Tingkat Kelulusan Hidup Survival Rate Ikan

acepromazine memberikan pengaruh yang nyata terhadap waktu pulih sadar ikan uji. Hasil analisis ini selanjutnya diuji lebih lanjut dengan menggunakan metode Tukey, yang hasilnya disajikan pada Lampiran 2. Berdasarkan uji lanjut dengan menggunakan metode Tukey α =0,05 dapat dilihat bahwa pembedaan jenis kelamin memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap waktu pulih sadar ikan uji, dimana ikan betina memiliki waktu pulih sadar yang lebih lama dibandingkan dengan ikan jantan. Kandungan lemak yang terkandung dalam tubuh ikan uji diduga mempengaruhi waktu pulih sadar yang dibutuhkan untuk kembali ke kondisi normal. Hal ini berkaitan dengan berkaitan dengan sifat dari acepromazine yang mudah terlarut atau terabsorbsi pada lemak Crowell-Davis dan Murray 2005. Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, ikan betina yang digunakan pada penelitian ini memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan ikan jantan, sehingga ikan betina akan lebih banyak mengakumulasi acepromazine yang diberikan di dalam tubuhnya. Dengan demikian, ikan betina akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali ke kondisi normal karena jumlah bahan anestesi yang berada di dalam sistem peredaran darahnya lebih banyak. Pemberian konsentrasi yang berbeda juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap waktu pulih sadar ikan uji. Semakin besar konsentrasi acepromazine yang diberikan maka semakin lama waktu pulih sadar ikan uji, karena semakin besar konsentrasi yang diberikan maka akan semakin besar jumlah bahan aktif yang berada pada sistem peredaran darah sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa kembali ke kondisi normal.

4.4 Tingkat Kelulusan Hidup Survival Rate Ikan

Pengujian terhadap tingkat kelulusan hidup atau survival rate SR pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas dari penggunaan acepromazine sebagai bahan anestesi dan mengetahui konsentrasi optimum yang sebaiknya digunakan pada proses imotilisasi ikan untuk kemudian diterapkan pada sistem transportasi ikan. Pengujian terhadap tingkat kelulusan hidup juga penting dilakukan untuk mengetahui konsentrasi uji mana yang menyebabkan tingginya kematian pada ikan uji. Pengujian terhadap nilai SR dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Grafik pengaruh perlakuan terhadap nilai SR Berdasarkan pengujian dengan menggunakan metode RAF Lampiran 3, pada selang kepercayaan 95, pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai SR dihasilkan oleh pemberian acepromazine dengan konsentrasi yang berbeda sehingga dilakukan uji lanjut dengan menggunakan metode Tukey Lampiran 3. Pembedaan jenis kelamin dan interaksi antara pembedaan jenis kelamin dengan perbedaan konsentrasi acepromazine tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai SR ikan uji, sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut. Hasil pengujian dengan metode Tukey menunjukkan bahwa pengaruh berbeda nyata ditunjukkan antara konsentrasi 60 ppm dengan 50 ppm, serta antara 60 ppm dengan 40 ppm. Sedangkan pemberian acepromazine dengan konsentrasi 40 ppm dan 50 ppm tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap nilai SR ikan uji. Tingkat kematian yang tinggi pada pemberian acepromazine dengan konsentrasi 60 ppm diduga bahwa ikan uji tidak mampu lagi mentolerir banyaknya zat anestesi yang masuk ke dalam tubuhnya pada konsentrasi tersebut. Menurut Mckelvey dan Hollingshead 2003, efek samping dari penggunaan acepromazine yang berlebihan yaitu hipotensi, anemia dan dehidrasi. Acepromazine juga dapat berpengaruh terhadap respirasi, denyut jantung dan suhu tubuh Forney 2004. Besar kemungkinan jika berbagai efek samping tersebut tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian pada hewan uji. 100 100 100 100,00 93,33 93,33 80,00 66,67 73,33 20 40 60 80 100 120 nila jant an nila bet ina cam puran S R Jenis Kelamin 40 ppm 50 ppm 60 ppm

4.5 Analisis Kualitas Air