5 serta transformasi mineral oleh enzim yang terdapat pada tumbuhan Perelo 2009.
Tumbuhan  air  dalam  sistem  bioremediasi  limbah  organik  berfungsi  untuk membantu meningkatkan kemampuan mikroorganisme dalam mendegradasi limbah,
karena tumbuhan air mampu menetralisir komponen-komponen tertentu di perairan sehingga  dapat  dimanfaatkan  untuk  proses  dalam  pengolahan  limbah.  Bagian
tumbuhan yang ada di dalam kolom air akar dan batang berfungsi sebagai tempat penyerapan  dan  tumbuhnya  bakteri,  sedangkan  bagian  di  permukaan  air  daun  dan
batang berfungsi untuk proses fotosintesis dan transportasi gas EPA 1988.  Secara alamiah  laju  bioremediasi  menggunakan  faktor  biologis  saja  tidak  cukup  untuk
melindungi  lingkungan  dari  tingkat  pencemaran  yang  lebih  serius.    Proses bioremediasi  sangat  diperlukan  karena  dapat  melibatkan  peran  serta  manusia  dan
kemajuan  teknologi  terutama  bidang  bioteknologi  Ronen  et  al.  1996.    Salah  satu inovasi  bioremediasi  dengan  bantuan  teknologi  adalah  sistem  kanal  perifiton  yang
dapat  dimanfaatkan  untuk  mengendalikan  pencemaran  dan  juga  sebagai  media penumbuhan perifiton Nofdianto 2009.
2.3. Agen Bioremediasi
Agen-agen  biologis  yang  digunakan  dalam  proses  bioremediasi  memiliki kemampuan  untuk  memperbaiki  kondisi  lingkungan  yang  tercemar.    Agen
bioremediasi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Mayaca  fluviatilis.    M. fluviatilis adalah tumbuhan dari jenis monokotil yang tumbuh di bawah permukaan
air.  M. fluviatilis dapat berkembang biak secara generatif dan vegetatif dengan rata- rata waktu 6 minggu untuk dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik di dalam air
Ludwig 1886 dalam DEEDI 2010.  Fragmen batang M. fluviatilis sepanjang 2 cm dapat menghasilkan akar baru dan tunas Yakandawala 2010.
Karakteristik dari M. fluviatilis adalah memiliki batang yang tegak, daun yang memanjang,  dan  berbunga.    Berdasarkan  distribusinya,  M.  fluviatilis  berasal  dari
Amerika  Tengah  dan  Amerika  Selatan,  serta  telah  dinaturalisasi  juga  di  Sri  Lanka dan  Singapura.    Secara  ekologi,  tumbuhan  ini  mampu  hidup  di  daerah  beriklim
tropis  dan  subtropis,  pada  habitat  air  tawar,  lahan  basah  yang  dangkal,  daerah rembesan, tepian danau, kolam, dan sungai DEEDI 2010.  Di Indonesia, tumbuhan
air  ini  terdapat  di  tempat-tempat  usaha  budidaya  tumbuhan  air  yang  meliputi berbagai wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.  Wilayah yang menjadi
6 sentra  utama  usaha  tumbuhan  air  adalah  di  sekitar  dataran  tinggi  Gunung  Salak,
Bogor  BI  2008.    Taksonomi  dari  tumbuhan  air  dengan  nama  dagang  Bog  Moss atau nama lokal Mayaka www.gwannon.com dapat dilihat pada Gambar 2.
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Commelinales
Family : Mayacaceae
Genus : Mayaca
Species : Mayaca fluviatilis Aubl.
M. fluviatilis adalah tumbuhan air  yang dikenal sebagai  aerator biologis  yang efisien  dan  juga  sebagai  indikator  yang  dapat  diandalkan  untuk  menunjukkan
kandungan  zat  besi  yang  cukup  di  suatu  perairan  Prescott  1969.    Di  Florida,  M. fluviatilis  biasanya  ditemukan  di  danau  dengan  pH  yang  rendah  serta  kandungan
fosfor dan nitrogen yang rendah juga Hanlon et al. 2000.  Berdasarkan penelitian yang  dilakukan  Philipps  2010  menunjukkan  bahwa  M.  fluviatilis  mampu
beradaptasi pada perairan yang mengandung bahan organik tinggi.
2.4. Faktor  Fisika  dan  Kimia  yang  Mempengaruhi  Bioremediasi  oleh