Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 EXTENSI MEDAN

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP

PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH :

NAMA : FAULIA SYAFRINA

NIM : 080522070

DEPARTEMEN : AKUNTANSI - EXTENSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Extensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar, dan apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 25 Mei 2010

Yang Membuat Pernyataan,

Faulia Syafrina NIM : 080522070


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, kekuatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, bantuan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing, saya ucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahan Bapak dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji II.


(4)

5. Kepada orangtua penulis, Fauziah AM, terima kasih setulusnya saya ucapkan atas segala doa, dukungan serta kasih sayang yang telah diberikan selama ini kepada penulis. Kepada seluruh keluarga penulis, terutama mama, terima kasih sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Medan, 25 Mei 2010 Penulis

Faulia Syafrina NIM : 080522070


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial.

Desain penelitian menggunakan desain kausal. Data yang digunakan adalah data sekunder dan metode analisis data adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 16.0. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel dependen adalah pertumbuhan laba sedangkan variabel independennya adalah delapan rasio keuangan yaitu current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment dan return on equity.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa delapan rasio keuangan tersebut secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari delapan rasio keuangan tersebut yang secara parsial mempunyai pengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate.

Kata Kunci: Pertumbuhan laba, current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment, return on equity


(6)

ABSTRACT

This research objectives to analisys and explain influence of financial ratios to predict profit growth in property and real estate company simultant or partial that list in Indonesian Stock Exchange.

Research method uses causal desain. Data use in reseach is sekunder data, data analysis method is multiple linier regression method that use SPSS version 16.0. The hipotesys tested by F test and t test from each independent variable to dependent variable. The dependent variable that used in this reseacrh is profit growt while financial ratios used as independent variable are current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment and return on equity

Reseach result of F test shows that current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment and return on equity have influence simultanly to predict profit growth, while the result of t test shows none of current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment and return on equity have influence partially to predict profit growth in property and real estate company.

Keywords : Pertumbuhan laba, current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment, return on equity


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6

1. Laporan Keuangan ... 6

a. Pengertian Laporan Keuangan ... 6

b. Tujuan Laporan Keuangan ... 7


(8)

d. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ... 11

2. Analisis Laporan Keuangan ... 14

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 14

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 15

c. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 16

3. Analisis Rasio Keuangan ... 18

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan ... 18

b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan ... 19

c. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 19

4. Laba ... 24

a. Pengertian Laba ... 24

b. Pertumbuhan Laba ... 25

c. Jenis-Jenis Laba ... 26

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27

C. Kerangka Konseptual ... 28

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 34

D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .... 35


(9)

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 38

a. Uji Normalitas ... 38

b. Uji Multikolinieritas ... 39

c. Uji Heteroskedastisitas ... 40

d. Uji Autokorelasi ... 40

2. Pengujian Hipotesis ... 41

a. Uji Signifikansi Simultan ... 42

b. Uji Signifikansi Parsial ... 42

F. Jadwal Penelitian ... 43

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 44

B. Statistik Deskriptif ... 49

C. Pengujian Asumsi Klasik ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Multikolinearitas ... 56

3. Uji Heteroskedastisitas ... 62

4. Uji Autokorelasi ... 63

D. Analisis Regresi ... 64

1. Persamaan Regresi ... 64

2. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 67

3. Pengujian Hipotesis ... 69


(10)

b. Uji Signifikansi Parsial ... 70

E. Interpretasi Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 79

B. Keterbatasan Penelitian ... 80

C. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82


(11)

DAFTAR TABEL

Nama Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria ... 33

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Property dan Real Estate ... 44

Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian Tahun 2006 ... 45

Tabel 4.3 Data Variabel Penelitian Tahun 2007 ... 45

Tabel 4.4 Data Variabel Penelitian Tahun 2008 ... 48

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ... 49

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 52

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas pada Data Setelah Transformasi Logaritma Natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 53

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 56

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Tindakan Perbaikan I ... 57

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Tindakan Perbaikan II... 58

Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Setelah Tindakan Perbaikan Atas Terjadinya Multikolinearitas ... 59

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test ... 64

Tabel 4.13 Analisis Hasil Regresi ... 65

Tabel 4.14 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 68

Tabel 4.15 Hasil Uji F ... 69


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nama Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 30

Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 54

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot ... 55

Gambar 4.3 Grafik Histogram II ... 60

Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot ... 61


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Halaman

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan

Sampel ... 84

Lampiran 2 Data Variabel Penelitian Tahun 2006 ... 85

Lampiran 3 Data Variabel Penelitian Tahun 2007 ... 86

Lampiran 4 Data Variabel Penelitian Tahun 2008 ... 87

Lampiran 5 Statistik Deskriptif Sebelum Transformasi Data ... 88

Lampiran 5 Statistik Deskriptif Sesudah Transformasi Data... 88

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi Data ... 89

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Sesuda h Transformasi Data ... 89

Lampiran 6 Histogram dan Grafik Normal P-P Plot ... 90

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum Tindakan Perbaikan ... 91

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinearitas Sesuda h Tindakan Perbaikan I ... 91

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinieritas Sesudah Tindakan Perbaikan II ... 92

Lampiran 7 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Setelah Tindakan Perbaikan Atas Terjadinya Multikolinearitas ... 92

Lampiran 7 Grafik Histogram dan Normal P-P Plot Setelah Tindakan Perbaikan Atas Gejala Multikolinieritas ... 93

Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 94

Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi ... 94

Lampiran 9 Hasil Uji F ... 95


(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial.

Desain penelitian menggunakan desain kausal. Data yang digunakan adalah data sekunder dan metode analisis data adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 16.0. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel dependen adalah pertumbuhan laba sedangkan variabel independennya adalah delapan rasio keuangan yaitu current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment dan return on equity.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa delapan rasio keuangan tersebut secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari delapan rasio keuangan tersebut yang secara parsial mempunyai pengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate.

Kata Kunci: Pertumbuhan laba, current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment, return on equity


(15)

ABSTRACT

This research objectives to analisys and explain influence of financial ratios to predict profit growth in property and real estate company simultant or partial that list in Indonesian Stock Exchange.

Research method uses causal desain. Data use in reseach is sekunder data, data analysis method is multiple linier regression method that use SPSS version 16.0. The hipotesys tested by F test and t test from each independent variable to dependent variable. The dependent variable that used in this reseacrh is profit growt while financial ratios used as independent variable are current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment and return on equity

Reseach result of F test shows that current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment and return on equity have influence simultanly to predict profit growth, while the result of t test shows none of current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment and return on equity have influence partially to predict profit growth in property and real estate company.

Keywords : Pertumbuhan laba, current ratio, debt to equity ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment, return on equity


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyaknya perubahan serta persaingan yang dihadapi dunia usaha dalam era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

perusahaannya. Salah satu faktor dapat yang mencerminkan kinerja suatu

perusahaan adalah laporan keuangan yang merupakan salah satu sumber informasi yang dihasilkan oleh perusahaan yang dibuat oleh pihak-pihak manajemen secara teratur. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut sangat

dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan baik pihak internal maupun ekstrenal perusahaan dalam memenuhi kebutuhan mereka yang berbeda-beda.

Pihak eksternal perusahaan terutama investor sangat membutuhkan informasi yang tercantum dalam laporan keuangan untuk dapat memprediksi keberhasilan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Salah satu parameter yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja suatu perusahaan adalah tingkat perolehan laba. Tingkat laba atau rugi suatu perusahaan dapat diketahui dalam laporan laba rugi yang diterbitkan oleh perusahaan. Namun, tingkat perolehan laba tersebut tidak dapat dipastikan kenaikan maupun penurunannya.

Pertumbuhan laba suatu perusahaan bisa saja mengalami kenaikan untuk tahun sekarang ini namun juga bisa mengalami penurunan untuk tahun berikutnya. Karena pertumbuhan laba tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu analisis


(17)

untuk memprediksi tingkat pertumbuhan laba. Analisis yang biasa digunakan adalah analisis laporan keuangan yang menggunakan rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Penilaian atas kinerja perusahaan dapat mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang nantinya dapat memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan tersebut.

Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan telah banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa secara keseluruhan rasio keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Namun secara parsial tidak semua rasio keuangan dapat berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) dalam menguji pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, telah membuktikan bahwa rasio-rasio keuangan yaitu debt to equity, gross profit margin, net profit margin, inventory turnover, total assets turnover, return on investment, return on equity secara simultan dapat mempengaruhi prediksi pertumbuhan laba. Namun secara parsial hanya gross profit margin, inventory turnover, return on investment dan return on equity yang berpengaruh signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2007) dalam menguji enam rasio keuangan yaitu working capital to total asset, current liabilities to inventory, operating income to total assets, total asset turnover, net profit margin dan gross profit margin untuk memprediksi pertumbuhan laba membuktikan bahwa tujuh rasio keuangan tersebut secara simultan mempunyai


(18)

pengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba. Namun secara parsial hanya total asset turnover, net profit margin dan gross profit margin yang mempunyai pengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba.

Perbedaan yang terjadi antara hasil penelitan Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) dengan Hapsari (2007) menunjukkan bahwa adanya ketidakkonsitenan antara penelitian-penelitian tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) menunjukkan bahwa rasio keuangan net profit margin tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap prediksi pertumbuhan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2007) menunjukkan hasil yang bertolak belakang dengan penelitian Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) bahwa rasio keuangan net profit margin secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba.

Ketidakkonsistenan yang terjadi antara hasil penelitian Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) dengan Hapsari (2007) mendorong penulis untuk meneliti kembali penilitian mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi pertumbuhan laba. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Hapsari (2007). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah (1) penelitian sebelumnya mengambil sampel di perusahaan manufaktur sedangkan penelitian ini mengambil sampel di perusahaan property dan real estate, (2) periode tahun penelitian sebelumnya adalah 2003-2005 sedangkan penelitian ini menggunakan periode tahun 2006-2008, dan (3) jumlah rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian terdahulu adalah enam rasio keuangan sedangkan dalam penelitian ini digunakan


(19)

delapan rasio keuangan yaitu current ratio, debt to equity, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, return on investment, dan return on equity. Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka judul dari penelitian ini adalah ”Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah rasio keuangan (current ratio, debt to equity, leverage ratio, operating profit margin, net profit margin, total asset turnover, return on investment, return on equity) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rasio keuangan keuangan (current ratio, leverage ratio, debt to equity, operating profit margin, net profit margin, total asset turnover, return on investment, return on equity) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(20)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut :

1. Bagi penulis, yaitu sebagai gambaran mengenai kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan propety dan real estate.

2. Bagi perusahaan, yaitu dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi manajemen perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasan, dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat guna mencapai hasil yang lebih tinggi pada masa yang akan datang.

3. Bagi investor, sebagai salah satu dasar pertimbangan sebelum pengambilan keputusan penanaman investasi pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan memperluas pengetahuan dalam mengembangkan penelitian pada bidang analisis laporan keuangan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah “hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut” (Munawir, 2002:2).

Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan selama periode tertentu. Informasi tersebut dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan suatu perusahaan secara periodik. FASB 1978 dalam Munawir (2002:20) menyatakan bahwa laporan keuangan harus memberikan :

1. Informasi yang dapat bermanfaat bagi para pemakainya, seperti : investor, calon investor, dan kreditor; dalam mengambil suatu keputusan berkaitan dengan investasi, dan kredit yang diberikan secara rasional.

2. Informasi menyeluruh mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan, kepada pihak yang berkepentingan.

3. Informasi mengenai bisnis maupun aktivitas ekonomi suatu perusahaan, bagi pihak yang menginginkan untuk melakukan pembelajaran lebih lanjut.


(22)

4. Informasi tentang sumberdaya ekonomi milik perusahaan, tentang asal sumberdaya tersebut, serta pengaruh transaksi atau kejadian yang merubah sumberdaya dan hak atas sumberdaya tersebut. 5. Informasi tentang kinerja keuangan perusahaan dalam satu periode. 6. Informasi untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam

mengakses jumlah, waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dari deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan atau penarikan kembali surat berharga atau pinjaman.

Informasi yang tercantum dalam laporan keuangan selain sangat diperlukan untuk menilai kinerja manajemen dalam menjalankan kewenangan yang diberikan oleh pemilik perusahaan, juga diperlukan oleh pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan dalam hal pengambilan suatu keputusan.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1 (2007:05), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai peusahaan yang meliputi :

(a) aset (b) kewajiban (c) ekuitas

(d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (e) arus kas

APB Statement No. 4 (AICPA) dalam Harahap (2008:133) menggambarkan tujuan laporan keuangan menjadi dua hal, yaitu :


(23)

1. Tujuan umum

Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima.

2. Tujuan khusus

Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan.

Statement of Financial Accounting Concept No. 1 dalam Harahap (2008:134) menyatakan bahwa “fungsi laporan keuangan sebagai alat untuk melakukan peramalan (predictive ability) dan sebagai alat untuk mempertanggungjawaban pengelolaan perusahaan (account ability)”. Adanya nilai prediktif yang terkandung dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh investor dalam melakukan prediksi penerimaan kas dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Dividen yang akan diterima oleh investor akan tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan di masa yang akan sehingga prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi laporan keuangan sangat penting untuk dilakukan.

c. Pengguna Laporan Keuangan

Berbagai pihak ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk melihat bagaimana perkembangan perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan perusahaan tersebut.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan atau dapat juga disebut dengan pengguna laporan keuangan, tidak hanya berasal dari internal perusahaan melainkan juga berasal dari eksternal


(24)

perusahaan. Pengguna laporan keuangan yang berasal dari internal perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Pemilik perusahaan

Dengan adanya laporan keuangan, pemilik perusahaan akan dapat menilai tingkat prestasi atau kesuksesan manejer dalam memimpin perusahaannya. Dengan adanya penilaian tersebut maka pemilik perusahaan dapat menilai kemungkinan hasil-hasil yang yang akan dicapai pada masa yang akan datang.

2. Manajer atau pimpinan perusahaan

Dengan mengetahui kondisi keuangan pada periode yang lalu maka manajer akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa laporan keuangan tersebut merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan padanya. 3. Karyawan

Karyawan juga berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan karena dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan maka mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.


(25)

Sedangkan pengguna eksternal laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Investor

Investor berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.

2. Kreditur atau Banker

Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan maka dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan.

3. Pemerintah

Laporan keuangan selain digunakan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

4. Masyarakat

Laporan keuangan dapat digunakan bagi masyarakat untuk bahan ajar, analisis, serta informasi trend dan kemakmuran.


(26)

d. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Pada umumnya laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini :

1. Neraca

Neraca merupakan laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tercantum dalam neraca.

Komponen-komponen neraca meliputi :

a. aktiva (asset) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva terdiri atas aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. b. kewajiban (liability) merupakan hutang perusahaan masa kini yang

timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban terdiri atas kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

c. ekuitas (equity) adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya


(27)

bulanan atau tahunan. Menurut PSAK No. 1 (2007:56) laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut :

(a) pendapatan (b) laba rugi usaha (c) beban pinjaman

(d) bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas

(e) beban pajak

(f) laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan (g) pos luar biasa

(h) hak minoritas, dan

(i) laba atau rugi bersih untuk periode berjalan 3. Laporan Perubahan Ekuitas

PSAK No. 1 (2007:66) menyebutkan bahwa perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :

(a) laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan

(b) setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas

(c) pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait

(d) transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik (e) saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode

serta perubahannya, dan

(f) rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menyajikan informasi aliran kas masuk (keluar) bersih pada periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Aliran kas diperlukan terutama untuk


(28)

mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sehingga dapat diketahui adanya perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi titik berat dari laporan ini adalah pada sumber dan penggunaan modal kerja untuk satu periode. Laporan arus kas terdiri atas :

a. Kas dari/untuk Kegiatan Operasional

Kas ini diperoleh dari penjualan, penerimaan piutang, dan untuk pembayaran hutang usaha, pembelian barang, dan biaya-biaya lainnya.

b. Kas dari/untuk Kegiatan Investasi

Merupakan kas yang berasal dari penjualan aktiva tetap dan untuk pembelian aktiva tetap atau investasi pada saham atau obligasi. c. Kas dari/untuk Kegiatan Pendanaan

Kas ini berasal dari setoran modal, hutang jangka panjang, laba ditahan yang dikonversi kedalam modal dan untuk pengembalian modal, pembayaran dividen, pembayaran pokok hutang bank. 5. Catatan atas Laporan Keuangan

PSAK No. 1 (2007:69) menyatakan bahwa :

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:


(29)

(a) informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting ;

(b) informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas ;

(c) informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

2. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi pihak-pihak pemakai laporan keuangan terutama dalam rangka pengambilan suatu keputusan ekonomi. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan apabila laporan keuangan tersebut dapat dipahami serta dimengerti secara mendalam oleh pihak-pihak tersebut. Oleh karena itulah, diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan agar dapat diambil suatu keputusan ekonomi yang lebih tepat dan efektif.

Menurut Harahap (2008:190) pengertian analisis laporan keuangan adalah :

Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan kepututsan yang tepat.

Hasil dari analisis laporan keuangan akan mampu memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dengan


(30)

mengetahui kelemahan perusahaan, pihak manajemen akan dapat memperbaiki kelemahan tersebut. Kemudian kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2008:195) terdapat beberapa tujuan dari analisis laporan keuangan, yaitu :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laoran keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seprti untuk prediksi, peningkatan (rating).

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain :

1) dapat menilai prestasi perusahaan.

2) dapat memproyeksi keuangan perusahaan.

3) dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu :

a. Posisi keuangan (Aset, Neraca dan Modal) b. Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya) c. Likuiditas

d. Solvabilitas e. Aktivitas

f. Rentabilitas atau profitabilitas g. Indikator pasar modal

4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu. 5) Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.

7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.


(31)

8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.

10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.

c. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi 2 klasifikasi, yaitu :

1. Metode analisis horizontal (dinamis)

Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode).

2. Metode analisis vertikal (statis)

Metode analisis vertikal (statis) adalah metode yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun atau periode yang sama.


(32)

Sedangkan teknik analisis laporan keuangan yang biasa digunakan menurut Munawir (2002:36) adalah sebagai berikut :

1. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan : a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.

b. Kenaikan atau penurunana jumlah rupiah. c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase. d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio. e. Prosentase dari total.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. 6. Analisa rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

8. Analisa break even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.


(33)

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa mengenai baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard.

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:36) “analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio”. Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan, analisis rasio ini digunakan untuk menilai keefektifitasan keputusan yang diambil. Secara umum ada tiga keputusan penting yang senantiasa diambil oleh setiap perusahaan, antara lain : keputusan investasi, kepututsan pendanaan dan keputusan operasional.


(34)

b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan tolak ukur yang paling sering digunakan untuk menilai kondisi perusahaan dalam analisis keuangan. Analisis rasio tidak hanya bermanfaat bagi pihak internal perusahaan namun juga bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan.

Manfaat analisis rasio bagi pihak internal perusahaan terutama bagi pihak manajemen adalah untuk proses perencanaan dan pengevaluasian prestasi dan kinerja perusahaan jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan (kreditor) bermanfaat untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Selain itu analisis rasio juga bermanfaat bagi investor dalam mengevaluasi nilai saham dan untuk memperkirakan pertumbuhan (prospek) perusahaan di masa yang akan datang.

c. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Secara garis besar rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu :

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya pada saat ditagih atau saat jatuh tempo. Rasio ini bertujuan untuk menguji kecukupan


(35)

dana dan kemampuan perusahaan membayar kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi.

Perusahaan yang mempunyai kemampuan membayar kewajiban finansial jangka pendeknya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid. Sebaliknya apabila perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewajiban finansial jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dikatakan illikuid atau tidak likuid.

Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur yaitu current ratio, quick ratio atau acid test ratio, dan cash ratio. Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah current ratio (rasio lancar). Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini sering disebut dengan rasio modal kerja yang menunjukkan jumlah aktiva lancar yang tersedia yang dimiliki oleh perusahaaan untuk merespon kebutuhan-kebutuhan bisnis dan meneruskan kegiatan bisnis hariannya.

2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibayar dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti


(36)

luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilkuidasi).

Rasio solvabilitas yang umumnya digunakan yaitu leverage ratio atau disebut juga dengan debt to asset ratio, debt to equity ratio, times interest earned ratio dan fixed charge coverage ratio. Rasio solvabilitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt to equity ratio dan leverage ratio. Debt to equity ratio merupakan suatu rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Rasio solvabilitas lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu leverage ratio. Leverage ratio atau disebut juga dengan debt to asset ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.


(37)

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dapat pula dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Rasio aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi rasio perputaran kas (cash turnover), rasio perputaran piutang usaha (account receivable turnover), perputaran persediaan (inventory turnover), perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover), dan perputaran total aktiva (total assets turnover).

Rasio aktivitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah total assets turn over. Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun modal sendiri. Dengan kata lain rasio ini memberikan ukuran mengenai efektifitas perusahaan dalam memperoleh keuntungan.


(38)

Rasio profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator yaitu :

1. profit margin, yang terdiri dari beberapa rasio yaitu : a. Gross Profit Margin (GPM)

b. Operating Profit Margin (OPM) c. Net Profit Margin (NPM) 2. Return On Investment (ROI) 3. Return On Equity (ROE) 4. laba per lembar saham

Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah profit margin yaitu operating profit margin dan net profit margin, return on investment dan return on equity.

Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Di

dalamnya terdapat beberapa rumus rasio yang digunakan yaitu :

1. operating profit margin merupakan rasio yang mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan. Rasio ini adalah perbandingan antara laba usaha dengan penjualan bersih.

2. net profit margin merupakan rasio yang menunjukkan seberapa baik perusahaan telah beroperasi selama tahun tersebut. Rasio ini adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan penjualan bersih.


(39)

Rasio profitabilitas lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROI. Return on Investment (ROI) atau return on total assets

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Rasio profitabilitas terakhir yang digunakan adalah ROE. Return on Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini selain menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri juga menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

memberikan pengembalian atas investasi para pemegang saham.

4. Laba

a. Pengertian Laba

Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Menurut Harahap (2001:267) yang dimaksud dengan laba adalah “perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu”.

Definisi lain atas pengertian laba dikemukakan oleh Baridwan (1997:31) dimana laba didefinisikan sebagai “kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi atau kejadian lain yang


(40)

mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik”.

b. Pertumbuhan Laba

Laba merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Adanya pertumbuhan laba dalam suatu perusahaan dapat menunjukkan bahwa pihak-pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.

Tingkat pertumbuhan laba pada suatu perusahaan tidak dapat dipastikan kenaikan maupun penurunannya. Suatu perusahaan pada tahun tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan laba yang cukup pesat dibandingkan dengan rata-rata perusahaan. Akan tetapi untuk tahun berikutnya pertumbuhan laba perusahaan tersebut bisa saja mengalami penurunan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba bersih suatu perusahaan adalah :

1. Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit. 2. Naik turunnya harga pokok penjualan.

3. Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan. 4. Naik turunnya tingkat bunga pinjaman (biaya modal asing).


(41)

5. Naik turunnya pos penghasilan oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan perubahan tingkat kebijakan dalam pemberian diskon.

6. Naik turunnya pajak yang dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya ratif pajak.

7. Adanya perubahan dalam metode akuntansi.

c. Jenis-jenis Laba

Laba suatu perusahaan terdiri dari beberapa jenis yaitu : 1. Laba kotor

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:120) laba kotor merupakan “pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”. Apabila hasil penjualan barang daan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk bertahan. 2. Laba operasi

Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004:243) “laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi”. Laba operasi menunjukkan seberapa efisien dan efektif perusahaan melakukan aktivitas operasinya.


(42)

Laba sebelum pajak menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) merupakan “laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan”.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa tinjauan terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini terlampir dalam tabel berikut :

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel Hasil Penelitian Periode

Sampel Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

debt to equity, gross profit margin, net operating margin, inventory turnover, total assets turnover, return on

investment, return on equity.

Secara simultan rasio keuangan berpengaruh terhadap prediksi

pertumbuhan laba. Secara parsial hanya gross profit margin, inventory

turnover, ROI dan ROE yang berpengaruh signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba. 1999-2001 Epri Ayu Hapsari (2007) Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

working capital to total asset, current liabilities to

inventory, operating income to total assets, total asset turnover, net profit margin dan gross profit margin

Secara simultan rasio keuangan berpengaruh terhadap prediksi

pertumbuhan laba. Secara parsial hanya total asset turnover, net profit margin dan gross profit margin yang berpengaruh

signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba. 2003-2005 Dwi Haryanti (2007) Evaluasi Manfaat Rasio Keuangan Dalam

total assets to debt ratio, total assets turnover, net profit

Secara simultan rasio keuangan berpengaruh dalam memprediksi


(43)

Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada KPRI Kota Semarang

margin dan return on investment

pertumbuhan laba pada KPRI Kota Semarang. Secara parsial hanya net profit margin, total assets turnover dan ROI yang berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba. Nur Ari Widiasih (2006) Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

Laba per saham (EPS), Price Earnings Ratio (PER), HPP/ Penjualan, Penjualan/Aktiva Tetap, Margin Laba Kotor (GPM), rasio leverage

Secara simultan rasio keuangan berpengaruh terhadap perubahan laba, sedangkan secara parsial hanya GPM dan rasio leverage yang

berpengaruh terhadap perubahan laba

2001-2003

Sumber : Data diolah penulis, 2010

C. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Leverage Ratio (LR), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover (TATO), Return on Investmentt (ROI), Return on Equity (ROE). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Semakin tinggi CR, maka perusahaan semakin likuid dan akan semakin mudah memperoleh pendanaan dari kreditor maupun investor untuk memperlancar kegiatan operasionalnya sehingga laba juga dapat meningkat. Semakin tinggi DER, maka semakin rendah tingkat pendanaan yang disediakan oleh pemilik sehingga akan sulit memperoleh pendanaan dari kreditor untuk mendukung kegiatan operasionalnya yang dapat berakibat pada penurunan laba perusahaan.


(44)

Semakin tinggi LR, maka semakin banyak aktiva perusahaan yang didanai oleh utang sehingga semakin besar beban bunga yang harus dibayar dan laba perusahaan akan menurun. Semakin tinggi OPM dan NPM maka semakin efisiensi perusahaan dalam menekan biaya-biaya yang ada sehingga dapat meningkatkan laba. Semakin tinggi TATO, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat. Semakin tinggi ROI, semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi ROE, maka semakin banyak investor yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan sehingga kegiatan operasional perusahaan semakin lancar dan perusahaan dapat meningkatkan labanya. Dengan demikian, secara simultan rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba dan secara parsial Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Leverage Ratio, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Return on Investment, Return on Equity berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Berdasasarkan latar belakang permasalahan, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:


(45)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Data diolah penulis, 2010

H7 H6 H5

P

E

R

T

U

M

B

U

H

A

N

L

A

B

A

(Y)

Rasio Keuangan (X) :

Operating Profit Margin (X4)

Debt to Equity (X2) Leverage Ratio

(X3) Current Ratio

(X1)

Total Assets Turnover (X6)

Net Profit Margin (X5)

Return on Equity (X8)

Return on Investment (X7) H1 H2 H3 H4 H8 H9


(46)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Rasio keuangan secara simultan berpengaruh terhadap prediksi

pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate. H2 : Current ratio berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba

pada perusahaan property dan real estate.

H3 : Debt to equity berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate.

H4 : Leverage ratio berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate.

H5 : Operating profit margin berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate. H6 : Net profit margin berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan

laba pada perusahaan property dan real estate.

H7 : Total assets turnover berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate. H8 : Return on investment berpengaruh terhadap prediksi

pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate. H9 : Return on equity berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan

laba pada perusahaan property dan real estate.

H9 : Rasio keuangan secara simultan berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan penulis adalah desain kausal. Menurut Umar (2003:30): “Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:55) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan 2008 yang berjumlah 39 perusahaan.

Menurut Erlina dan Mulyani (2007:74) “sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria pengambilan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2006-2008,


(48)

2. perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut tidak didelisting pada tahun 2006, 2007 dan 2008, 3. perusahaan-perusahaan property dan real estate tersebut tidak mengalami

kerugian selama periode penelitian, dan

4. perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit pada tahun 2006, 2007, dan 2008.

Perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria di atas dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria

No Perusahaan Kriteria

1 2 3 4

1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk x √ √ √

2 ELTY PT Bakrieland Development Tbk √ √ √ √

3 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk x √ x √

4 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ √ x √ 5 BMSR PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk √ √ x √

6 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk √ √ √ √

7 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk √ √ √ √

8 CTRA PT Ciputra Development Tbk √ √ √ √

9 CTRP PT Ciputra Property Tbk √ √ x √

10 CTRS PT Ciputra Surya Tbk √ √ √ √

11 CKRA PT Citra Kebun Raya Agri Tbk √ √ √ √

12 COWL PT Cowell Development Tbk x √ √ √

13 KARK PT Dayaindo Resources International Tbk √ √ x √

14 DART PT Duta Anggada Realty Tbk √ √ √ √

15 DGIK PT Duta Graha Indah Tbk x √ √ √

16 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk √ √ √ √

17 KPIG PT Global Land Development Tbk √ √ x √

18 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk √ √ √ √ 19 INPP PT Indonesia Paradise Property Tbk √ √ x √ 20 OMRE PT Indonesia Prima Property Tbk √ √ x √

21 DILD PT Intiland Development Tbk √ √ x √

22 JAKA PT Jaka Inti Realtindo Tbk √ x √ √


(49)

No Perusahaan Kriteria 1 2 3 4 24 JSPT PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk √ √ x √

25 JRPT PT Jaya Real Property Tbk √ √ √ √

26 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk √ √ x √

27 LCGP PT Laguna Cipta Griya Tbk √ √ x √

28 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk √ √ √ √

29 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk √ √ √ √

30 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk √ √ √ √

31 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk √ √ x √

32 MTSM PT Metro Supermarket Realty Tbk √ √ x √

33 MDLN PT Modernland Realty Ltd Tbk √ √ x √

34 PTRA PT New Century Development Tbk √ √ x √

35 PWON PT Pakuwon Jati Tbk √ √ x √

36 PWSI PT Panca Wiratama Sakti Tbk √ √ x √

37 PSAB PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk √ √ x √

38 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk √ √ √ √

39 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk √ √ √ √

40 PUDP PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk √ x x √ 41 RBMS PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk √ √ x √ 42 RODA PT Royal Oak Development Asia Tbk √ √ x √

43 BKSL PT Sentul City Tbk √ √ x √

44 SMRA PT Summarecon Agung Tbk √ √ √ √

45 SIIP PT Suryainti Permata Tbk √ √ √ √

46 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk √ √ x √

47 SSIA PT Surya Semesta Internusa Tbk √ √ x √

Perusahaan-perusahaan porperty dan real estate yang memenuhi keempat kriteria di atas berjumlah 17 perusahaan. Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanayak 17 perusahaan.

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (Kuncoro, 2003:124). Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari Indonesian Capital


(50)

dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina, 2008:36).

D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan mempunyai hubungan positif ataupun negatif bagi variabel dependen nantinya (Kuncoro, 2003:42).

Dalam penelitian ini rasio keuangan digunakan sebagai variabel independen. Rasio keuangan yag digunakan berjumlah delapan rasio yang terdiri dari :

a. Current ratio (X1)

Current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang tersedia.

s Liabilitie Current

Assets Current

CR Ratio

Current ( )=

b. Debt to equity (X2)

Debt to equity ratio adalah rasio untuk mengukur jumlah utang dengan ekuitas perusahaan yang ada.

Equity Total

Debt Total DER

Equity to


(51)

c. Leverage ratio (X3)

Leverage ratio adalah rasio rasio untuk mengukur jumlah aktiva yang dibiayai oleh utang.

Assets Total Debt Total LR Ratio

Leverage ( )=

d. Operating Profit Margin (X4)

Operating Profit Margin adalah rasio untuk mengukur keuntungan dengan membandingkan antara laba operasi dengan penjualan.

Sales Net EBIT OPM in M ofit

Operating Pr arg ( )=

e. Net Profit Margin (X5)

Net profit margin adalah rasio untuk mengukur keuntungan perusahaan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan. Sales Net EAT NPM in M ofit

NetPr arg ( )=

f. Total assets turnover (X6)

Total Assets Turnover adalah rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan total aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Assets Total Sales Net TATO Turnover Assets

Total ( )=

g. Return on investment (X7)

Return on investment adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva yang


(52)

ada. Semakin besar ROI, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Assets Total Tax Interest After Earning ROI Investment on

turn ( )=

Re

h. Return on equity (X8)

Return on equity adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin besar ROE, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Equity Tax Interest After Earning ROE Equity on

turn ( )=

Re

2. Variabel Dependen (Terikat)

Menurut Sugiyono (2006:3) variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini pertumbuhan laba digunakan sebagai variabel dependen. Laba yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan laba tersebut adalah laba sesudah pajak atau laba bersih.

Dasar perhitungan dari pertumbuhan laba, didasarkan pada rumus berikut ini: n it n it it it

Y

Y

Y

− −

=

Y


(53)

Keterangan :

∆Yit = pertumbuhan laba pada tahun tertentu. Yit = laba perusahaan pada periode tertentu Yit-n = laba perusahaan pada periode sebelumnya

E. Metode Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 16 for Windows. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Menurut Erlina (2008:102), tujuan uji normalitas data adalah untuk “mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal.


(54)

Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik histogram dan normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali (2005:110) sebagai berikut:

1) jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan

2) jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkkan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel independen dalam model regresi. Uji

multikolinieritas dapat dilakukan dengan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan tolerance dan Varians Inflating Factor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang

menunjukkan suatu variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain dalam persamaan regresi. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinieritas dapat diketahui dengan kriteria sebagai berikut : Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas.

Jika tolerance > 0.01, maka tidak terjadi multikolinieritas. Jika tolerance < 0.01, maka terjadi multikolinieritas.


(55)

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005:105) “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali (2005:105) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:

1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,

2) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji runs (runs test). Pengambilan keputusan dari metode ini adalah tidak menolak hipotesis nol jika taksiran R berada pada jarak interval atau probabilitas > 0.05,


(56)

dan menolak hipotesis nol jika taksiran R diluar batas interval atau probabilitas < 0.05.

2. Pengujian Hipotesis

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda. Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi pertumbuhan laba.

Keterangan :

Y = perubahan laba

β0 = konstanta X1 = current ratio X2 = leverage ratio X3 = debt to equity

X4 = operating profit margin X5 = net profit margin X6 = total assets turnover X7 = return on assets X8 = return on equity

β1, β2,… β8 = koefisien regresi e = variabel pengganggu


(57)

a. Uji Signifikansi Simultan

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:

− jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka H1 ditolak dan

− jika Fhitung > Ftabel pada α 0.05, maka H1 diterima.

b. Uji Signifikansi Parsial

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:

− jika thitung < ttabel pada α 0.05, maka Hi ditolak dan


(58)

F. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian terlampir dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2

Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian Februari Maret April Mei Juni Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyelesaian Hasil Penelitian


(59)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan gabungan dari Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 November 2007. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh sampel penelitian berjumlah 18 perusahaan. Daftar perusahaan berdasarkan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan Property dan Real Estate

No Kode Nama Perusahaan Tanggal

Berdiri

Tanggal Listing

1 ELTY PT Bakrieland Development Tbk 11 Jan 1901 30 Okt 1995 2 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk 07 Mei 1997 30 Mar 2004 3 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 12 Feb 1990 08 Nov 1995 4 CTRA PT Ciputra Development Tbk 25 Mar 1989 17 Apr 2000 5 CTRS PT Ciputra Surya Tbk 09 Sept 1993 25 Mei 2002 6 CKRA PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 22 Apr 1985 29 Jul 1993 7 DART PT Duta Anggada Realty Tbk 30 Des 1983 08 Mei 1990

8 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk 29 Des 1972 02 Nov 1994

9 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 18 Feb 1991 13 Okt 2001 10 JRPT PT Jaya Real Property Tbk 22 Des 1979 29 Jun 1994 11 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk 29 Jan 1988 18 Jul 2001


(60)

No Kode Nama Perusahaan Tanggal Berdiri

Tanggal Listing

12 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk 30 Mei 1988 24 Jul 1997 13 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 15 Okt 1990 28 Jun 1996 14 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 10 Jul 1992 02 Jul 2004 15 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk 29 Mei 1987 10 Okt 2007 16 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 26 Nov 1975 07 Mei 1990 17 SIIP PT Suryainti Permata Tbk 14 Feb 1990 08 Jan 1998

Sumber : Data diolah penulis, 2010

Periode penelitian dimulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 54 sampel. Berikut ini akan dijelaskan mengenai data variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini.

Tabel 4.2

Data Variabel Penelitian Tahun 2006

Emiten CR DER LR OPM NPM TATO ROI ROE Pertumbuhan

Laba

ELTY 1.15 0.79 0.43 18.36 0.17 0.16 2.82 0.16 -0.27 BKDP 13.91 28.80 0.97 0.03 0.02 0.01 0.02 0.52 -0.04 BSDE 0.83 2.18 0.69 0.17 0.08 0.29 2.25 7.14 0.91 CTRA 2.53 0.46 0.25 0.24 0.48 0.23 11.09 20.11 6.22 CTRS 2.24 0.39 0.64 0.31 0.56 0.17 9.40 15.58 0.41 CKRA 33.89 0.03 0.03 -0.08 0.03 0.15 0.44 0.45 3.30 DART 0.41 2.77 0.73 0.32 0.28 0.30 8.14 30.68 -0.38 DUTI 0.76 1.48 0.54 0.10 0.07 0.24 1.61 4.42 -0.20 GMTD 0.71 2.33 0.70 0.17 0.13 0.22 2.75 9.15 0.17 JRPT 1.26 0.55 0.34 0.30 0.21 0.24 5.00 8.01 0.25 LAMI 1.50 2.01 0.67 0.10 0.02 0.09 0.20 0.59 -0.42 LPCK 3.54 1.60 0.61 0.14 0.03 0.10 0.28 0.73 -0.12 LPKR 1.35 1.76 0.61 0.23 0.17 0.22 3.83 10.96 -0.09 PJAA 2.38 0.32 0.24 25.01 18.98 0.70 13.23 17.45 0.01 GPRA 1.41 7.07 0.87 0.10 0.04 0.20 0.82 6.71 0.24 SMRA 0.86 1.25 0.55 0.25 0.17 0.44 7.67 17.23 0.11 SIIP 1.52 0.10 0.09 0.57 0.39 0.35 13.44 14.95 0.21


(61)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2006 nilai CR tertinggi adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk dan terendah adalah PT Duta Anggada Realty Tbk. Nilai DER tertinggi adalah PT Bukit Darmo Property Tbk dan nilai terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai LR tertinggi adalah PT Bukit Darmo Property Tbk dan terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai OPM tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai NPM tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai TATO tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan nilai terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai ROI tertinggi adalah PT Suryainti Permata Tbk dan nilai terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai ROE tertinggi adalah PT Duta Anggada Realty Tbk dan nilai ROE terendah adalah PT Bakrieland Development Tbk. Nilai tertinggi pertumbuhan laba adalah PT Ciputra Development Tbk dan nilai terendah pertumbuhan laba adalah PT Lamicitra Nusantara Tbk.

Tabel 4.3

Data Variabel Penelitian Tahun 2007

Emiten CR DER LR OPM NPM TATO ROI ROE Pertumbuhan

Laba

ELTY 3.14 0.36 0.26 21.80 0.17 0.14 2.35 0.14 0.98 BKDP 2.82 0.15 0.13 0.16 0.15 0.03 0.39 0.45 52.53 BSDE 0.85 1.84 0.65 0.19 0.07 0.40 2.95 8.40 0.28 CTRA 3.99 0.34 0.17 0.25 0.12 0.18 2.24 4.43 -0.71 CTRS 2.53 0.27 0.41 0.31 0.56 0.16 8.93 13.64 0.01 CKRA 4.70 0.23 0.18 -0.03 0.04 0.21 0.83 1.02 1.27 DART 0.23 4.04 0.80 0.36 0.21 0.19 3.98 20.07 -0.18 DUTI 0.78 1.37 0.52 0.12 0.05 0.28 1.31 3.44 -0.19 GMTD 0.75 2.21 0.69 0.18 0.13 0.22 2.82 9.07 0.06


(62)

Emiten CR DER LR OPM NPM TATO ROI ROE Pertumbuhan Laba

JRPT 1.18 0.63 0.38 0.29 0.21 0.28 5.77 9.70 0.31 LAMI 1.30 2.81 0.73 0.15 0.03 0.15 0.47 1.78 2.05 LPCK 2.58 1.80 0.64 0.26 0.07 0.12 0.86 2.41 2.38 LPKR 1.44 1.43 0.57 0.22 0.17 0.20 3.35 8.39 0.09 PJAA 2.65 0.57 0.36 23.71 18.46 0.60 11.03 17.31 0.12 GPRA 2.07 1.45 0.59 0.20 0.09 0.32 2.71 6.72 2.51 SMRA 0.76 1.01 0.50 0.26 0.16 0.34 5.28 10.62 -0.05 SIIP 5.02 1.14 0.53 0.53 0.44 0.16 6.93 14.92 0.16

Sumber : Data diolah penulis, 2010

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2007 nilai CR tertinggi adalah PT Suryainti Permata Tbk dan terendah adalah PT Duta Anggada Realty Tbk. Nilai DER tertinggi adalah PT Duta Anggada Realty Tbk dan nilai terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai LR tertinggi adalah PT Duta Anggada Realty Tbk dan terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai OPM tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai NPM tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan terendah adalah PT Lamicitra Nusantara Tbk. Nilai TATO tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan nilai terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai ROI tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan nilai terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai ROE tertinggi adalah PT Duta Anggada Realty Tbk dan nilai ROE terendah adalah PT Bakrieland Development Tbk. Nilai pertumbuhan laba tertinggi adalah PT Bukit Darmo Property Tbk dan nilai terendah adalah PT Ciputra Development Tbk.


(63)

Tabel 4.4

Data Variabel Penelitian Tahun 2008

Emiten CR DER LR OPM NPM TATO ROI ROE Pertumbuhan

Laba

ELTY 2.49 0.70 0.38 21.45 0.26 0.13 3.26 0.13 1.03 BKDP 1.97 0.45 0.31 0.01 0.00 0.21 0.09 0.13 -0.71 BSDE 1.37 1.11 0.53 0.30 0.16 0.32 5.10 10.77 1.10 CTRA 3.32 0.38 0.19 0.22 0.16 0.16 2.49 5.06 0.20 CTRS 1.79 0.29 0.44 0.31 0.49 0.14 6.68 10.30 -0.16 CKRA 77.83 0.04 0.04 -0.21 0.45 0.03 1.13 1.19 28.88 DART 0.25 3.35 0.77 0.37 0.27 0.13 3.63 15.79 0.01 DUTI 1.12 0.81 0.41 0.10 0.04 0.24 0.89 1.77 -0.32 GMTD 0.76 2.09 0.68 0.19 0.13 0.21 2.80 8.64 0.02 JRPT 1.11 0.75 0.42 0.33 0.23 0.29 6.68 11.98 0.34 LAMI 1.29 2.62 0.71 0.14 0.08 0.18 1.45 5.30 2.14 LPCK 2.13 1.96 0.66 0.25 0.05 0.20 1.01 3.00 0.28 LPKR 1.45 1.54 0.59 0.18 0.15 0.22 3.15 8.24 0.05 PJAA 3.17 0.51 0.34 22.91 15.48 0.64 9.93 14.97 -0.06 GPRA 1.93 1.64 0.62 0.19 0.04 0.22 0.81 2.15 -0.67 SMRA 1.12 1.31 0.57 0.17 0.07 0.35 2.59 6.00 -0.41 SIIP 2.80 1.27 0.56 0.77 0.52 0.06 3.08 7.03 -0.49

Sumber : Data diolah penulis, 2010

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 nilai CR tertinggi adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk dan terendah adalah PT Duta Anggada Realty Tbk. Nilai DER tertinggi adalah PT Duta Anggada Realty Tbk dan nilai terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai LR tertinggi adalah PT Duta Anggada Realty Tbk dan terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai OPM tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai NPM tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan terendah adalah PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai TATO tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan nilai terendah adalah PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai ROI tertinggi adalah PT Pembangunan Jaya


(1)

(2)

Lampiran 7

Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Tindakan Perbaikan

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.824 3.910 .978 .339

Ln_CR 1.019 .605 .321 1.683 .107 .590 1.694

Ln_DER .726 1.152 .365 .630 .535 .064 15.622

Ln_LR -1.137 1.391 -.322 -.817 .423 .139 7.201

Ln_OPM -1.847 1.042 -1.541 -1.772 .091 .028 35.170

Ln_NPM 1.153 .996 .841 1.157 .260 .041 24.565

Ln_TATO 1.560 1.088 .459 1.433 .166 .209 4.775

Ln_ROI .376 .936 .183 .402 .692 .104 9.607

Ln_ROE -2.325 1.288 -1.554 -1.805 .086 .029 34.504

a. Dependent Variable: Ln_Pertumbuhan_Laba

Hasil Uji Multikolinieritas Sesudah Tindakan Perbaikan I

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.404 2.247 -1.070 .295

Ln_CR .576 .516 .292 1.117 .275 .292 3.424

Ln_DER .001 .912 .001 .001 .999 .065 15.315

Ln_LR -.235 1.297 -.094 -.182 .857 .074 13.424

Ln_NPM -.294 .318 -.204 -.925 .364 .411 2.432

Ln_TATO -.566 .640 -.177 -.884 .385 .498 2.009

Ln_ROI -.193 .667 -.094 -.290 .774 .188 5.316

Ln_ROE -.221 .332 -.147 -.666 .512 .407 2.459


(3)

Lampiran 7 (lanjutan)

Hasil Uji Mutikolinieritas Sesudah Tindakan Perbaikan II

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.403 1.697 -1.416 .169

Ln_CR .576 .491 .292 1.172 .252 .309 3.232

Ln_LR -.234 .588 -.093 -.398 .694 .348 2.872

Ln_NPM -.294 .312 -.204 -.943 .354 .411 2.432

Ln_TATO -.565 .611 -.177 -.926 .363 .525 1.904

Ln_ROI -.194 .557 -.094 -.348 .731 .260 3.853

Ln_ROE -.221 .315 -.147 -.702 .489 .435 2.300

a. Dependent Variable: Ln_Pertumbuhan_Laba

Hasil Uji Normalitas Setelah Tindakan Perbaikan Atas Terjadinya

Multikolinieritas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.46105029

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .069

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .398

Asymp. Sig. (2-tailed) .997


(4)

Lampiran 7 (Lanjutan)

Grafik Histogram Dan Normal P-P Plot Setelah Tindakan Perbaikan Atas

Multikolinieritas


(5)

Lampiran 8

Hasil Uji Hateroskedastisitas

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .13659

Cases < Test Value 16

Cases >= Test Value 17

Total Cases 33

Number of Runs 18

Z .005


(6)

Lampiran 9

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 68.841 6 11.474 4.367 .004a

Residual 68.309 26 2.627

Total 137.150 32

a. Predictors: (Constant), Ln_ROE, Ln_NPM, Ln_LR, Ln_TATO, Ln_CR, Ln_ROI b. Dependent Variable: Ln_Pertumbuhan_Laba

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.403 1.697 -1.416 .169

Ln_CR .576 .491 .292 1.172 .252 .309 3.232

Ln_LR -.234 .588 -.093 -.398 .694 .348 2.872

Ln_NPM -.294 .312 -.204 -.943 .354 .411 2.432

Ln_TATO -.565 .611 -.177 -.926 .363 .525 1.904

Ln_ROI -.194 .557 -.094 -.348 .731 .260 3.853

Ln_ROE -.221 .315 -.147 -.702 .489 .435 2.300


Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 82 95

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 59 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY DAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Ef

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 8

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY DAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Ef

4 28 22

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

Analisa Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14