Inventory Turnover adalah rasio yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan, dalam arti berapa
kali persediaan yang ada akan diubah menjadi penjualan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa mengetahui likuiditas dari persediaan yang
dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio maka semakin cepat persediaan diubah menjadi penjualan. Rasio perputaran persediaan yang
terlalu rendah menunjukkan lambatnya penjualan atau terlalu banyaknya persediaan yang ada ditangan. Sebaliknya, rasio perputaran persediaan
yang terlalu tinggi bisa menunjukkan kondisi persediaan yang habis sehingga mengakibatkan ketidakpuasan. Menurut Waren, et al 2005:474
”Perputaran persediaan inventory turnover mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang
dimiliki selama periode berjalan“. Rasio ini dihitung sebagai berikut: Inventory Turnover =
Persediaan Penjualan
Pokok Harga
3. Pengertian Laba
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Wild, et al 2005:25 mendefenisikan laba sebagai berikut:
Laba earnings atau laba bersih net income mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada
pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas
kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.
Universitas Sumatera Utara
Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan revenue, beban expense, keuntungan gain, dan kerugian loss. Defenisi dari elemen-
elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting Standard Board dalam Stice 2004 : 230.
a. Pendapatan revenue adalah arus masuk atau peningkatan lain dari
aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian
jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
b. Beban expense adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva
atau timbulnya kewajiban atau kombinasi keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas
lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
c. Keuntungan gain adalah peningkatan dalam ekuitas aktiva bersih
dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
d. Kerugian loss adalah penurunan dalam ekuitas aktiva bersih dari
transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
Informasi tentang komponen-komponen laba merupakan hal yang penting karena kita dapat mengetahui dari mana perusahaan memperoleh labanya.
Informasi tentang komponen-komponen laba akan membantu pemakai laporan keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas di masa depan.
4. Pengertian Pertumbuhan Laba