2
1.2. Perumusan Masalah
Pencemaran air terjadi apabila masukan zat organik maupun anorganik ke dalam suatu perairan melampaui batas kemampuan ekosistem untuk mengasimilasi
zat tersebut. Salah satu contoh penyebab pencemaran perairan adalah tingginya kegiatan budidaya ikan secara intensif, yang menyebabkan kuantitas limbah organik
yang terendapkan dari sisa pakan dan feses ikan di perairan semakin tinggi. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas air
yang berwawasan ekosistem dan berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut adalah peningkatan kualitas air menggunakan aplikasi tumbuhan air yaitu M. fluviatilis,
karena secara umum pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kandungan unsur hara N dan P serta bahan organik di perairan.
Limbah organik yang digunakan dalam media percobaan ini berasal dari substrat Waduk Cirata yang merupakan salah satu perairan dengan kuantitas
budidaya karamba jaring apung yang tinggi. Penumbuhan M. fluviatilis pada media air dengan sistem kanal pada tingkat pencemaran yangberbeda ringan, sedang, dan
berat, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kemampuan M. fluviatilis dalam mengurangi tingkat pencemaran limbah organik pada media yang
dipersiapkan Gambar 1.
Gambar 1. Skema perumusan masalah aplikasi Mayaca fluviatilis dengan sistem kanal dalam bioremediasi limbah organik dari Waduk Cirata
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan kualitas air yang merupakan hasil dari proses bioremediasi oleh tumbuhan air M. fluviatilis yang
ditumbuhkan pada media air dengan sistem kanal yang telah diberi perlakuan limbah organik dari Waduk Cirata pada tingkat pencemaran yang berbeda, yaitu tercemar
ringan, sedang, dan berat.
+
Perubahan Kualitas
Air COD, DO, N,
dan P
-
Bioremediasi oleh Mayaca
fluviatilis Kualitas air COD, DO, N, dan P
Media air limbah organik Waduk Cirata pada
tingkat pencemaran yang berbeda Aplikasi Mayaca fluviatilis
3
2. TINJAUAN PUSTAKA