manajemen tersebut dapat merugikan pemegang saham. Pemegang saham mengharapkan kinerja perusahaan mengalami peningkatan yang ditandai
dengan peningkatan laba karena peningkatan laba akan meningkatkan pengembalian kepada pemegang saham.
Dengan demikian, mengetahui pertumbuhan laba yang diperoleh perusahaan sangat penting bagi pemakai laporan keuangan karena dengan
mengetahui pertumbuhan laba, mereka dapat menentukan apakah terdapat peningkatan atau penurunan kinerja keuangan suatu perusahaan.
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan
komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga,
perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain. Perubahan laba dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor luar seperti
adanya peningkatan harga akibat inflasi dan adanya kebebasan manajerial manajerial discreation yang memungkinkan manajer memilih metode
akuntansi dan membuat estimasi yang dapat meningkatkan laba.
5. Jenis-jenis Laba
a. Laba kotor Menurut Wild, et al 2005 : 120 laba kotor merupakan “pendapatan
dikurangi harga pokok penjualan”. Apabila hasil penjualan barang dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang
Universitas Sumatera Utara
dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk bertahan.
b. Laba operasi
Menurut Stice, et al 2004 : 243 “laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan
didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi”. Laba operasi menunjukkan seberapa efisien dan efektif perusahaan melakukan
aktivitas operasinya. c.
Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak menurut Wild, et al 2005:25 merupakan “laba
dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan”. d.
Laba dari operasi berjalan Laba dari operasi berjalan menurut Wild, et al 2005:25 merupakan
“laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak”.
e. Laba bersih
Laba atau rugi bersih menurut Stice, et al 2004:258 adalah “laba atau rugi operasi berkelanjutan dikombinasikan dengan hasil operasi yang
dihentikan, pos luar biasa, dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi, memberi pemakai laporan ikhtisar pengukuran
kinerja perusahaan untuk periode berjalan”.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu memberikan hasil yang tidak konsisten. Dwi Puji Lestari 2002 menemukan bahwa rasio lancar current ratio sangat
berpengaruh terhadap perubahan laba baik secara simultan maupun secara parsial. Sedangkan penelitian Lina Purnawati 2005 menemukan bahwa rasio lancar
current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Selain itu, penelitian dari Dwi Haryanti 2007 yang menemukan bahwa secara parsial rasio
perputaran total aktiva total assets turnover berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba sedangkan penelitian dari Meilina Sari 2008 menemukan bahwa
rasio perputaran total aktiva total Assets turnover tidak berpengaruh secara parsial. Ringkasan tinjauan penelitian terdahulu ditampilkan dalam table dibawah
ini:
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Variabel yang digunakan
Hasil Penelitian Dwi Puji
Lestari 2002
Pengaruh Pertumbuhan Likuiditas, Leverage,
dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba
Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun
1999-2001 Current
Ratio, Debt To Total
Assets, dan Total Assets
Turnover Pertumbuhan likuiditas,
leverage, dan aktivitas perusahaan berpengaruh
secara signifikan baik secara parsial maupun
secara bersama-sama.
Lina Purnawati
2005 Kemampuan Rasio
Keuangan dalam Memprediksi
Perubahan Laba Current ratio,
gross profit margin,
operating profit margin,
net income to Rasio yang dapat
digunakan sebagai predictor
perubahan laba adalah inventory
turnover, total asset turnover, net income to
Universitas Sumatera Utara