Bowser  2001.  Cara  kerja  tricaine  menurut  Lewbart  2001  adalah  dengan  cara memblokir saluran sodium dan penggunaanya melalui pakan ikan.
Sediaan  sedatif  tertentu  dalam  dosis  tinggi  akan  mendepresi  sistem  saraf pusat hingga tingkat tertentu  yang dikenal sebagai tahap III dari  anestesi umum.
Akan tetapi kecocokan suatu senyawa tertentu sebagai senyawa pembantu dalam anestesi  sangat  bergantung  pada  sifat  fisikokimia  yang  menentukan  kecepatan
mulai kerja dan lama kerja dari efek obat. Redistribusi dalam jaringan yang sangat cepat  menentukan  lama  kerja  yang  singkat  dari  obat-obat  tersebut,  yang  sangat
berguna di dalam praktik anestesi Katzung 2001.
2.3 Kegunaan Anestesi dalam Menanggulangi Stres pada Ikan
Stres adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor lingkungan atau faktor-faktor lainnya  yang  mempengaruhi daya penyesuaian diri dari seekor
hewan  melebihi  batas-batas  daya  normalnya,  atau  mengganggu  fungsi-fungsi normal  hewan  hingga  ke  batas  harapan  untuk  dapat  bertahan  secara  jelas-jelas
berkurang.  Lingkungan  perairan  dan  ketidakmampuan  ikan  sebagai  hewan poikilotermik yang suhunya bergantung pada suhu lingkungan, ini sedikit di atas
atau di bawah untuk mengatur suhu badannya, telah merubah dan menyesuaikan anatomi  dan  fisiologi  dari  ikan.  Rantai  kejadian  sebagai  akibat  dari  setiap
perubahan  patologis,  seperti  infeksi  oleh  mikroba,  kerusakan-kerusakan  oleh trauma  atau  defisiensi  nutrisipun  sangat  dipengaruhi  oleh  kedua  faktor  di  atas.
Pengaruh  faktor-faktor  stres  lebih  jelas  terlihat  pada  penyakit  ikan  dari  pada penyakit-penyakit pada spesies hewan lainnya Nabib dan Pasaribu 1989.
Tanda-tanda  penyesuaian  umum  General  Adaptation  Syndrome  =  GAS yang  terjadi  tidaklah  spesifik  secara  fisiologik  dan  biokemik,  serta  umumnya
berjalan  dalam  tiga  fase  yaitu  reaksi  permulaan  alarm  reaction,  masa  bertahan stage  of  resistance,  dimana  hewan  berusaha  menyesuaikan  diri  untuk  tetap
mempertahankan  keseimbangan  fisiologis  homeostatis  di  dalam  keadaan- keadaan lingkungan yang berubah, dan masa kehabisan daya exhaution, dimana
usaha-usaha  adaptasi  terhenti  dan  homeostatispun  tidak  tercapai  Nabib  dan Pasaribu 1989.
Kejadian-kejadian  yang  timbul  pada  GAS  dikendalikan  oleh  sistem hormonal  dan  syaraf.  Pengeluaran  dari  hormon-hormon  adenocorticotropic
ACTH dan corticostreroid menyebabkan retensi ion Na
+
dan Cl
–
sedang ion K
+
dikeluarkan, maka ada penambahan dalam kadar glukosa darah dan metabolisme nitrogen,  sedang  kelenjar  thyroid  distimulasi  dan  pengeluaran  thyroxinnya
bertambah, dalam darah terjadi lymphocitemia dan neurophilia. Kemudian sistem syaraf  simpatik  bereaksi  secara  berlebihan,  yang  menyebabkan  kontraksi  limpa,
meningkatkan pernafasan dan kenaikan tekanan darah. Sebagian  besar dari efek- efek  ini  telah  dilaporkan  juga  pada  ikan,  meskipun  mekanisme  pengaturannya
belum diketahui benar Nabib dan Pasaribu 1989. Stres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan
tersebut.  Biasanya  stres  pada  ikan  diakibatkan  perubahan  lingkungan  akibat beberapa hal atau perlakuan misalnya akibat pengangkutan atau transportasi ikan-
ikan  yang  dimasukkan  ke  dalam  jaring  apung  di  laut  dari  tempat  pengangkutan biasanya akan mengalami shock, berhenti makan dan mengalami perlemahan daya
tahan  terhadap  penyakit.  Kepadatan  ikan  yang  melibihi  daya  dukung  perairan carrying  capacity  akan  menimbulkan  persaingan  antar  ikan  tinggi,  oksigen
terlarut  menjadi  rendah  dan  sisa  metabolisme  seperti  amonia  akan  meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan  merupakan penyebab timbulnya serangan
penyakit Nabib dan Pasaribu 1989. Tingkat  stres  yang  terjadi  pada  ikan  juga  berbeda-beda.  Kajian  yang  lebih
mendalam  menunjukkan  tingkatan  stres  yang  terjadi  pada  ikan  dapat  ditelusuri dengan kandungan kortisol. Banyak hal berkenaan dengan kortisol selama proses
metabolisme, misalnya saat starvasi puasa, osmoregulasi, pengerahan simpanan energi  untuk  migrasi,  proses  pematangan  gonad,  pemijahan  dan  selama  stress
yang dialami oleh ikan itu sendiri Van Ginneken et al. 1997. Pada  saat  ditransportasikan,  ikan  harus  dikondisikan  dalam  keadaan
aktivitas  biologis  rendah  sehingga  konsumsi  energi  dan  oksigen  juga  rendah sehingga  kemungkinan  terjadinya  stress  pada  ikan  dapat  dicegah.  Penggunaan
transportasi  sistem  kering  merupakan  salah  satu  cara  yang  efektif  untuk  untuk mengkondisikan  ikan  dalam  keadaan  aktivitas  biologis  yang  rendah.  Untuk
menurunkan  aktivitas  biologis  ikan  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  suhu rendah dan menggunakan bahan metabolik atau anestetikum Wibowo 2001.
Anestesi  diperlukan  untuk  ikan  dalam  sistem  transportasi,  kegiatan penelitian,  diagnosa  penyakit,  penandaan  ikan  pada  bagian  kulit  atau  insang,
pengambilan  sampel  darah  dan  proses  pembedahan.  Pada  kegiatan  penelitian, anestesi  bertujuan  untuk  menurunkan  seluruh  aktivitas  ikan  untuk  menghindari
stress.  Ikan  dapat  menyerap  bahan  anestesi  melalui  jaringan  otot,  saluran pencernaan  dengan  cara  injeksi  atau  melalui  insang.  Anestesi  melalui  insang
adalah  cara  yang  ideal  karena  konsentrasi  bahan  anestesi  yang  digunakan  dapat dikontrol  dan  stress  dapat  diminimalkan.  Salinitas,  suhu,  pH,  dan  oksigen  harus
diperhitungkan  dalam  penggunaan  bahan  anestesi  karena  faktor-faktor  ini  dapat mempengaruhi  aktivitas  bahan  anestesi,  kecepatan  metabolisme  ikan,  dan
kemampuan ikan untuk menyerap bahan anestesi Gunn 2000.
2.4 Acepromazine