54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Profil anak putus sekolah di desa Kuta Gamber rata-rata adalah pengangguran.
Terlihat dari keseharian mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Selain itu adanya masalah sosial yang lain yang di timbulkan seperti mabuk-mabukan,
merokok, bahkan mencuri.
2. Adapun faktor yang mempengaruhi anak putus sekolah di desa tersebut
meliputi 3 tiga faktor yaitu : 1 faktor psikologis yang terdiri dari rendahnya minat anak untuk bersekolah, tingkat kesadaran dan motivasi diri yang rendah,
dan ruang lingkup sekolah yang kurang mendukung. 2 faktor sosial yang terdiri dari faktor lingkungan, faktor keluarga, pandangan masyarakat terhadap
pendidikan yang kurang dan pergaulan bebas. 3 faktor ekonomi keluarga yang tidak memadai.
3. Selain pengangguran, adanya dampak negatif yang lain yaitu seringnya mereka
melakukan hal-hal yang menyimpang, misalnya minum-minuman keras sampai mabuk dan mengganggu ketenangan warga desa. Dampak positifnya ialah
sebagian dari mereka ikut membantu pekerjaan orang tua mereka ladang dan yang lain ialah adanya sifat kemandirian dan kedewasaan dalam pemikiran
yang timbul dalam diri anak. Hubungan anak putus sekolah dengan lingkungan sekilas terlihat baik. Hal ini bisa terjadi karena di desa tersebut masih
memegang adat-istiadat kekeluargaan yang tinggi meskipun anak-anak putus sekolah tersebut sering meresahkan warga.
5.2 Saran
1. Sebaiknya anak yang masih dalam usia sekolah pergi ke sekolh dan
mendapatkan pendidikan yang sebagaimana harusnya. Karena di sekolah anak tersebut akan mendapatkan pendidikan, bukan hanya untuk mendapatkan
izasah melainkan juga mendapatkan pendidikan moral. 2.
Diharapkan kepada orang tua dan anak-anak di desa Kuta Gamber memiliki pemikiran yang lebih luas lagi dalam hal pendidikan sehingga jumlah anak
putus sekolah di desa tersebut bisa berkurang.