3. Strategi Penyaluran Distribusi
Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan konsumen pada waktu yang tepat. Kebijakan penyaluran merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu
yang mencakup penentuan saluran pemasaran marketing chanels dan distribusi fisik physical distribution.
4. Strategi Promosi
Perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen menciptakan permintaan atas produk kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan promosi, yang merupakan salah satu dari bauran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan
diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan share pasar.
Kombinasi dari unsur-unsur peralatanpromosi dikenal dengan apa yang disebut bauran promosi promotional mix, yang terdiri dari advertising periklanan, Personal selling
penjualan pribadi, Sales promotion promosi penjualan, dan Publicity publishitas.
D. Bauran Promosi Promotion mix
Menurut Sunarto 2004:261 Bauran promosi total sebuah perusahaan-disebut juga bauran promosi-nya promotion mix merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan
pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsunggyang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Defenisi dari kelima alat promosi
utama ini adalahsebagai berikut :
1. Periklanan advertising : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk presentasi
dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa. 2.
Penjualan personal personal selling : presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan sales promotion : intensif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. 4.
Hubungan masyarakat public relation : membangun hubungan baik dengan public terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik, dan
menangani atau menyingkirkan gossip, cerita, dan peristiwa yang merugikan. 5.
Pemasaran langsung direct marketing :komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung-pengunaan surat, telepon, faks,
e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapatkan tanggapan langsung.
E. Perilaku Konsumen Menurut Supranto dan Limakrisna 2007:4 defenisi yang sederhana tentang perilaku
konsumen adalah bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk barang dan
jasa termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen merupakan suatu proses multidimensional yang sangat kompleks. Praktik pemasaran dirancang
untuk mempengaruhi perilaku konsumen, perusahaan, individual dan masyarakat.
Cultural
Culture Subculture
Sosial
Reference Group
family Personal
Age Occupation Economic Life
style Personality Psychological
Motivation Perception
Learning Buyer
Menurut Laksana 2008:26 faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, kepribadian dan kejiwaan yang dapat dilihat lebih jelas
melalui gambar berikut :
Gambar 2.1 Sumber: Kotler dalam Laksana 2008:26
F. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Setiadi 2003 : 16-20 menyebutkan tahap-tahap proses pengambilan keputusan
pembelian, yaitu : 1.
Pengenalan Masalah Proses pembelian diawali saat pembeli menyadari adanya kebutuhan. Pembeli menyadari
terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini disebabkan oleh
rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa lapar, dahaga atau seks hingga suatu tingkat kebutuhan tertentu dan berubah menjadi dorongan.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai berniat membeli suatu produk akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat mencari informasi melalui media
cetak, seperti majalah, Koran, buku,bacaan dan melalui medoa elektronik seperti televisi,radiodan internet.
3. Evaluasi Alternatif
Bagaimana kosumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir.
4. Keputusan Membeli
Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling
disukai. 5.
Perilaku sesudah membeli Sesudah melakukan pembelian tahap suatu produkk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. 6.
Kepuasan sesudah membeli Setelah membeli suattu produk seorang konsumen akan mendeteksi adanya cacat produk.
Beberapa pembeli tidak menginginkan produk cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan melihat cacat itu sebagai sesuatu yang dapat meningkatkan
nilai dari produk. 7.
Tindakan-tindakan sesudah pembelian
Kepuasan atu ketidakpuasan kosumen pada suatu produk akan mempengaruhin tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas maka ia akan memperlihatkan kemungkinan
yang lebih tinggi untuk membeli produk itu kembali. Konsumen yang tidak puas akan berusaha mengurangi ketidakpuasannya karena kodrat manusia untuk mencipakan
keserasian, konsisten dan keselarasan di antara pendapat, pengetahuan dan nilai-nilai pada dirinya.
8. Pengunaan dan pembuangan setelah pembelian
Para pemasar juga harus harus mengontrol bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk. Bila konsumen menemukan cara penggunaan yang baru, ini
harus menarik minat pemasar karena pengggunaan baru dapat di iklankan.
G. Manajemen Ritel