.


(4)

Research Association’s Division D, Measurement and Research Methodology. (Online, http://lists.asu.edu/cgi-bin.html, diakses 27 November 2015).

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hasratuddin. 2002. Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan. Surabaya: Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika.

Herman. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 8 (1): 1-11.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia. Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology.

Newyork: Lea.

Mudhofir. 1987. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. 2011. KTSP (Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan) Dasar

Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara

Nieveen. 2007. An Introductionto Educational Design Research. Enschede. Netzodruk.

PSDMPK-PMP. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas IV. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.

Permendikbud. Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta:

Diva Remaja Rosdakarya.

. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.

Pribadi. B.A, 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Reigeluth, C. M. 1983. Instructional Design Theoris & Model. London: Lowrence


(5)

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sabri, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching.

Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sinaga, B. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan

Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3). Disertasi. Tidak

dipublikasikan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory and Practice. Fifth Edition. Allyn and Bacon: Boston.

Soekamto, Toeti. 1993. Perancangan Dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.

Sofyan. 2013. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey. (Online, http://modul-dsp.org/bagian-pertama/model-desain.html, diakses 05 Maret 2016).

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2007.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development). Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Mnemonic Asosiasi Bergambar Pada Operasi Hitung Perkalian Dasar SDIT Al Hijrah 2 Deli Serdang”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.

Suparman, Atwi .M. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Trianto, 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

, 2009. Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan dalam Kegiatan pengabdian Masyarakata dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata pelajaran Kimia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi

Guru SMK/ MAK. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.

Wena, Made, 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: Bumi Aksara.

Yamasari, Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT Yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-535-0270-1.