Peran Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan Sebagai Pengelola Parkir

37

BAB III PERATURAN PENGELOLAAN PARKIR AGAR RETRIBUSI PARKIR

MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

A. Peran Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan Sebagai Pengelola Parkir

Ada berapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pengelolaan retribusi yaitu 57 : 1. Pengelolaannya harus adil artinya, adil dalam perundang-undangan dan mampu bersikap adil dalam hal pelaksanaannya. Dimana pembangunan itu bukanlah beban sepihak tapi merupakan bersama yang harus dipikul tanggung jawabnya. 2. Pengelolaanya harus berdasarkan perundang-undangan dalam hal pelaksanaan pengelolaan retribusi harus berpatokan pada peraturan yang berlaku untuk memberikan jaminan hukumm pada wajib retribusi. Untuk menjamin keadilan secara tegas, dengan berdasar pada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat 2, yang berbunyi : pengenaan dan pemungutan pajak termasuk bea dan cukai untuk keperluaan Negara hanya boleh terjadi berdasar Undang-undang. 3. Pengelolaanya tidak menunggu perekonomian diusahakan adanya keseimbangan dalam hal pengelolaan retribusi untuk membantu jalanya perekonomian. 4. Pengelolaan harus efisien, dalam artian bahwa pengelolaan sedapat mungkin cukup untuk menutupi sebagian pengeluaran-pengeluaran Daerah. Untuk pengelolaannya sedapat mungkin memperhatikan efisiensi ekonomi dari segi hasil dan usaha biaya, serta perlunya penetapan pengelolaan yang sederhana. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38 Pembinaan dan pengelolaan perparkiran merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi di daerah kota Padaangsidimpuan. Hal ni dilakukan untuk menjamin terselenggaranya pembinaan yang berhasil mewujudkan penataan lingkungan perkotaan, kelancaran lalu lintas jalan, ketertiban administrasi pendapatan daerah, serta mampu mengurangi beban sosial melalui penyerapan tenaga kerja. 58 Pemerintah daerah kota Padangsidimpuan mempunyai tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam membina pengelolaan perparkiran di wilayahnya, yang pada hakekatnya merupakan bagian dari kegiatan pelayanan umum. Sebagai imbalan penyelenggaraan pelayanan umum dimaksud, pemerintah daerah memiliki hak menerima dana dari masyarakat berupa retribusisewa dan pajak sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam penggunaan pemanfaatan parkir baik itu tempat parkir umum ataupun tempat parkir khusus diperlukan adanya ketentuan-ketentuan bagi pemerintah dan pengelola dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan, pengelolaan dan pengendalian terhadap penggunaan tempat parkir tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penerimaan daerah yang potensial guna mendukung jalannya pemerintahan dan kelancaran pembangunan kota Padangsidimpuan. Pemasukan pemerintah daerah dari pajak dan retribusi parkir sangat dipengaruhi oleh metode yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan tersebut. 57 Sugiant o, Pajak dan Ret ribusi Daerah Pengelolaan Pemerint ah Daeer ah Dalam Aspek Keuangan, Pajak dan Ret ribusi Daerah , Jakart a : PT Gram edia Widiasarana, 2008, hal.31. 58 Surat Keput usan M ent ri Dalam Negeri Nomor 34 t ahun 1980 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 39 Pengendalian parkir dilakukan untuk mendorong penggunaan sumber daya parkir secara lebih efisien serta digunakan juga sebagai alat untuk membatasi arus kendaraan ke suatu kawasan yang perlu dibatasi lalu lintasnya. Pengendalian parkir merupakan alat manajemen kebutuhan lalu lintas yang biasa digunakan untuk mengendalikan kendaraan yang akan menuju suatu kawasan ataupun perkantoran tertentu sehingga dapat diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja lalu lintas di kawasan tersebut. 59 Pengendalian parkir harus diatur dalam Peraturan Daerah tentang parkir agar mempunyai kekuatan hukum dan diwujudkan rambu larangan, rambu petunjuk dan informasi. Untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan yang diterapkan dalam pengendalian parkir perlu diambil langkah yang tegas dalam menindak para pelanggar kebijakan parkir. Pemerintah daerah kota Padangsidimpuan menerapkan fungsi manajemen untuk meningkatkan PAD kota Padangsidimpuan melalui retribusi parkir, yakni : 60 1. Perencanaan yaitu merencanakan segala sesuatunya untuk mencapai PAD yang maksimal setelah dijalankannya rencana seperti mengenai aturan mengenai parkir, fasilitas parkir, target pencapaian retribusi parkir, dan pengendalianpengawasan parkir. 59 Id.m.w ikibooks.org M anajemen lalu lint as Pengendalian parkir diakses pada 29 Desember 2013. 60 Hasil w aw ancara dengan Hj. Zubaidah, Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informat ika Kot a Padangsidimpuan, 26 Desember 2013. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 2. Pengorganisasian yakni pembentukan atau pembagian kerja misalnya, bidang pemungutan retribusi, fasilitas parkir dan pengawas retribusi parkir. 3. Pelaksanaan yaitu bagaimana retribusi parkir ini dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku demi meningkatkan PAD Kota Padangsidimpuan. 4. Pengawasan adalah memeriksa ataupu melihat bagaimana berjalannya retribusi parkir apakah telah berjalan sesuai peraturan dan jika tidak bagaimana peringatan atau sanksi yang diberikan. Jika ditelaah masing-masing dari fungsi manajemen, yaitu 61 : a Perencanaan Planning Perencanaan merupakan fungsi dasar fundamental manajemen, Perencanaan adalah fungsi yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif-alternatif yang ada. Dengan perencanaan perlu dilakukan dengan cermat dan matang serta berorientasi kedepan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, suatu perencanaan senantiasa berpijak pada kenyataan yang ada sehingga sasaran yang ingin dicapai benar-benar dapat terwujud. Dari uraian teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan dari organisasi atau perusahaan. Proses perencanaan dapat disusun dari tiga segi, dengan perkataan lain bahwa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41 fungsi perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik melalui 3 cara. Cara-cara tersebut yang pertama, mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri suatu rencana yang baik. Setelah ciri-ciri itu diketahui lalu diusahakan agar rencana yang dibuat memenuhi syarat-syarat tersebut. Kedua, memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang harus dijawab dengan memuaskan. Ketiga, memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah. Dalam menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah dengan teknik ilmiah, Pemerindah daerah Kota Padangsidimpuan melalui Dinas Perhubungan, KOmunikasi dan Informatika dapat pula menciptakan suatu rencana yang baik, dengan perkataan lain pembuatan suatu rencana dapat dipandang sebagai suatu masalah yang harus terpecahkan dengan sistematis. b Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari Manajemen, dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk unsur manusia sehingga tujuan dapat tercapai. Pengorganisasian merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manajer pada semua tingkatan dan jenis kegiatan dan bentuk organisasi, besar atau kecil, bisnis atau negara. Fungsi pengorganisasian dalam manajemen penting sebab :  Mewujudkan struktur pengelola parkir 61 H. A. W. Widjaja, Perencanaan Sebagai Fungsi M anajem en, Jakart a :Rineka Cipt a, 1996, hal. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42  Uraian tugas dari setiap bidang atau bagian menjadi jelas.  Wewenang dan tanggung jawab menjadi jelas.  Memperlihatkan antar tugas atau pekerjaan dari setiap bidang  Sumber daya manusia dan materil yang dibutuhkan dapat diketahui. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Dua aspek utama proses susunan struktur organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis saling berhubungan dan dapat dikerjakan secara bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh bagan suatu organisasi. Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan sekumpulan kegiatan. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal. 18. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 Proses pengorganisasian terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Pembagian beban pekerjaan yang menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh setiap individu. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu. 3. Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan menjadikan kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengorganisasian ini kan membuat para anggota memahami tujuannya dan mengurangi ketidak efisiensian dan konflik. c PelaksanaanPenggerakan Actuating Pelaksanaan penggerakan di dalam manajemen merupakan fungsi yang paling penting karena berkaitan langsung dengan memanfaatkan sumber daya manusia. Penggerakan adalah menggerakkan semua pekerja, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Masalah penggerakanpelaksanaan sangat berkaitan dengan manusia dan merupakan suatu masalah yang paling kompleks. Dengan demikian dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, pelaksanaan merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 d Pengawasan Controlling Titik tolak yang digunakan utnuk membahas pengawasan sebagai salah satu fungsi organik manajemn ialah definisi yang mengatakan bahwa pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai fungsi organik, pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak diselenggarakan oleh semua badaninstansi yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh semua petugas operasional. Proses pengawasan pada dasarnya dilaksanakan oleh administrasi dan manajemen dengan mempergunakan dua macam teknik yaitu pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Pengawasan langsung ialah apabila instansi yang bersangkutan mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan. Sedangkan pengawasan tidak langsung adalah pengawasan dari jarak jauh, pengawasan ini dilakukan terhadap laporan yang disampaikan oleh pekerja lapangan, laporan ini dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Ada 4 fungsi pengawasan sebagai berikut : 1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengawasan; 2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang dicapai; Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada; 4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan instansi diperlukan aparat yang berkompetensi dibidangnya sehingga dalam pelaksanaan nantinya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Sesuai dengan riset yang penulis laksanakan di Dinas Perhubungan, Komunikaasi dan Informatika kota Padangsidimpuan, peran dari pemerintah daerah dalam pengelolaan retribusi parkir demi meningkatkan PAD pendapatan Asli Daerah melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Padangsidimpuan hanya terlihat dari 62 : - Pembuatan rambu-rambu di parkiran tepi jalan umum - Pembuatan marka jalan di parkiran - Melakukan pembinaan kepada juru parkir - Pembagian rompi dinas untuk para juru parkir - Pengawasan secara berkala pada wilayah perparkiran dan pengutipan retribusi parkir

B. Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Parkir