2.3 Faktor Produksi
Menurut Sukartawi 1994 Istilah faktor produksi sering pula disebut dengan “korbanan produksi,” karena faktor produksi tersebut “dikorbankan”
untuk menghasilkan produksi. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi ini disebut dengan “input”. Macam faktor produksi atau input ini, berikut jumlah dan
kualitasnya perlu di ketahui oleh seorang produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan antara faktor
produksi input dan produk output. Hubungan antara input dan output ini disebut dengan “factor relationship” FR.
Dalam praktek, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat
kesuburanya, bibit, varitas, pupuk, obat-obatan, gulma, dan sebagainya;
b. Faktor sosial-ekonomi seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidak pastian, kelembagaan, tersedianya kredit, dan sebagainya.
Dalam produksi pertanian Mubyarto,1995 , produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus yaitu tanah, modal dan tenaga
kerja. Untuk dapat menggambarkan fungsi produksi ini secara jelas dan menganalisis peranan masing-masing faktor produksi maka dari sejumlah faktor-
faktor produksi itu salah satu produksi lain dianggap tidak tetap variabel sedangkan faktor-faktor lainnya dianggap konstan.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor produksi minimal yang umumnya ada dalam setiap kegiatan usaha pada sektor pertanian yang bertujuan untuk menghasilkan produk adalah :
1. Lahan Pertanian, Dalam banyak kenyataan, lahan pertanian dapat dibedakan
dengan tanah pertanian. Lahan pertanian banyak diartikan sebagai tanah yang disiapkan untuk di usahakan usaha tani misalnya; tegal dan pekarangan.
Sedangkan tanah pertanian adalah tanah yang belum tentu di usahakan untuk pertanian. Dengan demikian luas tanah pertanian selalu lebih luas dari pada
lahan pertanian.
2. Tenaga Kerja, Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang
penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan
macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan.
3. Modal, Dalam kegiatan proses produksi pertanian, maka modal dibedakan
menjadi dua macam, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap atau modal variabel. Perbedaan tersebut disebabkan karena ciri yang dimiliki oleh modal
tersebut. Faktor produksi seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin sering dimasukan dalam kategori modal tetap yang dapat didefinisikan sebagai biaya
yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut. Peristiwa ini tarjadi dalam waktu yang relatif pendek
Short term dan tidak berlaku untuk jangka panjang long term. Sementara yang dimaksud dengan modal tidak tetap adalah modal yang habis dalam
sekali proses produksi. Purwoto 1992, mengemukakan analisis ekonomi produksi dapat
dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu : 1 pendekatan fungsi produksi,
Universitas Sumatera Utara